Pengujian Hipotesis Kedua Pengujian Asumsi Klasik

menunjukkan angka positip. Berarti bahwa hubungan antara variabel kejelasan sasaran anggaran, partisipasi dalam penyusunan anggaran dan struktur desentralisasi dengan kinerja adalah positip yaitu semakin tinggi variabel kejelasan sasaran anggaran, partisipasi dalam penyusunan anggaran dalam penyusunan anggaran dan struktur desentralisasi maka semakin tinggi kinerja mereka. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kinerja manajerial, maka dapat dilihat dari nilai signifikansi t hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t hitung tersebut lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh variabel tersebut terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat dinyatakan bahwa variabel kejelasan sasaran anggaran tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD. Sedangkan variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran dan struktur desentralisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja managerial SKPD.

5.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Dalam penelitian pengujian efek moderasi dan efek utama dilakukan dengan menggunakan analisis regresi moderasian lewat suatu metode yang disebut dengan analisis regresi berjenjang hierarchical regression analysis. Metode ini membutuhkan dua buah persamaan regresi, yatu pertama yang hanya berisi efek-efek utama dan yang kedua berisi dengan efek-efek utama dan efek moderasi. Persaman untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Andarias Bangun : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, K e j e l a s a n S a s a r a n A n g g a r a n D a n S t r u k t u r Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel Pemoderasi Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2009 Model I : KM = + 1 Part + 2 SA + 3 DES + e Model II : KM = + 1 Part+ 2 SA + 3 DES + 4 PI + 5 Part-PI + 6 SA-PI + 7 DES-PI + e Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat efek moderasi suatu variable yaitu sebagai berikut: a. Efek moderasi dilihat dari kenaikan R2 persamaan regresi yang berisi dengan efek-efek utama dan efek moderasi dari persamaan regresi yang hanya berisi efek utama saja b. Efek moderasi dapat dilihat dari signifikansi koefisien regresi dari interaksi. Tabel 5.10. Ringkasan Pengujian Hiptesis 2 Koefisien Prob Persamaan 1 Konstanta a -0.059 0.884 Part b 1 0.267 0.013 SA b 2 0,136 0.308 DES b 3 0.784 0.000 PI b 4 0.069 0.586 R 0.810 Adjusted R 2 0.628 F 23.822 Prob. F 0.000 Persamaan 2 Konstanta a -0.103 0.801 Part b 1 0.321 0.013 SA b 2 0.068 0.641 DES b 3 0.787 0.000 PI b 4 0.026 0.844 Interak1 b 5 0.164 0.304 Interak2 b 6 0.009 0.952 Interak3 b 7 -0.118 0.488 R 0.820 Adjusted R 2 0.624 F 13.787 Prob. F 0.000 Sumber: Lampiran 8 Andarias Bangun : Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, K e j e l a s a n S a s a r a n A n g g a r a n D a n S t r u k t u r Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel Pemoderasi Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, 2009 Dari ringkasan hasil pengujian model pertama dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi dan struktur desentralisasi secara parsial mempengaruhi kinerja managerial, sedangkan kejelasan sasaran anggaran tidak mempengaruhi kinerja manajerial SKPD. Pengujian efek utama ini menyimpulkan bahwa variabel pengawasan internal adalah variabel dependen yang secara bersama-sama mempengaruhi kinerja manajerial SKPD, tetapi secara parsial pengawasan internal tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja managerial. Untuk melihat efek moderasi dari variabel pengawasan internal, maka dilakukan pengujian terhadap model kedua. Hasil pengujian model kedua menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan nilai R2 dalam hal ini dilihat dari nilai adjusted R2 . Justru terjadi penurunan nilai R2. H al ini menunjukkan bahwa tidak ada efek moderasi dari variable pengawasan internal. Hal ini sejalan dengan kriteria kedua, bahwa variable pengawasan nternal tidak mempunyai efek moderasi terhadap semua variable independen dengan tingkat signifikansi 5 Berdasarkan hal ini apat disimpulkan bahwa variable pengawasan internal bukan merupakan variable moderasi yang memperkuat hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan struktur desentralisai dengan kinerja managerial.

5.6 Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun

4 79 107

Pengaruh kejelasan sasaran anggaran, struktur desentralisasi dan locus of control terhadap kinerja manajerial

0 17 14

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA TERNATE)

5 57 131

PENGARUH KECUKUPAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN PARTISIPASI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi K

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN PARTISIPASI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan).

0 0 6

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 0 15

JURNAL MERIA SOLINA PDF PENGARUH AKUNTABILITAS PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN STRUKTUR DESENTRALISASI PADA KINERJA MANAJERIAL PADA SKPD KOTA TANJUNGPINANG

0 1 49

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 1 16