2. Kapasitas residu fungsional
Adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal
kira-kira 2300 mL. 3.
Kapasitas paru total
Adalah volume maksimum dimana paru dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa kira-kira 5800 mL.
D. Debu
Paparan debu dalam bengkel las ada beberapa macam, antara lain asap pembakaran, uap logam, paparan panas. Uap itu sendiri berasal dari sisa pengelasan,
grinding, dan cutting. Menurut Fardiaz 1999, debu adalah partikel yang dihasilkan oleh proses mekanisme seperti penghancuran batu, pengeboran, peledakan pada tambang
timah putih, batu bara dan lain sebagainya.
1. Padat solid
a. Dust
Terdiri ukuran submikroskopik sampai yang besar. Yang berbahaya adalah ukuran yang bisa terhisap ke dalam sistem pernafasan 100 mikron
dapat terhisap ke dalam tubuh Fardiaz, 1999. b.
Smoke Adalah produk dari pembakaran bahan organik yang tidak
sempurna dan berukuran 0,5 mikron Fardiaz, 1999.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh: Dian Rawar Prasetyo
106101003313
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M
c. Fumes
Adalah partikel padat yang terbentuk dari proses evaporasi atau kondensasi. Pemanasan berbagai logam menghasilkan uap logam yang
kemudian berkondensasi menjadi partikel-partikel metal fumes Fardiaz, 1999.
2. Cair liquid
Partikel cair biasanya disebut mist atau fog awan yang dihasilkan melalui proses kondensasi atau atomizing. Contoh: hair spray dan atau obat
nyamuk semprot Fardiaz, 1999. Debu industri yang ada di udara: a.
Particulatte matter Adalah partikel debu yang hanya berada sementara di udara dan
segera mengendap karena daya tarik bumi. b.
Suspended particulatte matter Adalah debu yang tetap berada di udara dan tidak mudah
mengendap Fardiaz, 1999.
3. Ukuran partikel debu
Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernapasan. Dari hasil penelitian ukuran tersebut dapat mencapai target
organ sebagai berikut : a.
5 – 10 mikro, akan tertahan olah cilia pada saluran pernapasan bagian atas
b. 3 – 5 mikron, akan tertahan oleh saluran pernapasan bagian tengah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh: Dian Rawar Prasetyo
106101003313
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M
c. 1 – 3 mikron, sampai di permukaan alveoli
d. 0,5 – 1 mikron, hinggap di permukaan alveoli, selaput lendir sehingga
menyebabkan fibrosis paru e.
0,1 – 0,5 mikron, melayang di permukaan alveoli Debu, aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme
laring penghentian pernapasan. Kalau zat-zat ini menembus ke dalam paru-paru dapat terjadi bronkhitis toksik, edema paru atau pneumonitis WHO, 1993.
Menurut WHO 1996, ukuran debu partikel yang membahayakan adalah ukuran 0,1
– 5 atau 10 mikron. Depkes mengisyaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1 sampai 10 mikron Pudjiastuti, 2003. Berdasarkan
Kepmenkes RI NO. 1405MENKESSKXI2002, tanggal 19 November 2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja di perkantoran yaitu meliputi
semua ruangan, halaman, dan area sekelilingnya yang merupakanbagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja untuk perkantoran. Kandungan debu
maksimal didalam udara ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam adalah sebesar 0,15 mgm3untuk debu total dengan suhu 18-28
o
C. Sedangkan untuk persyaratan kesehatan lingkungan di industri yang meliputi semua ruangan dan
area sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja untuk memproduksi barang hasil industri adalah sebesar 10 mgm3
untuk debu total dengan suhu 18-300 C Depkes RI, 2002.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh: Dian Rawar Prasetyo
106101003313
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M
E. Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Vital Paru Pekerja Bengkel Las