Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan atau
penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan
prestasi individu maupun kelompok.
Model pembelajaran kooperatif menurut Slavin 2009: 11 ada berbagai macam tipe, yaitu Student Teams-Achievement Division STAD, Team Game Tournament
TGT, Jigsaw II, Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC, Team Assited Individualization TAI, Group Investigation, Learning Together, Complex
Instruction, dan Structure Dyadic Methods.
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
2.4.1 Pengertin Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu tipe atau
model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan
mengandung unsur permainnan dan reinforcement Slavin, 2008: 178. Aktivitas belajar dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di
samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar Hamdani, 2011: 92. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para peserta didik berlomba
sebagai wakil tim mereka dengan anggota lain yang bekerja.
2.4.2 Komponen-komponen Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Menurut Hamdani 2011: 93 terdapat lima komponen dalam pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, yaitu: Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
1. Penyajian kelas Class Presentation
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung yang dipimpin oleh guru. Pada
saat penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu peserta didik
bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat games karena skor games akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok Teams
Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 7 orang peserta didik yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik. Fungsi
kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik
dan optimal pada saat games. 3.
Permainan Games Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.
Peserta didik memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan untuk menentukan tim mana yang mendapat skor tertinggi dan akan diberi penghargaan sebagai pemenang dari
games. 4.
Turnamen Tournament Tournaments adalah sebuah struktur di mana games berlangsung. Biasanya
berlangsung pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar
kegiatan. Bagi tim yang telah menyelesaikan soal-soal game terdahulu, diminta untuk mempresentasikan hasilnya dengan diwakili oleh masing-masing anggota
regunya yang menjawab. Kompetisi yang seimbang ini, memungkinkan para
peserta didik dari semua tingkatan kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.
5. Penghargaan kelompok teams recognize
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan. Menurut Nuryannsyah 2010: 38 kelompok mendapat julukan “super
15 team” jika rata-rata sekor mencapai 45 atau lebih, “great team” apa bila ratarata mencapai 40-
45, dan “good team” apa bila rata-ratanya 30-40.
2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan TGT Teams Games Tournament Menurut Trianto 2009: 84 kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain:
meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas, mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu, dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara
mendalam, proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa, mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain, motivasi belajar lebih
tinggi, hasil belajar lebih baik meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sedangkan kelemahan TGT adalah:
1. Bagi guru, sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen
dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok. Waktu
yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai
kelas secara menyeluruh. 2.
Bagi siswa, masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini,
tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa
yang lain.
2.5 Media Pembelajaran