2. Persepsi manfaat sedang, apabila nilai diperoleh 45-75dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan. 3.
Persepsi manfaat lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan.
d. Pesepsi Hambatan
Persepsi hambatan untuk bertindak terdiri dari 5 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan dkala LikertSugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan
didapatkan total nilai sebesar 15. Berdasarkan Arikunto 2007, isyarat untuk bertindak diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
1. Persepsi hambatan kuat, apabila nilai diperoleh 75 dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan. 2.
Persepsi hambatan sedang, apabila nilai diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan.
3. Persepsi hambatan lemah, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan.
e. Isyarat Untuk Bertindak
Persepsi isyarat untuk bertindak terdiri dari 10 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala LikertSugiyono, 2008. Skala pengukuran isyarat
untuk bertindak berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap seluruh pertanyaan yang diberikan. Masing-masing dengan alternatif jawaban
“Ya melakukan” dan “Tidak melakukan” dengan ketentuan jika responden menjawab “Ya melakukan” dikatakan benar diberi nilai 1 satu dan jika
responden menjawab “Tidak melakukan” maka dikatakan salah dan diberi nilai
Universitas Sumatera Utara
0 nol. Total keseluruhan adalah 30. Berdasarkan Arikunto 2007, isyarat untuk bertindak diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:
1. Persepsi isyarat untuk bertindak kuat, apabila nilai diperoleh 75 dari
nilai tertinggi seluruh pertanyaan. 2.
Persepsi isyarat untuk bertindak sedang, apabila nilai diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan.
3. Persepsi isyarat untuk bertindak lemah, apabila nilai yang diperoleh 45
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan.
3.7 Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah berupa
kuesioner yang
berisi karakteristik
responden, pertanyaan
tentangpengetahuan, sikap dan tindakan responden dalam riwayat pola makan pada penderita hipertensi di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida
Medan.
3.8 Pengolahan dan Analisa Data
3.8.1. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengeditan Data Editing
Kegiatan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan
konsistensi jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian. 2.
Pengkodean Data Coding
Universitas Sumatera Utara
Pemberian kode yang dimaksud untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data, yaitu dengan memberikan
kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner. 3.
Pemasukan Data Entry Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer
diolah dan di analisis. 4.
Pengecekan Data Cleaning Pengecekan data yang sudah pengecekan data yang sudah dientry, apakah
ada kesalahan atau tidak.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa secara deskriptif.
Data yang telah terkumpul melalui kuisioner, kemudian diolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor dari pertanyaan
yang telah dijawab oleh responden.
3.8.2. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan adalah analisa data dengan deskriptif untuk mendeskripsikan gambaran pola makan penderita hipertensi. Hasil
analisa data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB IV HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan didirikan pada tanggal 10 November 1995 oleh Prof. Dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD-KGH
bersama ibu Dra. Siti Asrah Siregar di Jalan D.I Panjaitan No. 144, Medan 20119. Semula berbentuk badan hukum yayasan dan terakhir dirubah menjadi badan
hukum perseroan terbatas, dan terdaftar dengan nama “PT.NURANI UMMI RASYIDA MEDAN”.
KSGH Rasyida Medan didirikan atas kebutuhan masyarakat di Sumatera Utara untuk pasien yang telah dinyatakan positif harus dilakukan tindakan
hemodialisis. Pada awalnya KSGH Rasyida Medan hanya memiliki mesin hemodialisis sebanyak 5 unit, dengan jumlah pasienpelanggan 7 orang. Dengan
kerja keras pemilik dan seluruh karyawan KSGH Rasyida Medan terus tumbuh dan berkembang sehingga sekarang telah mengoperasikan 52 unit mesin
hemodialisis, dan alat pendukung hemodialisis lainnya seperti satu unit mesin Rontgen, alat USG Warna, Laboratorium, Bio Impedence Analysis dan Apotek.
Tindakan medis pendukung seperti intervensi nefrologis berupa operasi doublelumen, doublelumen tunnel dan cimino juga sudah dapat dilakukan oleh
dokter yang memiliki kompetensi dibidangnya. Sistem Manajemen Klinik juga terus diperbarui untuk menciptakan suatu
sistem manajemen mutu yang dapat meningkatkan kinerja dari masa ke masa. Sejak November 2010, KSGH Rasyida telah terakreditas manajemen Mutu ISO
9001:2008 oleh SAI GLOBAL dengan nomor registrasi 28282 yang berlaku
Universitas Sumatera Utara
selama tiga tahun dan telah di akreditas ulang sampai November 2016. Setiap tahunan untuk memastikan komitmen dalam pelaksanaan sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008. Untuk aplikasi Sistem Informasi Manajemen Klinik, mengembangkan
software yang beri nama SO KLIK : Sistem Operasional Klinik, yang terintegrasi pada semua komputer dengan jaringan Lokal Area Network mulai dari
pendaftaran pasien hemodialisis, penerbitan kwitansi, rekam medis dan data administrasi lainnya dan selanjutnyamenghasilkan laporan Neraca dan Laba Rugi
pada satu periode. Software ini terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan klinik.
5.2 Karakteristik Responden