Definisi Operasional TINJAUAN PUSTAKA

atau sesuai dengan karakteristik responden yang sudah ditentukan peneliti yaitu: 1. Pasien ≥30 tahun yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi 2. Bersedia menjadi responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer dilakukan dengan menggunakan wawancara langsung pada pasien dengan menggunakan kuesioner kepada pasien hipertensi yang berobat di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumentasi bagian rekam medik Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.

3.5 Definisi Operasional

Agar tujuan dalam penelitian tercapai, peneliti menentukan defenisi operasional sebagi berikut: 1. Umur adalah lamanya tahun yang dilalui oleh responden berdasarkan aktekelahiran. 2. Jenis Kelamin adalah ciri khas yang dimiliki individu yang membedakannya dengan individu yang lain yaitu laki-laki dan perempuan. 3. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal responden. 4. Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang dijalani responden sehari-hari. 5. Penghasilan adalah besarnya pendapatan atau masukan keluarga suami dan istri secara rutin tiap bulannya dari hasil kerjanya. Penghasilan di hitung Universitas Sumatera Utara berdasarkan Upah Minimum Provinsi UMP Sumatera Utara tahun 2015, yaitu: Rp. 1.851.500,- 6. Kerentanan yang dirasakan adalah keyakinan responden terhadap pola makan dalam kejadian hipertensi dan mempunyai kondisi memungkinkan timbulnya penyakit hipertensi. 7. Keseriusan yang dirasakan adalah suatu keyakinan responden tentang keadaan yang dirasakan responden terhadap penyakit hipertensi yang memiliki kondisi yang benar-benar fatal jika tidak diobati. 8. Ancaman yang dirasakan adalah hal yang dirasakan responden yang dapat memicu dampak negatif dari suatu penyakit. 9. Manfaat yang dirasakan adalah pertimbangan atau pandangan responden terhadap manfaatkegunaan dari upaya pola makan yang baik pada hipertensi. 10. Hambatan yang dirasakan adalah persepsipandangan responden terhadap aspek negatif yang menjadi hambatan dalam mematuhi pola makan. 11. Kemungkinan mengambil tindakan terhadap pola makan adalah bentuk nyata keputusan responden yang berkaitan dengan pemilihan pola makan. 12. Isyarat untuk bertindak adalah faktor pendorong responden untuk melakukan kepatuhan pola makan. 13. Kepatuhan pola makan adalahtindakan seseorang dalam melaksanakan suatu aturan yang telah disarankan. 3.6 Aspek Pengukuran Aspek pengukuran dalam penelitian ini didasarkan ada jawaban responden terhadap pertanyaan dari kuisioner yang disesuaikan dengan nilai dengan nilai. Universitas Sumatera Utara Nilai yang tertinggi dikumpulkan, dikategorikan menjadi 3 tiga tingkat Arikunto, 2006 yaitu : 1. Baik : Jika total nilai yang diperoleh 75 2. Sedang : Jika total nilai yang diperoleh 45 - 75 3. Kurang : Jika total yang diperoleh 45 Data yang telah terkumpul melalui kuisioner, kemudian diolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono 2008: 108. Alternatif Bobot SS Sangat Setuju 3 S Setuju 2 TS Tidak Setuju 1 STS Sangat Tidak Setuju Tabel 3.1 Penilaian Skala Likert Sumber: Sugiyono, 2008 Untuk persepsi hambatan ketentuan skoring kebalikan dari tabel yang telah ditentukan diatas.

a. Persepsi Kerentanan

Dokumen yang terkait

Kebutuhan Perawatan Periodontal Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

1 42 67

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

5 28 151

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 10

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 7

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 34

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 5

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 67

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepatuhan 2.1.1 Pengertian Kepatuhan - Gambaran Kepatuhan Pola Makan Penderita Hipertensi yang Berobat di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Tahun 2015

0 0 24

GAMBARAN KEPATUHAN POLA MAKAN PENDERITA HIPERTENSI YANG BEROBAT DI KLINIK SPESIALIS GINJAL DAN HIPERTENSI RASYIDA MEDAN TAHUN 2015

0 0 14