27
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1. Gambaran Tangkahan
1
dan Pelabuhan di Desa Bogak
Kabupaten  Batubara  adalah  salah  satu  kabupaten  yang  ada  di  Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Batubara terletak di tepi pantai Selat Malaka, sekitar
175 km selatan ibu Kota Medan. Batas wilayah utara Kabupaten Batubara adalah Kabupaten  Serdang  Bedagai  dan  Selat  Malaka,  batas  selatan  adalah  Kabupaten
Asahan  dan  Kabupaten  Simalungun,  batas  barat  adalah  Dolok  Batunanggar Kabupaten  Simalungun  dan  Tebing  Tinggi  Kabupaten  Serdang  Bedagai  serta
batas  timur  adalah  Air  Joman  Kabupaten  Asahan  dan  Selat  Malaka http:www.batubarakab.go.id.
Desa  Bogak  merupakan  salah  satu  desa  yang  ada  di  Kecamatan  Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara  yang berbatasan langsung dengan laut Selat Malaka,
sehingga  Desa  Bogak  merupakan  desa  pesisir  dengan  bentangan  laut  sebagai lahan untuk mencari nafkah bagi masyarakat yang tinggal di desa tersebut. Dalam
rangka  mendukung  mata  pencaharian  masyarkat  dari  sektor  laut,  berbagai fasilitas, sarana dan prasarana dibangun untuk keperluan mencari nafkah. Adanya
pasar  untuk  menjual  hasil  laut  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  TPI  Tempat Penampungan Ikan, kemudian ada juga pangkalan berbagai angkutan transportasi
1
Tangkahan adalah pelabuhan kecil yang berada di pinggiran sungai sebagai tempat kapal atau sampan ditambatkan.
Universitas Sumatera Utara
28
daratu  maupun  laut,  serta  beberapa  dermaga  atau  tangkahan  sebagai  tempat nelayan untuk menambatkan perahu atau kapal mereka.
Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, pada umumnya memiliki satu pelabuhan  besar  dan  beberapa  tangkahan  atau  dermaga  kecil  yang  terletak  di
pinggiran  sungai  yang  ada  di  wilayah  tersebut.  Pelabuhan  Tanjung  Tiram merupakan pelabuhan terbesar di Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara
yang  terletak  di  Desa  Bogak.  Berbagai  aktivitas  kelautan  ada  di  Pelabuhan Tanjung  Tiram,  mulai  dari  transportasi,  melaut,  rekreasi  dan  juga  pasar  ada  di
pelabuhan tersebut. Di  Desa  Bogak  tidak  hanya  terdapat  pelabuhan  sebagai  tempat  aktivitas
kelautan  terjadi,  tetapi  juga  ada  yang  disebut  sebagai  tangkahan.  Tangkahan merupakan pelabuhan tempat berkumpulnya nelayan serta pekerja turunan lainnya
seperti: pedagang, bengkel kapal, ABK Anak Buah Kapal, “anak itik” dan lain sebagainya  yang  dihasilkan  oleh  adanya  laut  dalam  skala  kecil.  Terdapat  empat
tangkahan  yang  didirikan  masyarakat  di  Desa  Bogak.  Masing-masing  tangkahan terletak di pinggiran sungai di berbagai sudut desa maupun di tengah Desa Bogak.
Selain  tempat  berkumpulnya  nelayan  dan  pekerja-pekerja  turunan, tangkahan  dijadikan  sebagai  tempat  penambatan  kapal  dan  sampan  bagi  nelayan
atau  ojek  perahu  yang  ada  di  Desa  Bogak.  Tangkahan  juga  dibangun  dengan tujuan  untuk  mengurangi  kepadatan  di  Pelabuhan  Tanjung  Tiram  serta  untuk
mendekatkan kapal atau sampan kepada rumah warga. Bongkar  muatan  yang  dilakukan  oleh  nelayan  sepulangnya  dari  melaut
tidak hanya dilakukan di pelabuhan pusat Pelabuhan Tanjung Tiram, tetapi juga
Universitas Sumatera Utara
29
dilakukan di tangkahan-tangakahan. Pembongkaran muatan yang berisi hasil laut biasanya  langsung  dibeli  oleh  toke,  pengumpul  besar,  atau  masyarakat  sebagai
konsumen langsung. Tangkahan-tangkahan  yang  ada  di  Desa  Bogak  dijadikan  sebagai  tempat
bagi  nelayan  serta  ojek  perahu  untuk  membersihkan  kapal  atau  sampan, mempersiapkan persediaan keperluan kapal dan lain sebagainya. Pelabuhan pusat
dan  tangkahan  memiliki  berbagai  perbedaan  yang  signifikan  selain  dari  jumlah kapal  atau  sampan  yang  bisa  ditambatkan.  Nelayan  atau  ojek  perahu  tidak
membersihkan kapal atau sampan mereka di pelabuhan pusat dengan alasan akan lebih praktis membersihkan di tangkahan daripada di pelabuhan.
Penambatan  kapal  atau  sampan  di  tangkahan  senantiasa  ditentukan  dari pasang surutnya air di sungai. Kapal atau sampan tidak akan bisa melewati sungai
jika  kedalaman  air  tidak  mencukupi.  Setelah  kapal  atau  sampan  ditambatkan  di tangkahan, nelayan dan tukang ojek perahu akan membiarkan kapal atau sampan
mereka  kandas  di  tepi  sungai  dikarenakan  surutnya  air.  Hal  tersebut  dilakukan agar  kapal  atau  sampan  mereka  tidak  terbawa  arus  sungai  atau  mudah  untuk
diberikan
maintenance
servis berkala. Adanya  tangkahan  dan  pelabuhan  membutuhkan  berbagai  pekerjaan
untuk  memenuhi  berbagai  kebutuhan  yang  ada  di  tangkahan  dan  pelabuhan. Perbedaan tangkahan dan pelabuhan terlihat jelas dari komposisi pekerja yang ada
di  tangkahan  dan  pelabuhan.  Pelabuhan  memiliki  komposisi  pekerja  yang  lebih kompleks  dibandingkan  dengan  tangkahan.  Pasar  atau  TPI  senantiasa  berada
dekat  dengan  pelabuhan  dan  jauh  dari  tangkahan,  sehingga  berbagai  pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
30
penunjang  seperti  transportasi,  pedagang  asongan  dan  grosir  banyak  terdapat  di sekitar  pelabuhan.  Sementara  itu  lapangan  pekerjaan  di  tangkahan  tidak
sekompleks  atau  selengkap  di  pelabuhan,  karena  lokasinya  yang  jauh  dari keramaian  dan  tidak  begitu  strategis  untuk  didirikan  pusat  perbelanjaan  seperti
pasar. Sebagian besar masyarakat akan lebih memilih untuk membeli hasil laut di pasar  daripada  di  tangkahan  karena  harga  dan  tidak  banyak  pilihan  dalam
membeli hasil laut.
4.2. Gambaran Pekerja di Tangkahan Desa Bogak