Kapasitas Vital Paru PEMBAHASAN

B. Kapasitas Vital Paru

Paru adalah satu - satunya organ tubuh yang berhubungan dengan lingkungan di luar tubuh, yaitu melalui sistem pernapasan. Fungsi utama paru untuk respirasi, yaitu pengambilan O 2 dari luar masuk ke dalam saluran napas dan diteruskan ke dalam darah. Oksigen digunakan untuk proses metabolisme CO2 yang terbentuk pada proses tersebut dikeluarkan dari dalam darah ke udara luar. Proses respirasi dibagi atas tiga tahap utama, yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Guyton, 1997. Kapasitas vital paru KVP adalah salah satu cara untuk mengukur kemapuan paru menampung udara sesesorang dengan cara meniupkan napas secara paksa ke dalam spirometri sehingga dapat diketahui apakah orang tersebut memiliki gangguan fungsi paru atau tidak. Kapasitas vital paru yang baik adalah yang memiliki KVP minimal 80 menurut American Thoracis Society. Ikhsan, 2002 Dari hasil penelitian mengenai gambaran KVP diketahui bahwa pekerja yang mengalami restriksi lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang tidak restriksi, meskipun lebih sedikit jumlah pekerja yang mengalami restriksi, dampak yang bisa terjadi terhadap kesehatan pekerja tersebut perlu diatasi secara cepat dan tepat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mila 2006 dan Trisnawati 2007 bahwa pekerja yang memiliki KVP normal lebih banyak jika dibandingkan dengan KVP yang mengalami restriksi. Mila 2006 mengungkapkan bahwa 59,3 pekerja mebel memiliki KVP normal. Selain itu Trisnawati 2007 dalam penelitiannya pada tukang ojek di kabupaten Semarang menunjukan bahwa 63,75 tukang ojek memiliki KVP yang normal. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh: Dian Rawar Prasetyo 106101003313 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M Hasil penelitian untuk varibel penggunaan APD sebagian besar pekerja yang menggunakan APD mengalami restriksi, untuk variabel status gizi didapatkan hasil sebagian besar pekerja yang memiliki status gizi IMT tidak gemuk mengalami restriksi, sedangkan untuk variabel riwayat penyakit seluruh sampel tidak pernah memiliki riwayat penyakit, untuk variabel umur sebagian kecil pekerja mengalami restriksi, untuk variabel masa kerja sebagian kecil pekerja mengalami restriksi, untuk variabel kebiasaan merokok pekerja yang merokok dengan kategori sedang lebih banyak mengalami restriksi,dan untuk variabel kebiasaan olahraga sebagian besar pekerja yang tidak rutin olahraga mengalami restriksi.

C. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru