Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan Kapasitas Vital paru KVP

menyatakan bahwa semakin tua usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Mila 2006, bahwa semakin bertambah usia maka akan dapat menurunkan kapasitas vital paru seseorang. Namun sebagian besar pekerja yang berumur muda dan merokok juga mengalami restriksi KVP, hal ini sesuai dengan pernyataan Suyono 2001 bahwa asap rokok mengiritasi paru-paru dan masuk ke dalam aliran darah. Merokok lebih merendahkan kapasitas vital paru dibandingkan beberapa bahaya kesehatan akibat kerja. Depkes RI 2003 menyatakan bahwa pengaruh asap rokok dapat lebih besar dari pada pengaruh debu hanya sekitar sepertiga dari pengaruh buruk rokok. Untuk meminimalisir resiko restriksi sebaiknya para pekerja baik yang berumur muda ataupun tua tetap menggunakan APD dengan disiplin.

3. Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan Kapasitas Vital paru KVP

Pada penelitian ini kebiasaan olahraga dicurigai sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi KVP pekerja las. Berdasarkan tabel 5.9 secara presentase jumlah pekerja yang tidak rutin olahraga lebih banyak jika dibandingkan dengan pekerja yang rutin olahraga. Peneliti berasumsi bahwa lebih banyaknya pekerja las yang tidak rutin olahraga mungkin disebakan oleh kesibukan yang dijalani atau mungkin juga disebabkan rasa malas yang timbul karena sudah merasa lelah dengan pekerjaan yang dilakukan. Padahal menurut Sahab 1997 Faal paru dan olahraga mempunyai hubungan yang timbal balik, gangguan faal paru dapat mempengaruhi kemampuan olahraga. Sebaliknya, latihan fisik yang teratur atau olahraga dapat FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh: Dian Rawar Prasetyo 106101003313 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M meningkatkan faal paru. Seseorang yang aktif dalam latihan akan mempunyai kapasitas aerobik yang lebih besar dan kebugaran yang lebih tinggi serta kapasitas paru yang meningkat Dari hasil analisis bivariat pada tabel 5.9 didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan olahraga dengan KVP. Hal tersebut terjadi mungkin di pengaruhi oleh masa kerja pekerja tersebut, meskipun pekerja rutin melakukan olahraga namun masa kerja yang telah dilalui sudah lama tentu akan mempengaruhi KVP pekerja tersebut. Seperti yang dinyatakan oleh Suma’mur 1996 bahwa semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia telah terpapar bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja tersebut. Hal tersebut dibuktikan dari hasil analisis lebih lanjut terhadap pekerja yang tidak rutin olahraga namun memiliki masa kerja baru didapatkan bahwa sebagian besar dari pekerja yang tidak rutin olahraga namun memiliki masa kerja baru tidak mengalami restriksi. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang ada, menurut Cooper 1997 Pengaruh olahraga adalah melatih otot pernapasan, meningkatkan kekuatan dan efisiensi otot, begitu pula pernyataan Guyton 1997 kebiasaan olah raga akan meningkatkan kapasitas vital paru 30 – 40 . Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Adi 2007 menyatakan ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan olahraga dengan KVP. Dari hasil analisis keeratan antara variabel kebiasaan olahraga dengan KVP didapatkan OR = 2,737, yang artinya pada α = 5 pekerja yang tidak rutin olahraga mempunyai peluang 2,737 kali untuk mengalami restriksi KVP dibandingkan dengan pekerja yang rutin olahraga. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh: Dian Rawar Prasetyo 106101003313 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M Hal tersebut mungkin terjadi karena rata- rata umur pekerja yang tidak mengalami restriksi adalah 28 tahun sehingga kebiasaan olahraga tidak berhubungan dengan KVP. Menurut Guyton 1997 penurunan kapasitas vital paru dapat terjadi setelah usia 30 tahun, tetapi penurunan kapasitas vital paru akan cepat setelah umur 40 tahun. Faal paru sejak masa kanak-kanak bertambah volumenya dan akan mencapai nilai maksimum pada usia 19 sampai 21 tahun. Setelah usia tersebut nilai faal paru akan terus menurun sesuai dengan pertambahan usia. Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan bahwa sebagian besar pekerja yang tidak rutin melakukan aktifitas olahraga, tidak mengalami restriksi KVP.

4. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan Kapasitas Vital Paru KVP