Gambaran Umum Hizbut Tahrir Indonesia HTI

30

B. Gambaran Umum Hizbut Tahrir Indonesia HTI

Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhany di al-Quds, Paletina tahun 1952. Kegiatan utama partai ini adalah politik yang berasakan Islam, Agenda utama partai ini membangun kembali sistem Khilafah Islamiyah dan menegakan hukum Islam dalam realitas kehidupan. Hizbut Tahrir bercita-cita membangun tatanan masyarakat dan sistem politik yang berlandaskan aqidah Islam karena Islam harus menjadi tata aturan kemasyarakatan dan menjadi dasar konstitusi dan undang-undang. Selain bermaksud membangun kembali umat Islam dari kemerosotan, Hizbut Tahrir juga bermaksud membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang- undangan, dan hukum-hukum yang tidak berasal dari Islam, serta membebaskan kaum Muslim dari dominasi dan pengaruh-pengaruh Barat, Hizbut Tahrir juga bermaksud membangun kembali sistem Dawlah Khilafah Islamiyah di seluruh dunia, melalui dawlah inilah Hizbut Tahrir berkeyakinan bahwa hukum Islam dapat ditegakan. Gerakan yang dilakukan partai ini meliputi pendidikan, pembinaan umat dengan Tsaqofah wawasan islam, melancarkan pertarungan pemikiran Syira’ul Fikri, dan aktifitas politik Kifah as-Siyasi. Dalam upaya membina umat Hizbut Tahrir menyebarkan pemikiran Islam, baik dalam kerangka sosial maupun politik sambil membebaskan umat dari aqidah-aqidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang salah, persepsi-persepsi yang keliru, serta membebaskan dari ide-ide dan pandangan Barat yang dianggap kufur. Gerakan pertarungan pemikiran mereka lakukan dengan mengupas pemikiran-pemikiran sesat dan menawarkan kerangka berfikir yang islami. 31 Sementara itu, gerakan politik dilakukan dengan cara menentang kaum imperialis untuk membebaskan umat dari dominasi politik mereka, memerdekakan umat dari cengkeraman pengaruh mereka serta mencerabut akar-akar kaum imperialis, baik berupa pemikiran, kebudayaan, ekonomi, maupun militer dari seluruh negeri- negeri Islam. 4 Dalam rangka menjalankan agenda politiknya, Hizbut Tahrir menempatkan diri sebagai kekuatan oposisi yang menentang para penguasa yang tidak menerapkan sistem politik yang Islami, menerapkan syariah Islam dan hukum-hukum Islam menurut konsepsi mereka, menghianati amanat rakyat dan melakukan penindasan. Dari keseluruhan aktifitasnya, yang paling menonjol adalah kegiatan kampanye untuk menolak sistem politik yang berasal dari Barat. Mereka menolak konsep nasionalisme, demokrasi, Trias politika, kedaulatan rakyat, sistem kekuasaan turun-temurun, hukum sekuler dan konsep politik lain yang dianggap tidak berasal dari syariat Islam. Mereka menghendaki sebuah sistem politik yang Islami yang hampir sama dengan sistem politik Islam Abul a’la al-Maududi dan Sayyid Qutb. 5

C. Akar Filoshofi Konsep kenegaraan dan ketatanegaraan Hizbut Tahrir