Produk Kualitas Produk Pengaruh Kualitas Produk dan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone pada Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya conformance to requirements .

5. Value-based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.

2.3 Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Kotler dan Armstrong, 1991:347 Berikut ini beberapa defenisi produk menurut para pakar di bidangnya : 1. Menurut William J. Stanton dalam Sunyoto 2012:68 ada dua arti mengenai produk, yaitu : a. Dalam arti sempit, a product is a set of tangible physical attributes assenabled in an identifiable form sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. b. Dalam arti luas, a product is a set of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price, quality, and brand plus the service and reputation of the seller sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak nyata, di dalamnya termasuk kemasan, warna, harga mutu dan merek ditambah dengan pelayanan dan reputasi penjual. 2. Menurut Philip Kotler dalam Sunyoto 2012:69 a product is anything that be offered to a market for attention acquisition, use or compsumption that might satisfy a want or need sebuah produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. 3. Menurut Irawan dalam Sunyoto 2012:69 produk adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.4 Klasifikasi Produk

Menurut Kotler dan Armstrong 1991:350, klasifikasi produk antara lain yaitu : 1. Barang Tidak Tahan Lama Produk dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok menurut ketahanannya atau keberwujudannya. Barang tidak tahan lama adalah barang konsumsi yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

2. Barang Tahan Lama

Barang tahan lama adalah barang konsumsi yang digunakan selama kurun waktu yang panjang dan yang biasanya tetap bertahan hingga banyak kali penggunaan.

3. Jasa

Jasa atau layanan adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

4. Barang Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Para pemasar biasanya mengelompokkan barang-barang ini berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja. Barang konsumsi terdiri dari : a. Barang Konviniens Barang konvinens adalah barang konsumsi dan jasa yang biasanya sering kali dibeli pelanggan dengan segera dan dengan usaha pembandingan dan usaha pembelian yang minimum. Barang- barang ini biasanya berharga rendah dan dapat diperoleh dan tersedia dimana-mana. Barang konviniens dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1 Barang kebutuhan pokok adalah barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen. 2 Barang impulsif adalah barang yang dibeli dengan sedikit sekali perencanaan atau sedikit sekali upaya pencarian. Barang-barang seperti ini biasanya tersedia di banyak tempat karena jarang sekali konsumen mencarinya. 3 Barang darurat adalah barang yang dibeli apabila ada kebutuhan mendesak. b. Barang Toko Barang toko adalah barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik yang karenanya sekelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya. c. Barang yang Tidak Dicari Barang yang tidak dicari adalah barang yang mungkin konsumen tidak tahu mengenai produk tersebut atau mereka tahu tetapi biasanya mereka tidak pernah terpikirkan untuk membelinya. 5. Barang Industrial Barang industrial adalah barang yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Jadi, perbedaan pokok antara barang konsumsi dan barang industrial terletak pada maksud atau tujuan pembelian produk tersebut. Barang industrial dapat diklasifikasikan menurut cara barang-barang itu memasuki proses produksi dan menurut biayanya. Terdapat tiga kelompok barang industrial yaitu : a. Bahan dan Suku Cadang Bahan dan suku cadang adalah barang industrial yang secara utuh masuk ke dalam proses produksi. b. Barang Modal Barang modal adalah barang industrial yang hanya sebagian secara tak langsung masuk menjadi barang jadi. c. Suplais dan Jasa Suplais dan jasa adalah barang industrial yang sama sekali tidak masuk dalam barang jadi termasuk dalam suplais disebut juga bahan bantu adalah bahan bantu operasi, misalnya: pensil serta alat pemeliharaan dan perawatan, misalnya: sapu. Bahan bantu merupakan barang konviniens dalam bidang industri karena barang-barang ini dibeli hanya dengan usaha yang kecil saja atau sedikit usaha perbandingan. d. Jasa Bisnis Jasa bisnis meliputi pemeliharaan dan perawatan atau jasa perbaikan, misalnya: pembersihan jendela dan jasa konsultasi bisnis, misalnya: nasihat hukum.

2.5 Kualitas Produk

Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan dan profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi kualitas produk, semakin tinggi kepuasan pelanggan yang dihasilkan yang mendukung harga yang lebih tinggi dan sering kali biaya yang lebih rendah. Kotler dan Keller, 2010:144. Kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kotler dan Amstrong, 2008:273 Berikut ini beberapa pengertian mengenai kualitas produk, yaitu : 1. Menurut Kotler dan Amstrong 2001: 346, kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. 2. Menurut Laksana 2008 : 67 kualitas produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, dimana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan dan kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah karena selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah. Sehingga perubahan dan perbaikan kualitas ke arah yang lebih baik dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang diciptakan menghasilkan standar yang telah ditetapkan agar konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.

2.6 Indikator Kualitas Produk