62
BAB VI PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian tentang efektifitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang pencegahan
keputihan. Hasil penelitian akan dibandingkan dengan teori, penelitian sebelumnya dan kekurangan atau keterbatasan dalam penelitian.
A. Pengetahuan Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan tentang
Pencegahan Keputihan
Pengetahuan remaja perempuan tentang pencegahan keputihan sebelum diberikan pendidikan kesehatan memiliki rata-rata 20.04 atau 66,8 dari
jumlah total nilai tertinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa remaja perempuan memiliki pengetahuan yang cukup tentang pencegahan keputihan.
Efendi dkk 2009 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba yang artinya pengetahuan
dapat diperoleh darimana saja. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga seperti poster, majalah, atau sumber informasi yang
berbentuk tulisan dan informasi yang berbentuk suara seperti seminar, penyuluhan, atau pembicaraan dari orang lain melalui percakapan sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan tentang keputihan dan pencegahannya yang paling banyak tidak diketahui responden adalah
pengetahuan tentang klasifikasi keputihan, dan pengetahuan yang paling
banyak diketahui responden adalah pengetahuan tentang penatalaksanaan keputihan.
Menurut Piaget 1967 dalam Suparno 2001 orang-orang atau lingkungan sosial lain mempunyai pengaruh dalam pembentukan pengetahuan
tersebut sebagai yang memacu, mengkritik, dan menantang sehingga proses pembentukan pengetahuan lebih lancar. Lingkungan yang mendukung dalam
mendapatkan informasi dapat memberikan pengaruh pada seseorang untuk menambah pengetahuan. Sebagian besar responden sebelumnya mendapatkan
pengetahuan tentang pencegahan keputihan dari lingkungan mereka, baik dari teman ataupun keluarga.
Amelia 2013 menyatakan dalam penelitiannya bahwa pengalaman dapat dijadikan cara untuk menambah pengetahuan seseorang tentang suatu
hal. Selain itu umur juga mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianingsih 2012 pada siswi Madrasah
Aliyah Negeri 1 Semarang menunjukkan bahwa siswi di MA tersebut memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keputihan. Hertiani 2012 juga melakukan
penelitian yang hampir serupa pada siswi SMA BPI Bandung dan menghasilkan data bahwa sebagian besar remaja perempuan memiliki
pengetahuan yang kurang mengenai penatalaksanaan keputihan. Hal ini dikarenakan mereka kurang mendapatkan informasi atau tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai penatalaksaan keputihan.
B. Pengetahuan Sesudah