GEJALA KLINIS SKRINING UNTUK GANGGUAN MOOD PASCA PERSALINAN

k. Peningkatan berat badan selama hamil dan penurunan berat yang sedikit setelah melahirkan. l. Pengalaman melahirkan yang traumatis, termasuk operasi caesar yang tidak diharapkan atau prematur. m. Kepulangan yang dini dari rumah sakit kurang dari 24-40 jam. n. Perselisihan perkawinan marital discord . o. Kehamilan yang tidak diinginkan. p. Wanita yang melahirkan bayi pertama di atas usia 30 tahun.

3.2. GEJALA KLINIS

Gejala klinis depresi bervariasi antara lain : afek sedih, mood disforik, insomnia, anhedonia, labil dan iritabel. Gejala ini lebih memberat pada sore hari dan juga timbul perasaan bersalah karena merasa tidak mampu menyayangi dan mengasuh bayinya. Kadang-kadang mereka juga mengeluh adanya gangguan konsentrasi dan memori serta gangguan fisik seperti lemah dan letih sehingga penderita kehilangan kemampuan untuk melakukan kesenangan yang biasa dilakukan sebelumnya. 8 Ambivalensi dan perasaan penolakan terhadap anaknya sering ditemukan, dan dalam bentuk yang sangat berat dapat terjadi disfungsi yang lebih berat. Ide tentang bunuh diri pernah dilaporkan dan merupakan kedaruratan psikiatrik yang perlu diantisipasi. 8 Banyak wanita mengalami depresi ringan selama minggu-minggu pertama pasca persalinan, yaitu suatu keadaan normal yang dapat terjadi pada 30-85 wanita pasca persalinan yang disebut dengan postpartum blues baby blues . Selama terjadi postpartum blues pada wanita tersebut tidak selalu didapatkan psikopatologi, namun pada beberapa wanita hal ini dapat berkembang menjadi depresi pasca persalinan, apabila pada wanita tersebut terdapat riwayat gangguan mood sebelumnya, atau jika sebelumnya terdapat riwayat depresi pasca persalinan. Pada kasus seperti ini perlu dilakukan monitoring ketat oleh karena keadaan postpartum blues dapat berkembang menjadi depresi berat. 8 Laila Sylvia Sari : Sindroma Depresi Pasca Persalinan Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009 Tabel 1. Gejala depresi mayor postpartum 13 Mood depresi Kehilangan minat dan kesenangan Gangguan tidur insomnia atau hipersomnia Kehilangan berat badan Kehilangan energi Agitasi atau retardasi Perasaan tidak berharga atau inappropiate guilt Kesulitan berkonsentrasi, atau indecisiveness Pikiran berulang untuk bunuh diri atau kematian. Dikutip dari : Epperson CN. Postpartum Major Depression : Detection and Treatment. American Family Physician 1999 ; 59 : 3.

3.3. SKRINING UNTUK GANGGUAN MOOD PASCA PERSALINAN

Selain berdasar pada kriteria diagnosis, pemeriksaan klinis psikiatrik yang meliputi wawancara dan observasi, untuk keperluan skrining terhadap gangguan depresi pada wanita pasca persalinan yang berada dalam risiko tinggi dapat dilakukan dengan memakai skala penilaian. 8 Untuk pemeriksaan skrining rutin dapat dibantu dengan alat pemeriksaan psikiatrik yang telah didisain oleh Cox dan kawan-kawan yaitu Edinburgh Postnatal Depression Scale EPDS. 14 Edinburgh Postnatal Depression Scale merupakan suatu alat skrining yang dilakukan sendiri, yang dapat meningkatkan secara signifikan deteksi depresi pasca persalinan, dibandingkan evaluasi klinik rutin 35,4 vs 6,3; P=0,001. 17 Edinburgh Postnatal Depression Scale dikembangkan oleh Cox dan kawan-kawan pada tahun 1987 di Inggris, khususnya untuk mengidentifikasi wanita yang mengalami depresi postnatal . 18 Nilai skor prediksi negatif yang tinggi untuk EPDS 0,97 dalam satu studi, merupakan pertimbangan penting sebagai alat screening untuk meniadakan diagnosa bila hasilnya negatif. 17 Edinburgh Postnatal Depression Scale adalah suatu kuesioner untuk mengevaluasi ada tidaknya simtom depresi pada seseorang, yang berupa self report scale terdiri dari kumpulan 10 pertanyaan, masing-masing skala mengukur intensitas simtom depresi dari 0 sampai 3 ya, hampir sepanjang waktu hingga tidak, tidak sama sekali, total skor dari 0 hingga 30. 6 Laila Sylvia Sari : Sindroma Depresi Pasca Persalinan Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009 Penerjemahan skala EPDS ke dalam bahasa Indonesia telah dilakukan dan telah divalidasi di Jakarta. Hasil dari studi validasi ini telah membuktikan bahwa instrumen ini dalam bahasa Indonesia lebih sahih dan reliable untuk digunakan pada wanita Indonesia. 19 Validasi EPDS di Indonesia untuk wanita pasca melahirkan dianggap positif bila didapati skor EPDS lebih dari 10. 18,19 Untuk deteksi dini EPDS dapat digunakan dalam minggu pertama pasca persalinan dan bila hasilnya meragukan pengisian dapat diulangi dua minggu kemudian. Tetapi pada penelitian Alfiben dan kawan-kawan tidak didapati perbedaan yang bermakna dalam jumlah kejadian DPP pada saat 48 jam dan 2 minggu pasca persalinan p 0,05 dan disimpulkan bahwa penilaian EPDS untuk mendeteksi adanya sindroma DPP yang dilakukan pada 48 jam pasca persalinan dapat dijadikan tolok ukur untuk melakukan intervensi dalam upaya mengatasi berlanjutnya sindroma DPP sedini mungkin. 18 Laila Sylvia Sari : Sindroma Depresi Pasca Persalinan Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009

BAB 4 KERANGKA KONSEP

Wanita Pasca Persalinan Spontan Karakteristik Demografi Problema Psikososial Riwayat Depresi Sebelumnya Riwayat Depresi Pada Keluarga Sindroma Depresi Pasca Persalinan EPDS Laila Sylvia Sari : Sindroma Depresi Pasca Persalinan Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009