Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Sejarah Ringkas

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan uraian serta saran guna meningkatkan sistem pengendalian internal atas penggajian karyawan pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 9

BAB II PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk

A. Sejarah Ringkas

PT. Raja Garuda Mas RGM sebagai salah satu group perusahaan sawasta nasional yang bergerak dibidang usaha kayu lapis, melihat keadaan alam Toba Samosir mempunyai prospek yang cukup cerah, membuat suatu gagasan untuk mendirikan suatu pabrik pulb dan rayon yang diberi nama PT. Inti Indorayon Utama PT. ILU. PT. Inti Indorayon Utama merupakan anak perusahaan RGM dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. PT. Inti Indorayon Utama didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329 tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta SH, Notari di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-5130.HT.01. tahun 1983 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No. 1176 dan 1177. Status perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman dalam surat keputusannya No. 07V1990 tanggal 11 Mei 1990. Sehubungan denganperubahan status tersebut diatas, Anggaran Dasar Perubahan telah diubah dengan akta No. 113 tanggal 21 Mei 1990dari Rachmat Santoso, SH, Notaris di Jakarta. Disamping itu dinilainominal saham dari Rachmat Santoso, SH, Notaris di Jakarta. Disamping itu dinilai nominal saham perusahaan juga diubah dari Rp 500.000 per lembar saham menjadi Rp 1000 per lembar saham. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik dalam surat keputusannya No. C2-2652. HT. 01. 04. TH. 90 tanggal 20 Mei 1990. Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari PT. Inti Indorayon Utama mempunyai izin sebagai berikut: 1. Izin usaha dari BKPM No. 262IPMDN1983 tanggal 22 Desember 1983 dan No. 572IIIPMDM1987. 2. Izin HPH Tanaman Industri dari Menteri Kehutanan, seluas 150.000 sesuai dengan Surat Keputusan No. 203KPTS-IV1986 dan No. 359KPTS-IV1989, hal ini juga didukung dengan proyek PIR seluas 200.000 ha. 3.Izin polusi dan pencemaran yang dihasilkan sesuai TeknologiKetua BPPT dan Izin Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup yaitu No. 681NBPPTXI1986 dan No. 43MNLHII1986. 4. Izin perubahan status PMDN menjadi PMA No. 07V1990, No. Kode Proyek No. 07V1990, No. Kode Proyek 3411-07-03831. 5. Surat Keputusan No. 14Pajak1983 tanggal 12 Juli oleh Menteri Keuangan, PT. ILU memperoleh Tax Facilities Tax Holiday, yakni pajak penghasilan dan pajak dividen selama 4 empat tahun, dimulai 1 April 1989 sampai dengan 31 Maret 1993. Kemudian diperpanjang selama 1 satu tahun sampai 31 Maret 1994, melalui surat keputusan Menteri Keuangan No. 01 KM41993. PT. ILU berkantor pusat di Central PlazaBuilding Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta dan juga berkantor pusat di Uni Plaza Lt. 6 Jl. Haryono M.T. Medan. Pabrik yang berlokasi di Porsea dibangun diatas tanah seluas 200 ha, termasuk tanah untuk perumahan karyawan maupun sarana lainnya dan untuk pembibitan seluas 10 ha. Tata letak pabrik tediri dari 4 empat bagian utama yaitu pengolahan kayu hingga menjadi Chip Wood Preparation, pengolahan cairan hitam dan kulit kayu hingga menjadi Pulb Fiber Line, pengolahan zat-zat kimia untuk proses dalam pabrik Chemical Plant dan tempat penyimpana lembaran pulp Pulp Ware House. Pinus adalah bahan baku pulp dan telah menunjang jalannya produksi. Sejak awal bulan Juli 1998, perusahaan telah dipaksa untuk menutup kegiatan operasinya di Porsea, pada saat itu, manajemen perusahan bersama-sama dengan pemerintah dan pihak-pihak yang terkait sedang mendiskusikan pemecahannya, agar fasilitas produksi di Porsea diupayakan untuk dibuka kembali. Sebagian hasil dari pemutusan kegiatan produksi dan memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia yang berpengaruh terhadap perusahaan membuat perusahaan menjadi kekurangan likuiditas untuk membayar kewajiban kepada kreditur. Awal bulan Mei 2003, sesuai dengan persetujuan dari pemerintah Republik Indonesia, perusahaan mengumumkan pengoperasian pabrik pulp di Porsea Sehubungan dengan persetujuan tersebut nama perusahaan di ganti dariperubahan nama perusahaan dan penurunan modal dasar, perubahan tersebut kemudian memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dalam surat keputusannya No. C-06519. HT. 01.04. TH. 2001 tanggal 31 Agustus 2001. Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Uni Plaza, East Tower, Jl. Letjend, Haryono MT. A1 Medan. Sejak perusahaan mulai kembali bereproduksi secara komersial tanggal 31 Mei 2003, perusahaan hanya memproduksi bubur kertas pulp. Bahan baku utama yang telah menunjang jalannya produksi kayu gelondongan Eucalyptus.Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri termasuk Asia, Timur tengah, Eropa dan lain-lain.

