Unsur-Unsur Gaji dan Upah
1 Karyawan yang tidak dapat hadir karena sakit, baik akibat hubungan kerja maupun bukan, harus melapor kepada perusahaan
paling lambat pada hari pertama yang bersangkutan kembali bekerja.
2 Bagi karyawan yang sakit, upahnya hanya akan dibayar apabila dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
3 Apabila karyawan sakit bukan karena kecelakaan kerja dalam jangka waktu yang lama, yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter, maka upahnya akan dibayar sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Empat bulan pertama, dibayar 100 dari upah b. Empat bulan kedua, dibayar 75 dari upah
c. Empat bulan ketiga, dibayar 50 dari upah d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25 dari upah sebelum
pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh perusahaan. 4 Apabila karyawan sakit dan dinyatakan sementara tidak mampu
bekerja akibat kecelakaan kerja, maka upahnya dibayar sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 14 tahun 1993. 5 Bila ternyata karyawan mengalami sakit terus-menerus lebih dari
12 dua belas bulan, dan atas pemeriksaan dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan tidak mampu untuk
bekerja kembali, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan
kerja dengan karyawan yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku.
Perusahaan tetap memberikan gaji, tidak ada potongan. DO Day Off Substitude
Perusahaan tetap memberikan gaji, tidak ada potongan.
TR Training
Perusahaan tetap memberikan gaji, tidak ada potongan.
Dinas Luar
Perusahaan tetap memberikan gaji, tidak ada potongan.
L Libur
Perusahaan memberikan izin kepada karyawan untuk meninggalkan pekerjaan dengan mendapat upah, untuk hal-hal sebagai berikut:
IPIjin KKB
1 Karyawan sendiri menikah 3 hari
2 Menghitankanmembaptiskan anak 2 hari
3 Menikahkan anak 2 hari
4 Anggota keluarga meninggal dunia yaitu:Suamiisteri Orang
tuaMertua KandungAnakMenantu 3 hari 5
Saudara kandung karyawan menikahmeninggal dunia 2 hari 6
Isteri melahirkan anak atau keguguran kandungan 2 hari 7
SuamiisteriAnak kandung karyawan opname 2 hari 8
Bagi SuamiIsteriAnak kandung karyawan yang dirujuk opname
ke rumah sakit diluar kabupaten tempat karyawan bekerja diberikan izin maksimum sebanyak 3 hari.
9 Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia 1 hari
10 Karyawan diminta menjadi saksi di pengadilan berdasarkan bukti
surat panggilan resmi dari pengadilan 11
Karyawan yang menunaikan kewajiban ibadah haji sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku.
2. Perhitungan upah kerja lembur karyawan adalah sebagai berikut:
a. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa sesuai jadwal:
1 Untuk jam kerja lembur pertama dibayar sebesar 1 ½ satu
setengah kali upah sejam 2
Untuk setiap jam berikutnya dibayar sebesar 2 dua kali upah sejam.
b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan day off
dan atau hari libur resmi: 1
Untuk setiap jam dalam batas jam kerja normal sesuai jadwal, dibayar sebesar 2 dua kali upah sejam
2 Untuk jam kerja pertama berikutnya, dibayar sebesar 3 tiga kali
upah sejam 3
Untuk jam kerja kedua dan tiap-tiap jam berikutnya, dibayar sebesar 4 empat kali upah sejam.
c. Cara menghitung upah sejam adalah 1173 kali upah sebulan.
d. Jam kerja yang dilaksanakan terpisah-pisah dalam beberapa bagian
tetapiberbeda tanggal tetapi secara berkesinambungan dari tanggal sebelumnya, akan diperhitungkan sebagai kerja lembur dalam satu
rangkaian. e.
Khusus bagi Pekerja Shiftyang bekerja lembur minimal 8 delapan jam pada saat istirahat mingguan day off atau pada saat istirahat
mingguanyang jatuh pada hari libur resmi, maka selain mendapat upah lembur, kepadanya akan diberikan insentif sebesar upah sehari.
f. Dalam rotasi hari kerja selama 4 minggu, karyawanti shift akan
mengalami kelebihan jam kerja sebanyak 8 jam. Kelebihan jam kerja ini akan dibayar perusahaan berupa upah lembur kategori hari biasa,
dengan ketentuan setiap kehadiran dan ketidakhadiran akan diperhitungkan dengan waktu rata-rata per hari.
g. Karyawan yang sudah menduduki jabatan supervisor keatas adalah
termasuk dalam golongan jabatan tertentu, sesuai dengan pengertian yang diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Republik Indonesia No. KEP.102MENVI2004 Tentang Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur, untuk itu karyawan dimaksud
tidak berhak atas upah kerja lembur meskipun bekerja lebih dari pada ketentuan waktu kerja biasa