Hubungan Antara Penggunaan APD dengan KVP Pekerja Las di Hubungan Antara Status Gizi IMT dengan KVP Pekerja Las di

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Antara Karakteristik Pekerja Dengan Kapasitas Vital Paru

KVP Pekerja Las Di Pisangan, Ciputat 2010 Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Karakteristik Pekerja Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Las Di Pisangan, Ciputat 2010 Variabel KVP Total P value OR 95 CI Restriksi Tidak Restriksi N N N Penggunaan APD 0,011 0,071 0,008 - 0,632 Tidak pakai 1 7,7 12 92,3 13 100 Pakai 13 54,2 11 45,8 24 100 Status Gizi IMT 0,340 - Kurus 2 100 2 100 Normal 12 38,7 19 61,3 31 100 Gemuk 2 50 2 50 4 100 Riwayat Penyakit tidak dilakukan analisis lebih lanjut karena homogen Pernah Tidak Pernah 14 37,8 23 62,2 37 100

a. Hubungan Antara Penggunaan APD dengan KVP Pekerja Las di

Pisangan Tahun 2010 Hasil penelitian yang ada pada tabel 5.6 menunujukan bahwa dari 13 orang pekerja yang tidak memakai APD hanya 1 orang 7,7 pekerja yang mengalami restriksi KVP. Sedangkan dari 24 orang pekerja yang menggunakan APD saat bekerja ada 13 orang 4,2 pekerja mengalami restriksi KVP. Dari hasil uji statistik didapatkan P value sebesar 0,001, artinya pada α = 5 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD terhadap KVP. Analisis keeratan hubungan dua variabel didapatkan OR = 0,071 95 CI ; 0,008 - 0,632 . FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh: Dian Rawar Prasetyo 106101003313 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M Artinya pekerja yang tidak menggunakan APD memiliki peluang 0,071 kali mengalami restriksi KVP dibandingkan dengan yang menggunakan APD.

b. Hubungan Antara Status Gizi IMT dengan KVP Pekerja Las di

Pisangan Tahun 2010 Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa dari 4 pekerja yang memiliki IMT gemuk ada 2 orang 50 pekerja yang mengalami restriksi KVP. Sedangkan dari 31 orang pekerja yang memiliki IMT normal ada 12 orang 38,7 yang mengalami restriksi KVP. Sedangkan dari 2 orang pekerja 100 yang kurus tidak ada yang mengalami restriksi KVP. Dari hasil tersebut secara presentase pekerja yang normal lebih banyak yang mengalami restriksi jika dibandingkan dengan pekerja yang kurus dan gemuk. Dari hasil uji statistik didapatkan P value sebesar 0,340. Artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi IMT terhadap KVP.

c. Hubungan Antara Riwayat Penyakit dengan KVP Pekerja Las di