B. StrukturOrganisasi

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola-pola tata hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsiposisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam suatu kerja. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dapat diketahui secara jelas dengan melihat struktur organisasi yang ada. Dalam menyusun struktur organisasi tidak luput dari dasar pertimbangan bahwa organisasi harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total. Hasil penelitian penulis pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk, dapat diketahui bahwa perusahaan menganut bentuk organisasi garis dan staff staff and Line Organization. Kekuasaan dan wewenang tertinggi terletak pada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris adalah para pemegang saham atau wakil-wakilnya, yang mempunyai wewenang mengangkat dan menghentikan direktur, mengawasi seluruh kegiatan dan pelaksanaan tugas, meminta laporan tanggung jawab secara periodek serta memberi saran dan nasehat kepada direktur. PT. Toba Pulp Lestari Tbk, terdiri dari 9 sembilan departemen yang dipimpin oleh seorang manajer, kecuali Departemen Kehutanan Foresty, Departemen Pemasaran dan Departemen Pabrik Mill, masing-masing dipimpin oleh seorang General Manager. Kesembilan departemen tersebut adalah: 1. Departemen Pemasaran Marketing Department 2. Departemen Pabrik Mill Department 3. Departemen Kehutanan Foresty Department 4. Departemen Perbaikan dan Pemeliharaan Repair and Maintenance Department 5. Departemen Administrasi dan Pemeliharaan Administration and Personal Department 6. Departemen Keuangan Financial Department 7. Departemen Teknik Technical Department 8. Departemen Pengadahan bahan Internal and Procurement Department 9. Departemen Pengawasan LingkunganEnviroment Control Department

C. Job Description Tugas dan tanggung jawab darimasing-masing unit kerja melalui bagan

atau struktur organisasi perusahaan. Adapun fungsi dan tugas serta tanggung jawab dari masing-masing dari bagian struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari Tbk, dapat dijelaskan sebgai berikut: 1. Dewan Komisaris Adalah pemegang kekuasan dan wewenang tertinggi dan mempunyai wewenang mengawasi direksi yang merupakan badan eksekutif. Dewan Komisaris merupakan wakil para pemegang saham, yang mempunyai wewenang mengangkat dan memberhentikan dewan direksi, mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan tugas, meminta laporan pertanggungjawaban, menentukan kebijaksanaan perusahaan serta memberi nasehat kepada dewan direksi. 2. Dewan Direksi Dewan direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan dibantu oleh dua orang Direktur yang merupakan badan eksekutif. Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mengarahkan dan memberi instruksi kepada bawahan b. Mengadakan perencanaa secara menyeluruh terhadap pencapaian tujuan Perusaaan. 3. Sekretaris Perusahaan Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Membantu direksi dalam hal surat-menyurat perusahaan b. Mencatatdan membuatarsipjalannya Rapat Umum Pemegang Saham c. Membantu direksi dalam menyusun program pertemuan dengan tamu. 4. Audit Internal Tugas dan tanggung jawabnya adalah memeriksa secara objektif atas laporan keuangan yang disertai dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian laporan keuangan. 5. Direktur Keuangan Eksekutif Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mengawasi bagian akuntansi dan keuangan b. Sebagai penasihat keuangan kepada direktur eksekutif. 6. Direktur Eksekutif Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Menetapkan kebijaksanaan yang akan ditempuh oleh perusahaan b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan di pabrik yang terdiri dari: marketing department, tecnikal department, foresty department, internal and procurement department, administration and personal department, financial department and mill department. 7. Manajer Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mencari informasi pasar untuk meningkatkan daya saing perusahaan di Pasaran b. Bertanggung jawab terhadap pemasaran pulp baik untuk penjualan di dalam maupun di luar negeri