Pembelajaran Aktif Active learning

a. Kelebihan dari model penampang 1 Dapat memberikan pengalaman secara langsung. 2 Hasil belajar lebih mendalam dan mantap. 3 Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek yang sesungguhnya. 4 Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah. 5 Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja b. Kelemahan dari model penampang 1 Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak. 2 Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan. 3 Anak tunanetra sulit membandingkannya. 4 Jika membeli alat peraga membutuhkan biaya yang besar.

2.8 Pembelajaran Aktif Active learning

Pembelajaran aktif didefinisikan oleh Hisyam 2004: 16 dalam Rismen 2009 sebagai suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dimana siswa mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan secara aktif menggunakan otak, untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan dan mengaplikasikan apa yang baru dipelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Active learning merupakan belajar dimana aktivitas kognitif memegang peran utama. Istilah active learning mempunyai konotasi constructivism, yaitu belajar secara aktif dan dikonstruksi dalam konteks sosial. Ide dasarnya adalah bahwa siswa mendapat pengertian dalam belajar melalui interaksinya dengan lingkungannya, dan bahwa siswa dilibatkan dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka. Kelompok konstruktivis menekankan belajar berorientasi pada pemecahan masalah karena dengan demikian siswa aktif melakukan sesuatu sehingga dapat mentransformasi informasi menjadi pengetahuan. Partisipasi aktif siswa dengan berinteraksi dan memanipulasi lingkungan merupakan syarat dalam aktivitas belajar. Kelompok ini menambahkan bahwa pengetahuan tidak akan diperoleh siswa dari sumber eksternal, misalnya hanya dengan model ceramah dimana guru memberikan informasi satu arah kepada siswa. Pengetahuan dihasilkan melalui aktivitas siswa Kumara, 2004: 65. Slavin 1991 dalam Kumara 2004: 65 bahwa untuk mendapatkan pengetahuan siswa harus dapat berperan sebagai pelaku sejarah, yaitu mengambil bagian dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan, karena pengetahuan adalah suatu proses dan bukan suatu produk. Dalam memahami sesuatu tidaklah cukup dengan mendengar dan melihat saja. Jika siswa bisa “melakukan sesuatu” dengan informasi yang diperoleh, siswa akan memperoleh umpan balik mengenai seberapa bagus pemahamannya, maka siswa akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Kenyataannya, siswa sulit untuk berkonsentrasi dan siswa cenderung bosan bila hanya melakukan aktivitas mendengar dalam waktu lama, untuk itu dalam pembelajaran aktif semua panca indra siswa dilibatkan untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Wycoff 2002 dalam Rismen 2009 menyatakan bahwa informasi yang melibatkan lebih dari satu indera akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan informasi yang hanya dialami oleh satu indera.

2.9 Pembuatan Model

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DENGAN MEDIA GAMBAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 KOTA MALANG

0 4 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 03 BATU PADA BAB SISTEM PENCERNAAN

0 12 1

“EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 9 JEMBER TAHUN PEMBELAJARAN 2006/2007”

0 4 17

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PEMBUATAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI PADA SISWA KELAS XI DI SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JE

0 8 192

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 9 1

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBANTUAN FACEBOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR CAD 2 DIMENSI

0 19 156

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS V SDN PATRAKOMALA KOTA BANDUNG

0 0 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MOLYMOD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

0 0 8