ASAM LEMAK SAWIT DISTILAT
12 Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi enzimatis antara lain :
a. Molar rasio minyak:alkohol.
Reaksi transesterifikasi
enzimatis memerlukan
rasio molar
untuk minyak:alkohol lebih tinggi seperti 15:1 [60].
Semakin tinggi rasio molar minyak:alkohol akan meningkatkan
yield
biodiesel, akan tetapi dapat mengnon-aktifkan kerja enzim terutama apabila alkohol tidak larut dalam
campuran reaksi [61]. b.
Katalis yang digunakan. Reaksi transesterifikasi enzimatis akan menghasilkan konversi yang tinggi
dengan jumlah katalis 10-20-b [60]. Semakin tinggi jumlah katalis akan meningkatkan laju reaksi biodiesel, tetapi ada batas di mana penambahan
enzim tidak mengubah laju pembentukan produk lagi sehingga penambahan katalis menyebabkan proses yang tidak ekonomis [62].
c. Temperatur reaksi.
Pada dasarnya, reaksi transesterifikasi enzimatis dilakukan antara temperatur 20-60
o
C [61]. Suhu reaksi optimum sekitar 45
o
C [63]. Semakin meningkatnya temperatur, akan memungkinkan penonaktifan aktivitas enzim
biasanya diatas 60
o
C sehingga menurunkan
yield
biodiesel [62]. d.
Waktu reaksi. Pada dasarnya, reaksi transesterifikasi enzimatis dilakukan dengan waktu
reaksi diatas 24 jam [64]. Semakin lama waktu reaksi, berat jenis produk menurun secara eksponensial sehingga dapat menurunkan ester [65].
e. Kandungan air dalam minyak atau lemak.
Beberapa enzim membutuhkan sejumlah air untuk mengaktifkan enzim tersebut [66]. Namun, kelebihan jumlah air dapat menghidrolisis substrat dan
menyebabkan keterbatasan difusi substrat, sehingga mengurangi
yield
biodiesel [62].
13