13
2.6 ANALISIS EKONOMI
Asam lemak sawit distilat merupakan salah satu produk samping kelas rendah dari hasil penyulingan
Crude Palm Oil
CPO. Kemudian populasi sapi potong dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga asam lemak sawit distilat dapat
dijadikan alternatif baru dan memiliki potensi besar sebagai bahan baku pembuatan biodiesel untuk meminimalkan biaya produksi serta dampak terhadap
lingkungan. Karena memiliki potensi yang cukup besar, asam lemak sawit distilat diharapkan dapat menjadi sumber alternatif bahan baku untuk pembuatan
biodiesel guna mencukupi kebutuhan bahan bakar dalam negeri yang semakin tinggi.
Untuk itu, perlu dilakukan kajian potensi ekonomi biodiesel dari asam lemak sawit distilat. Namun, dalam tulisan ini hanya akan dikaji potensi ekonomi secara
sederhana. Sebelum melakukan kajian tersebut, perlu diketahui harga bahan baku yang digunakan dalam produksi dan harga jual biodiesel.
Biaya bahan baku : o
Biaya pembelian asam lemak sawit distilat = Rp 1.130 L [67]
o Biaya pembelian
dimethyl carbonate
= 1,80 ml 1.5 L Rp 1.800.000
= Rp 2.160 [68]
o Biaya pembelian Novozym
®
435 1 g x Rp 13.401 x 0,01 g
= Rp 134,01 [69,70]
o Biaya listrik pada
carousel
0,5 kWh x Rp 1,352 kWh x 2 jam = Rp 1.352
[71] Total biaya bahan baku
= Rp 3.654,27 Dapat dilihat bahwa, harga jual bahan baku pembuatan biodiesel dari limbah
asam lemak sawit distilat berada di bawah harga jual bahan baku dari CPO
Crude Palm Oil
yaitu sekitar Rp 7.500liter,
canola oil
yaitu sekitar Rp. 90.000liter, dan minyak jarak yaitu sekitar Rp. 180.000liter
[72] . Tentu hal ini membawa nilai
ekonomis dalam pembuatan biodiesel dari asam lemak sawit distilat. Dengan adanya kebijakan pemerintah yang ditetapkan oleh peraturan menteri ESDM,
penetapan harga jual biodiesel sendiri bisa fleksibel mengikuti harga bahan baku serta biaya produksi saat ini yang ditutupi dengan subsidi, sehingga produksi
biodiesel menggunakan bahan baku asam lemak sawit distilat berpotensi untuk
14 menjadi industri alternatif yang berkembang ke depannya menjadikan Indonesia
sebagai penghasil terbesar biodiesel dan pelaku ekspor biodiesel di dunia.