Pemberitahuan Kehendak Nikah Pemeriksaan Nikah

53

BAB IV ANALISIS TENTANG KETELITIAN PEGAWAI PENCATAT NIKAH

TERKAIT DENGAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NO.563Pdt.G2007PA.Dpk

A. Prosedur Pencatatan Perkawinan

Setiap tahap pada pencatatan perkawinan, diperlukan ketelitian dari pihak pejabat yang berwenang seperti pemalsuan identitas, dalam hal ini adalah Pegawai Pencatat Nikah yang bertanggung jawab atas data calon pengantin. Andaikata terjadi pemalsuan identitas, hal ini jarang sekali terjadi namun pernah terjadi seperti kasus yang diputus di Pengadilan Agama Depok. Adapun prosedur atau tata cara pencatatan perkawinan yang berlaku diseluruh KUA khususnya di KUA Kecamatan Cimanggis yaitu, para calon mempelai melapor melalui ketua RT, RW dan Kelurahan untuk membuat persyaratan nikah dengan mengisi formulir Model N1, N2, N3, N4. 1 Kemudian jika semuanya telah diisi lalu dibawa ke KUA untuk diadakan pemeriksaan. Adapun prosedurtata cara secara garis besar atau secara formal meliputi pemberitahuan nikah, pemeriksaan nikah, pengumuman kehendak nikah dan penandatanganan akta nikah serta pembuatan kutipan akta nikah.

1. Pemberitahuan Kehendak Nikah

Tahapan pertama adalah pemberitahuan kehendak nikah, yang mana dapat dilakukan oleh calon mempelai, orang tua atau wakilnya. Pemberitahuan kehendak menikah disampaikan kepada PPN, di wilayah Kecamatan tempat 1 Wawancara Pribadi dengan H. Abd. Hasan, PPN KUA Cimanggis, Depok 09 Februari 2010 54 tinggal calon isteri dengan membawa surat-surat yang diperlukan serta mengisi formulir pemberitahuan yang dilengkapi persyratan sebagai berikut: a. Surat keterangan untuk nikah dari kepala desalurah atau nama lainnya. b. Kutipan akta kelahiran atau surat kenal lahir, atau surat keterangan asal- usul calon mempelai dari kepala desalurah atau nama lainnya. c. Persetujuan kedua calon mempelai. d. Surat keterangan tentang orang tua ibu dan ayah dari kepala desapejabat stingkat. e. Izin tertulis orang tua atau wali bagi caon mempelai yang belum mencapai usia 21 tahun. f. Izin dari pengadilan, dalam hal kedua orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud huruf “e” di atas tidak ada. g. Dispensasi dari pengadilan bagi calon suami yang belum mencapai umur 19 tahun dan bagi calon isteri yang belum mencapai umur 16 tahun. h. Surat izin dari atasannyakesatuannya jika calon mempelaijika calon mempelai anggota TNIPOLRI i. Putusan pengadilan berupa izin bagi suami yang hendak beristeri lebih dari seorang. j. Kutipan buku pendaftaran talakbuku pendaftaran cerai bagi mereka yang perceraiannya terjadi sebelum berlakunya undang-undang Nomor 7 1989 tentang Peradilan Agama. 55 k. Akta kematian atau surat keterangan kematian suamiisteri dibuat oleh Kepala DesaLurah atau pejabat setingkat bagi jandaduda. l. Izin untuk menikah dari KedutaanKantor Perwakilan Negara bagi warga negara asing.

2. Pemeriksaan Nikah

Pemeriksaan terhadap calon suami, calon isteri dan wali nikah sebaiknya dilakukan secara bersama-sama, tetapi tidak ada halangan jika pemeriksaan itu dilakukan sendiri-sendiri. Bahkan dalam keadaan yang meraguka, perlu dilakukan pemeriksaan sendiri-sendiri. Pemeriksaan dianggap selesai apabila ketiga-tiganya selesai diperiksa secara benar. Apabila pernikahan tersebut diawasi oleh PPN, maka: a. Pemeriksaan ditulis dalam daftar pemeriksaan nikah Model NB; b. Masing-masing calon suami, calon isteri dan wali nikah mengisi ruang II, III dan IV dalam daftar pemeriksaan nikah dan ruang lainnya diisi oleh PPN; c. Dibaca dan dimana jika perlu diterjemahkan, maka diterjemahkan dengan bahasa yang dimengerti oleh orang yang bersangkutan; d. Setelah dibaca, kemudian ditandatangani oleh yang bersangkutan, jika tidak bisa membubuhkan tandatangan dapat digantio dengan cap jempol; e. Untuk tertibnya administrasi dan memydahkan ingatan, PPN membuat buku yang diberi nama “Catatan Pemeriksaan Nikah”; 56 f. Pada ujunng model NB sebelah kiri atas diberi nomor yang sama dengan nomor urut model N10 dan kode desa serta tahun; g. Surat-surat yang diperlukan dikumpulkan menjadi satu dengan model NB dan disimpan dalam sebuah map bersama-sama dalam buku khusus. 2

3. Pengumuman Kehendak Nikah