Media Tiga Dimensi 3D

informasi kuantitatif, seperti pada grafik; Gambaran hubungan-hubungan misalnya pada bagan, grafik, dan diagram, dan penyajian sejenis abstraksi- abstraksi seperti kartun, diagram, dan peta. Jenis-jenis media grafis yang dapat dimanfaatkan dalam pengajaran meliputi bagan, diagram, grafik, poster, kartun, dan komik. Setiap jenisnya memiliki keunikan tertentu di dalam penerapan instruksionalnya Sudjana dan Rivai , 2015: 68. b. Media Tiga Dimensi Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain. c. Model proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain. d. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

2.6 Media Tiga Dimensi 3D

2.6.1 Pengertian Media Tiga Dimensi 3D Media tiga dimensi menurut Sudjana 2011: 101 dalam Krisnawati dan Supriyono 2013: 2 merupakan alat peraga yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Apabila dijelaskan maka pengertian media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannyadapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggitebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya Sudjana dan Rivai, 2015: 156. 2.6.2 Karakteristik Media Pembelajaran Tiga Dimensi 3D Menurut Sudjana 1991: 170, karakteristik media pembelajaran tiga dimensi secara umum adalah: a. pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak, b. penyajiannya berada dalam kontrol guru, c. cara penyimpanannya mudah praktis, d. dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, e. menyajikan objek-objek secara diam, f. terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, g. lebih mahal dari kelompok media grafis, h. sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, i. sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, j. praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, k. mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu. 2.6.3 Pembagian Media Tiga Dimensi Menurut Jenis Model dan Penggunaan Menurut Sudjana 2010: 156 dalam Krisnawati dan Supriyono 2013: 2, model tiga dimensi dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu model padat solid model, model penampang cutaway model, model susun builed-up model, model kerja working model, mock-up, dan diorama. a. Model Padat solid model yaitu, memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan- gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran. b. Model penampang cuteway model yaitu, memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah: 1 Anatomi manusia dan hewan: mata, gigi, kepala, otak, tulang belulang, paru- paru, jantung, bagian ginjal. 2 Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-buahan. c. Model kerja working model, yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa. Beberapa contoh model kerja adalah. 1 Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin. d. Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram. e. Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh: Diorama di bagian bawah Monas Jakarta. 2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi Menurut Mudjiono 1992 dalam Ikhsan 2015 kelebihan dari media visual tiga dimensi, yaitu: a. memberikan pengalaman secara langsung, b. penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme, c. dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya, d. dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, e. dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas. Menurut Mudjiono 1992 dalam ikhsan 2015 kelebihan dari media visual tiga dimensi, yaitu: a. tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah, b. penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit, c. untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar, d. anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.

2.7 Model Penampang Cuteway Model

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DENGAN MEDIA GAMBAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 KOTA MALANG

0 4 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 03 BATU PADA BAB SISTEM PENCERNAAN

0 12 1

“EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 9 JEMBER TAHUN PEMBELAJARAN 2006/2007”

0 4 17

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PEMBUATAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI PADA SISWA KELAS XI DI SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JE

0 8 192

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 9 1

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBANTUAN FACEBOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR CAD 2 DIMENSI

0 19 156

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS V SDN PATRAKOMALA KOTA BANDUNG

0 0 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MOLYMOD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

0 0 8