HASIL ANALISIS BAHAN BAKU

25 Pengaruh keempat variabel penelitian x 1 , x 2 , x 3 dan x 4 terhadap yield diolah dengan menggunakan software STATISTICA trial version StatSoft, Indonesia dan disajikan pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut: Tabel 4.4 Analysis of Variance ANOVA terhadap Yield Sumber Variasi SS Df MS F Model 4690,484 14 335,0346 10,1514 Residual 396,044 12 33,0037 Total 5086,528 26 Tabel 4.5 Perkiraan Parameter Model Persamaan Statistik Term Coef SE Coef T P Intercept –233,618 87,9424 –2,6565 0,0209 X 1 00 48,725 00 9,7957 4,9741 0,0003 X 2 000 3,968 00 1,7273 2,2970 0,0404 X 3 –17,069 29,3870 –0,5808 0,5721 X 4 000 9,821 00 2,5799 00 3,8069 0,0025 X 1 2 00 –4,247 00 0,5528 –7,6826 0,0001 X 2 2 00 –0,042 00 0,0124 –3,3840 0,0054 X 3 2 000 5,811 00 4,9752 – 1,1680 0,2655 X 4 2 00 –0,327 00 0,0498 –6,5705 0,0001 X 1 X 2 000 0,148 00 0,0958 1,5443 0,1485 X 1 X 3 00 –0,181 00 1,9150 –0,0947 0,9262 X 1 X 4 00 –0,266 00 0,1915 –1,3907 0,1896 X 2 X 3 000 0,101 00 0,2872 0,3505 0,7320 X 2 X 4 00 –0,011 00 0,0287 –0,3693 0,7184 X 3 X 4 00 –0,401 00 0,5745 –0,6986 0,4981 R-Sq = 92,21; R-Sqadj = 83,13; P-Value = 0,0001. Berdasarkan hasil analisis statistik pada kedua tabel di atas, dapat dilihat bahwa rasio molar DMCALSD memberikan pengaruh terbesar yaitu 48,725 kali terhadap yield biodiesel yang dihasilkan. Diikuti dengan pengaruh jumlah biokatalis dan suhu reaksi masing-masing sebesar 9,821 dan 3,968 kali. Interaksi 26 antara rasio molar DMCALSD dan temperatur reaksi serta interaksi antara temperatur reaksi dan waktu reaksi juga memberikan pengaruh sebesar 0,148 dan 0,101 kali terhadap yield biodiesel yang dihasilkan. Nilai R 2 sebesar 92,21 menunjukkan validitas untuk variabel terikat. Artinya ketiga variabel tersebut, rasio molar DMCALSD, suhu reaksi dan jumlah katalis enzim berpengaruh secara signifikan. Sedangkan, waktu reaksi tidak berpengaruh secara signifikan pada persentase yield biodiesel yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis metode respon permukaan dengan level terkode, diperoleh hubungan yield dengan keempat variabel yaitu sebagai berikut: Yield = –233,618 + 48,725X 1 + 3,968X 2 – 17,069X 3 + 9,821X 4 – 4,247X 1 2 – 0,042X 2 2 + 5,811X 3 2 – 0,327X 4 2 + 0,148X 1 X 2 – 0,181X 1 X 3 – 0,266X 1 X 4 + 0,101X 2 X 3 – 0,011X 2 X 4 – 0,401X 3 X 4 Dimana x 1 , x 2 , x 3 , dan x 4 secara berturut-turut merupakan rasio molar DMCALSD, suhu reaksi, waktu reaksi dan jumlah katalis enzim. Hubungan interaksi antar faktor yang signifikan memiliki nilai P lebih kecil dari 0,05 P- Value 0,05 [76]. Pada tabel 4.4 ditunjukkan perkiraan parameter model persamaan statistik variabel penelitian terhadap persentase yield. Dari tabel 4.4 tersebut, diperoleh lima parameter dengan nilai P lebih kecil dari 0,05 sehingga regresi dapat dinyatakan signifikan. Oleh karena itu, keempat variabel penelitian tersebut pengaruhnya cukup signifikan pada persentase yield biodiesel yang dihasilkan. Persentase yield biodiesel yang tinggi diperoleh pada rasio molar DMCALSD dan jumlah biokatalis yang tinggi sedangkan suhu dan waktu reaksi tidak begitu berpengaruh. Dari hasil ANOVA dapat dilihat bahwa interaksi antara keempat variabel tidak terlalu signifikan. Interaksi faktor yang paling signifikan adalah antara rasio molar DMCALSD dan temperatur reaksi. Plot secara kontur hubungan tersebut ditunjukkan pada gambar 4.2, 4.3, 4.4, 4.5, 4.6 dan 4.7. 27 Gambar 4.2a 3-D Surface Yield Biodiesel untuk Suhu Reaksi Dengan Rasio Molar DMCALSD Pada Waktu Reaksi 2 Jam dan Jumlah Biokatalis 10 dari Berat ALSD Gambar 4.2b Kontur Yield Biodiesel untuk Suhu Reaksi Dengan Rasio Molar DMCALSD Pada Waktu Reaksi 2 Jam dan Jumlah Biokatalis 10 dari Berat ALSD Gambar 4.2 menunjukkan bahwa rasio molar DMCALSD lebih menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap yield biodiesel yang dihasilkan dibandingkan dengan suhu reaksi pada waktu reaksi dan jumlah biokatalis masing-masing 2 jam dan 10 dari berat ALSD. Dari plot kontur di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi rasio molar DMCALSD maka yield biodiesel akan S u h u Re ak si , o C Rasio Molar DMCALSD

Dokumen yang terkait

Proses Pembuatan Biodiesel dari Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dan Dimethyl Carbonate dengan Reaktor Packed Bed Menggunakan Katalis Novozym® 435

4 46 123

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 14 101

Proses Pembuatan Biodiesel dari Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dan Dimethyl Carbonate dengan Reaktor Packed Bed Menggunakan Katalis Novozym® 435

0 4 24

Proses Pembuatan Biodiesel dari Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dan Dimethyl Carbonate dengan Reaktor Packed Bed Menggunakan Katalis Novozym® 435

0 1 2

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 0 20

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 0 2

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 0 6

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 0 8

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 0 7

Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Dimethyl Carbonate (DMC) dengan Menggunakan Katalis Novozym®435

0 0 35