45
Peem adalah orang tua dari Ipin, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Peem  hanya  menggunakan  perahu  kecil  tanpa  mesin  yang  hanya  bermuatan  2
orang  saja  beserta  alat  tangkapnya.  Penghasilan  Peem  hanya  mampu  untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari keluarganya saja. Tidak ada larangan dari
Peem kepada anak-anaknya untuk bekerja sebagai apapun, sejauh itu masih halal dan tidak merusak.
4.3.5. Profil informan mantan “anak itik” di Desa Bogak
Nama : Erwan Efendi
Usia : 53 tahun
Pendidikan terakhir : S-3
Penghasilan : Rp. 2.000.000,- perbulan
Etnis : Melayu
Pekerjaan : Wiraswasta
Erwan  adalah  mantan  “anak  itik”  yang  sekarang  sudah  bekerja  sebagai wartawan di salah satu media massa di Kota Medan. Pekerjaan “anak itik” sudah
dikerjakan oleh Erwan sejak berusia 7 tahun dan berhenti sampai dia tamat SLTP Sekolah  Lanjunt  Tingkat  Pertama.  Kemudian  melanjutkan  pendidikannya
hinggak ke jenjang S-3 di Kota Medan. Menurut Erwan, “anak itik” adalah budaya masyarakat pesisir, khususnya
masyarakat Desa Bogak yang harus dilestarikan. Hal tersebut dikarenakan “anak itik” akan mendapatkan banyak pelajaran yang tidak didapatkan dari pendidikan
formal  lainnya.  Selama  Erwan  bekerja  sebagai  “anak  itik”,  Erwan  tidak  pernah
Universitas Sumatera Utara
46
mendapatkan  kekerasan  dalam  bentuk  apapun.  Para  nelayan  dan  “tekong”  yang memekerjakannya dulu  selalu bersikap baik  dan  terus-menerus mengajarkan hal-
hal baik yang sampai sekarang melekat dalam diri Erwan.
Nama : Jafar Sidik
Usia : 38 tahun
Pendidikan terakhir : Tamat SD Sekolah Dasar
Penghasilan : Rp. 2.000.000,- perbulan
Etnis : Melayu
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil PNS
Jafar Sidik adalah mantan “anak itik” yang bekerja pada Acim Beel. Awal mula  Jafar  Sidik  bekerja  sebagai  “anak  itik”  adalah  saat  dia  berusia  8  tahun.
Ketika itu Acim Beel mengajak Jafar Sidik untuk bekerja sebagai “anak itik” di salah  satu
kapal  milik  Acim  Beel.  Pekerjaan  “anak  itik”  dikerjakan  oleh  Jafar Sidik  sampai  dia  tamat  SLTP  Sekolah  Lanjut  Tingkat  Pertama  dan  kemudian
melanjutkan pendidikannya di Kota Medan. Menurut  Jafar  Sidik,  “anak  itik”  bukan  hanya  sekedar  pekerjaan  yang
dikerjakan  oleh  anak- anak  yang  ada  di  Desa  Bogak.  “Anak  itik”  adalah  wadah
yang  sangat  bagus  dan  efektif  untuk  meningkatkan  daya  juang  generasi  muda. Jafar  Sidik  mengakui  banyak  hal  baik  yang  didapatkannya  ketika  dia  bekerja
sebagai “anak itik” dulu. Hal-hal baik tersebut tetap dibawa olehnya hingga saat ini dan akan menjadi pelajaran yang berharga bagi diri Jafar Sidik.
Universitas Sumatera Utara
47
4.4. Profil