Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Maratush 2014 di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan berdasarkan persepsi manfaat yang
menyatakan bahwa sebagian besar responden 65,6 menyatakan ada manfaat dari tindakan pencegahan. Hal ini menunjukkan bahwa responden penelitian
merasakan tentang manfaat dari pengaturan pola makan dengan baik. Pengelolaan terhadap pola makan yang baik dapat dirasakan dengan tingkat kesehatan
responden.
8.4 Persepsi Hambatan
perceived barrier
Persepsi hambatan mengacu pada penilaian individu tentang hambatan untuk perubahan perilaku. Bahkan jika seseorang merasakan kondisi kesehatan
yang mengancam dan percaya bahwa ada tindakan efektif untuk mengurangi ancaman, hambatan dapat mencegahnya. Dengan kata lain, manfaat yang
dirasakan harus lebih besar daripada hambatan yang dirasakan agar suatu perilaku terjadi. Hambatan merupakan persepsi terhadap aspek negatif yang menghalangi
individu untuk melakukan tindakan kepatuhan pola makan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap persepsi hambatan pada penderita
hipertensi menunjukkan bahwa persepsi hambatan diketahui bahwa sebanyak 16 orang responden 64,0 memiliki persepsi hambatan sedang dan 9 orang
responden 36,0 yang memiliki persepsi hambatan kuat. Hal ini menunjukkan bahwa responden dapat mengatasi hambatan yang menghambat dirinya dalam
melakukan kepatuhan pola makan, hal ini dapat dilihat dari sebesar 56 responden mulai terbiasa mengkonsumsi makanan yang tidak diberi santan.
Universitas Sumatera Utara
Hambatan yang dilalui oleh responden mempengaruhi tindakan yang akan diambil, hal ini tergantung pada manfaat yang dirasakan dan rintangan-rintangan
yang ditemukan dalam mengambil tindakan tertentu. Pada umumnya, manfaat tindakan lebih menentukan daripada rintangan-rintangan yang mungkin
ditemukan dalam mengambil suatu tindakan. Individu mungkin merasakan manfaat dalam kepatuhan pola makan tetapi pada saat yang sama mereka juga
mungkin merasakan hambatan untuk melakukan kepatuhan pola makan tersebut. Faktor hambatan yang dirasakan dapat mempengaruhi pasien hipertensi untuk
memanfaatkan kepatuhan pola makan akan tetapi faktor hambatan yang dirasakan kemungkinan tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap kepatuhan pola makan.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya persepsi pasien hipertensi terhadap adanya manfaat melakukan kepatuhan pola makan lebih besar
dibandingkan dengan persepsi terhadap hambatan. Perilaku kesehatan dalam hal ini perilaku dalam melakukan kepatuhan
pola makan, hambatan yang akan ia lalui untuk mengatasi masalah kesehatannya, terutama masalah yang berkaitan dengan hipertensi. Beberapa aspek seperti
mengurangi konsumsi garam dan mengurangi konsumsi makanan yang bersantan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan yang dilakukan oleh Utin 2014
di Posbindu Bumi Asri RW IV Kelurahan Sambiroto Semarang berdasarkan persepsi hambatan diketahui bahwa sebagian responden 54,3 memiliki
hambatan yang tidak baik. Utin 2014 menyebutkan bahwa salah satu hambatan bagi penderita hipertensi adalah kondisi perekonomian keluarga yang kurang
menyebabkan penderita hipertensi tidak memeriksakan penyakitnya serta jauhnya
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan yang menghambat penderita hipertensi untuk memeriksakan kesehatan nya secara rutin. Hal lain menyebutkan bahwa penderita hipertensi
tidak terbiasa makan tanpa garam dan tanpa santan sehingga menghambat mereka untuk menjaga pola makan mereka.
8.5 Isyarat Untuk Bertindak