Pembelian dengan kas Pembelian dengan kontrak Penukaran Penerbitan surat – surat berharga Membuat sendiri Hadiah, hibah

Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010. ditempatkan dan siap pakai, pengeluaran tersebut termasuk pajak pertambahan nilai, ongkos angkut, asuransi selama aktiva dalam perjalanan, fondasi khusus biaya pemasangan”. Jadi jelas bahwa dalam menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva tetap maka berlaku prinsip yang mengatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva tersebut siap pakai dapat dikapitalisir. Maka biaya yang timbul bukan hanya harga perolehan untuk mendapatkan aktiva tetap, tetapi biaya – biaya yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : par 6 menyatakan bahwa : “Mengenai harga perolehan ini adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva tetap pada saat perolehan atau konstruksi sampai aktiva tersebut dalam kondisi ditempatkan dan sudah siap untuk dipergunakan”. Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa segala pengeluaran yang timbul dari pembelian harus ditambahkan pada harga beli aktiva tetap tersebut sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi siap untuk dipergunakan. Dalam hal untuk memperoleh aktiva tetap yang digunakan untuk operasi perusahaan dapat diperoleh dengan beberapa cara, menurut Smith Skousen 1997 : 407 antara lain:

1. Pembelian dengan kas

2. Pembelian dengan kontrak

3. Penukaran

4. Penerbitan surat – surat berharga

5. Membuat sendiri

6. Hadiah, hibah

Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap yang dikemukakan oleh Smith Skousen dapat dijelaskan bahwa : Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010.

1. Pembelian dengan kas

Pembelian harta yang diperoleh dengan kas dicatat sebesar jumlah yang dibayarkan termasuk pengeluaran incidental yang berkaitan dengan pembelian atau penyiapan penggunaannya. 2. Pembelian dengan kontrak Saat ini kebanyakan transaksi pembelian aktiva tetap dilakukan dengan kredit jangka panjang, sisa hutang ini biasanya dibuktikan melalui notes, surat berharga, bukti hutang hipotik dan lain – lain. Hutang ini biasanya dibayarkan dengan beberapa kali angsuran ditambah dengan bunga dari pembayaran pokok harga.

3. Penukaran

Dengan cara menukar aktiva yang kita miliki saat ini dengan yang lainnya yang dimiliki pihak lain, transaksi pertukaran bisa bersih tanpa tambahan lain atau dapat juga dengan transaksi tambahan lainnya. 4. Penerbitan surat – surat berharga Suatu perusahaan dapat memperoleh harta tak bergerak aktiva tetap dengan menerbitkan obligasi atau saham sendiri, bila nilai surat berharga dapat ditetapkan, nilai tersebut dapat dilekatkan pada harta. 5. Membuat Sendiri Harga perolehan aktiva tetap yang dibangun sendiri meliputi seluruh biaya yang terjadi berkenaan dengan pengembangan aktiva tetap tersebut hingga dapat digunakan sebagai mana mestinya. Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010.

6. Hadiah, hibah

Jika aktiva yang diperoleh dengan cara dihadiahkan atau ditemukan sendiri, maka transaksi ini disebut Resiprocal Transfer atau tidak memerlukan umpan balik, aktiva ini harus dicatat sebesar harga perolehan pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak atau perusahaan penilaian yang independen, aktiva ini harus disusutkan sebagaimana mestinya.

C. Penyusutan Aktiva Tetap