bahwa responden mempunyai partisipasi yang cukup tinggi dalam proses penyusunan anggaran di masing-masing SKPD. Kejelasan Sasaran Anggaran dengan nilai rata-
rata sebesar 3,0241 menunjukkan bahwa tingkat kejelasan sasaran anggaran cukup jelas. Pengawasan internal yang dilakukan oleh auditor inspektorat di Kabupaten
Deli Serdang dipersepsikan rendah karena hanya memiliki nilai rata-rata dibawah 3 yaitu sebesar 2.9564.
5.4 Pengujian Asumsi Klasik
Dalam analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk
menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, multikolineariti, dan pengujian
heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah cross- section. Oleh kerana itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan.
5.4.1 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis 1
5.4.1.1. Pengujian Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai
Kolmogorov Smirnov sebesar 0.987 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,364. Jika signifikansi nilai Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dinyatakan
bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga didukung dengan grafik
Andarias Bangun : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, K e j e l a s a n S a s a r a n A n g g a r a n D a n S t r u k t u r Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel
Pemoderasi Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2009
dimana data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada pada gambar berikut ini.
Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data
5.4.1.2. Pengujian Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji korelasi diantara variabel independen, dapat dilihat bahwa korelasi diantara variabel tersebut relatif tidak tinggi. Tidak ada korelasi yang
melebihi 0,6 lihat lampiran 4, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas diantara variabel independen. Pengujian ini didukung dengan nilai
VIF yang relatif kecil, yaitu tidak ada yang lebih besar dari 5 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.
Andarias Bangun : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, K e j e l a s a n S a s a r a n A n g g a r a n D a n S t r u k t u r Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel
Pemoderasi Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2009
Tabel 5.7. Uji Multikolinieritas
Model Unstandardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Tolerance VIF
1 Constant
,054 ,344
,157 ,876
PART ,290
,111 2,621
,012 SA
,141 ,130
1,077 ,286
DES ,817
,128 6,376
,000 Sumber: Lampiran 4
5.4.1.3. Pengujian Heterokedastisitas
Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah
pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut
ini.
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
Reg res
sio n S
tud en
tiz ed
Re si
du al
2
-2 -4
Scatterplot Dependent Variable: KM
Gambar 5.2. Uji Heterokedastisitas
Andarias Bangun : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, K e j e l a s a n S a s a r a n A n g g a r a n D a n S t r u k t u r Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel
Pemoderasi Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2009
5.4.2 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis 2