8.3 Persepsi Manfaat
Perceived benefit
Persepsi manfaat yaitu hasil positif yang dipercaya seseorang sebagai hasil dari tindakan kepatuhan pola makan. Individu akan mempertimbangkan apakah
alternatif itu memang bermanfaat dapat mengurangi ancaman penyakit, persepsi ini juga berhubungan dengan ketersediaan sumber daya sehingga tindakan ini
mungkin dilaksanakan. Persepsi ini dipengaruhi oleh norma dan tekanan dari kelompoknya.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap persepsi manfaat pada penderita hipertensi menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang penderita hipertensi
92,0memiliki persepsi manfaat kuat, sementara 2 orang penderita hipertensi 8,0 memiliki persepsi manfaat sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden merasa adanya manfaat yang cukup tinggi apabila melakukan kepatuhan pola makan.
Keyakinan pasien hipertensi tentang adanya manfaat melakukan perilaku kepatuhan pola makan termasuk dalam kategori kuat. Manfaat dalam kepatuhan
pola makan sangat dipengaruhi oleh keyakinan yang sering disebut sebagai faktor yang berkaitan dengan motivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Pasien hipertensi telah mempercayai bahwa apabila tidak melakukan kepatuhan pola makan akan mengancam dirinya dalam beberapa tahun mendatang. Pasien
yang memiliki keyakinan yang kuat tentang manfaat kepatuhan pola makan akan terdorong untuk melakukan pola makan yang baik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden telah patuh dalam mengatur pola makan mereka yang dapat dilihat dari sebesar 84 responden telah mengurangi konsumsi garam.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Maratush 2014 di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan berdasarkan persepsi manfaat yang
menyatakan bahwa sebagian besar responden 65,6 menyatakan ada manfaat dari tindakan pencegahan. Hal ini menunjukkan bahwa responden penelitian
merasakan tentang manfaat dari pengaturan pola makan dengan baik. Pengelolaan terhadap pola makan yang baik dapat dirasakan dengan tingkat kesehatan
responden.
8.4 Persepsi Hambatan