15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
atas peptidoglikan juga dikenal sebagai murein, yang menyebabkan kakunya dinding sel. Peptidoglikan merupakan polimer molekul besar yang terdiri atas
perulangan disakarida yang tersusun atas monosakarida N-acetylglucosamine NAG dan N-acetylmuramic acid NAM.
Dinding sel bakteri Gram positif mengandung banyak lapisan peptidoglikan murein yang membentuk struktur yang tebal dan kaku, dan asam
teikoat yang mengandung alkohol dan fosfat. Dinding sel bakteri Gram negatif mengandung satu atau beberapa lapis peptidoglikan dan membran luar.
Peptidoglikan terikat pada lipoprotein pada membran luar. Terdapat daerah periplasma, yaitu daerah yang terdapat diantara membran plasma dan membran
luar. Periplasma berisi enzim degradasi konsentrasi tinggi serta protein-protein transport. Dinding sel bakteri Gram negatif tidak mengandung asam teikoat, dan
karena hanya mengandung sejumlah kecil peptidoglikan, maka dinding sel bakteri Gram negatif ini relatif lebih tahan terhadap kerusakan mekanis.
2.5.3 Struktur Internal Sel Bakteri Pratiwi, 2008
Struktur di dalam dinding sel bakteri disebut dengan struktur internal sel bakteri. Di dalam dinding sel bakteri terdapat sitoplasma yang merupakan
substansi yang menempati ruangan sel bagian dalam. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai enzim, air 80, protein, karbohidrat, asam nukleat, dan lipid
yang membentuk sistem koloid yang secara optik bersifat homogen. Selain dikelilingi oleh dinding sel, sitoplasma juga dikelilingi oleh membran sel
membran plasma dan kadang-kadang terdapat lapisan di sebelah luar dinding sel berupa kapsul atau lapisan lendir slime layer.
Membran plasma adalah struktur tipis yang terdapat di sebelah dalam dinding sel dan menutup sitoplasma sel. Membran plasma tersusun atas fosfolipid
berlapis ganda dan protein, membentuk model mosaik cairan. Pada eukariot, membran plasma juga tersusun dari karbohidrat dan sterol, misalnya kolesterol.
Membran plasma berfungsi sebagai sekat selektif material yang ada dalam dan diluar sel bersifat selektif permeabel bagi transport material kedalam dan keluar
sel. Struktur internal sel bakteri yang lainnya adalah daerah inti daerah
nukleoid yang mengandung kromosom bakteri; ribosom yang berperan pada
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sintesis protein; badan inklusi yang merupakan organel penyimpan nutrisi; endospora resting cell, yaitu struktur dengan dinding tebal dan lapisan tambahan
pada sel bakteri yang dibentuk di sebelah dalam membrane sel. Endospora berfungsi sebagai pertahanan sel bakteri terhadap panas ekstrem, kondisi kurang
air, dan paparan bahan kimia serta radiasi.
2.5.4 Bakteri Uji a.
Bacillus subtillis
Bacillus subtilis adalah bakteri aerobik Gram positif, mempunyai ciri-ciri sel berbentuk batang pendek rods, sendiri-sendiri, jarang membentuk rantai,
motil dengan flagella peritrich, membentuk endospora berukuran 0,8 x 1,5-1,8 μm; permukaan spora terwarnai pucat. Pada spora yang berkecambah, dinding
spora pecah secara melintang Jauhari, 2010. Koloni bakteri pada medium agar berbentuk bundar, tepi tidak teratur,
permukaan tidak mengkilap, menjadi tebal dan keruh opaque; kadang-kadang mengkerut dan berwarna krem atau kecoklatan. Bentuk koloni agak bervariasi
pada media yang berbeda. Koloni meluas pesat pada medium yang berpermukaan lembab Jauhari, 2010.
Biakan bakteri dari medium padat tidak mudah larut dalam air. Pertumbuhan pada medium cair broth keruh, berkerut, dengan pelikel yang
koheren, tidak keruh atau hanya agak keruh. Secara anaerob, dalam medium kompleks yang mengandung glukosa, pertumbuhan dan fermentasi berlangsung
lambat atau lemah; tetapi dengan menambahkan O
2
tumbuh cepat serta menghasilkan 2,3- butanediol, asetoin, dan CO
2
. Bakteri ini mendekomposisi pektin dan polisakarida dari jaringan tanaman, dan beberapa strain dapat
membusukkan umbi kentang Jauhari, 2010. Klasifikasi Bacillus subtillis sebagai berikut :
Kingdom : Prokaryota
Kelas : Shizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Bacillaceae
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus subtilis
b . Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. S. epidermidis
merupakan salah satu bakteri Gram positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur dan bersifat anaerob fakultatif.
Bakteri ini merupakan penyebab infeksi kulit yang ringan yang disertai abses Syahrurachman dkk., 1994. Bakteri ini juga ikut berperan dalam pelepasan asam
oleat hasil hidrolisisnya oleh lipase yang diduga berpengaruh terhadap perkembangan jerawat Saising et al., 2008.
Klasifikasi bakteri Staphylococcus epidermidis adalah sebagai berikut : Kingdom
: Bacteria Filum
: Firmicutes Kelas
: Bacili Ordo
: Bacillales Famili
: Staphylococcaceae Genus
: Staphylococcus Spesies
: Staphylococcus epidermidis
c. Pseudomonas aeruginosa