Deskripsi Data TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA DATA

9 Profesi konsultan nama dan waktu hanyalah karangan Doktor arkand saja, agar enggan disebut dukun karena memiliki gelar Doktor 10 Menurut saya, usaha manusia dalam mengecek mengganti struktur nama atas saran Doktor Arkand bukanlah suatu kesalahan, karena dalam upaya ikhtiar manusia dalam memperbaiki nasib 11 Menurut saya, mustahil mengganti nama Indonesia karena repot dan bukan suatu hal yang harus diprioritaskan dalam meningkatkan kesejahteraan di negeri ini. Tabel 4.5 Pengertian Mahasiswa terhadap Arkand No Peryataan Frekuensi Skor Mean SS S KS TS STS 1 Pernyataan nomor 7 12 21 8 1 170 4 Persentase 28,6 50 19 2,4 2 Pernyataan nomor 8 7 22 11 2 160 3,8 Persentase 16,7 52,4 26,2 4,8 3 Pernyataan nomor 9 3 13 17 8 1 135 3,2 Persentase 7,1 31 40,4 19 2,4 4 Pernyataan nomor 10 4 29 7 2 161 3,8 Persentase 9,5 69 16,7 4,8 5 Pernyataan nomor 11 8 16 9 7 2 147 3,5 Persentase 19 38,1 21,4 16,7 4,8 Jumlah 773 18,34 Rata-Rata Skor Pengertian = 18,34 ÷ 5 = 3,67 adalah Jumlah Mean ÷ Jumlah Soal Pernyataan Berdasarkan pada tabel di atas, setengah respondenmahasiswa menganggap Doktor Arkand berbeda dengan dukun, yakni 50 mahasiswa menyatakan setuju dan ditambah dengan urutan kedua terbanyak, 28,6 mahasiswa menjawab sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki pengertian bahwa Doktor Arkand berbeda dengan dukun. Sebanyak 52,4 mahasiswa memiliki pengertian bahwa teknik Doktor Arkand dalam memprediksi nasibmasa depan berlandaskan ilmu pengetahuan dan bukan dengan bantuan makhluk ghaib. Hal ini diperkuat dengan sebanyak 16,7 mahasiswa menjawab sangat setuju, dan 26,2 yang menjawab cukup setuju. Maka hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki pengertian bahwa teknik Doktor Arkand dalam memprediksi nasibmasa depan berlandaskan ilmu pengetahuan dan bukan dengan bantuan makhluk ghaib. Sebanyak 40,4 mahasiswa menjawab kurang setuju yang memiliki arti cukup setuju bahwa lebel “profesi konsultan nama dan waktu” adalah upaya Doktor Arkand agar enggan disebut dukun. Hal ini juga diperkuat dengan sebanyak 31 mahasiswa menjawab setuju atas pernyataan dalam kuesioner ini. . Maka hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki pengertian bahwa lebel “profesi konsultan nama dan waktu” adalah upaya Doktor Arkand agar enggan disebut dukun. Pada pernyataan nomor 10, Sebanyak 69 mahasiswa menjawab setuju dan diperkuat dengan sebanyak 16,7 mahasiswa menjawab