8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
masa padat, hanya tersusun atas hipokotil, sedangkan bijinya tidak ada Rachman, 2003.
2.3 Simplisia
2.3.1 Definisi
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1995. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani, simplisia pelikan atau mineral. Pada umumnya
pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan yaitu pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan
penyimpanan Ritiasa, 2000.
2.3.2 Penyiapan Simplisia Depkes RI, 1985
Tahapan yang harus dilakukan sebelum tahap pembuatan ekstrak adalah
penyiapan simplisia, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan Bahan Baku Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain
tergantung pada : 1. bagian tanaman yang digunakan
2. umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen 3. waktu panen
4. lingkungan tempat tumbuh b. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan- bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat
dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang.
c. Pencucian Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya
yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih yang
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengalir, agar dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin untuk menghindari kehilangan zat lebih banyak.
d. Perajangan Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan.
Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.
e. Pengeringan Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan mencegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara,
waktu pengeringan dan luas permukaan bahan. Suhu pengeringan tergantung kepada bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan simplisia dapat
dikeringkan pada suhu 30 C sampai 90
C, tetapi suhu yang terbaik adalah tidak melebihi 60
C. Bahan simplisia yang mengandung senyawa yang tidak tahan terhadap panas atau mudah menguap harus dikeringkan pada suhu serendah
mungkin, misalnya 30 C sampai 45
C. f. Sortasi Kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan atau pengotor lainnya yang masih tertinggal pada
simplisia kering. g. Penghalusan
Penghalusan bertujuan untuk memperbesar luas permukaan dan mempercepat ekstraksi jika simplisia ingin dijadikan ekstrak kental ataupun cair.
h. Pengepakan dan Penyimpanan Tujuan pengepakan adalah agar simplisia yang telah jadi dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama dan mutunya tetap terjaga.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Ekstrak dan Ekstraksi