Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010.
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN
1. Sejarah singkat Perusahaan
Program asuransi kesehatan bagi pegawai negeri dan penerima pensiun sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan
Staatregeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934 dan saat itu baru diberlakukan bagi pegawai negeri dan penerima pensiun yang statusnya
disamakan dengan orang Eropa. Baru pada tahun 1938, program ini didasarkan pada Staatregeling nomor 110 yang ditetapkan pada tanggal 19 Februari 1938
yang diberlakukan bagi seluruh pegawai negeri dan penerima pensiun. Pada tahun 1968, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara
jelas mengatur dana pemeliharaan kesehatan bagi pegawai negeri dan penerima pensiun beserta keluarganya berdasarkan Keputusan nomor 230 tahun 1968
tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri, Penerima Pensiun beserta anggota keluarganya, yang menerapkan beberapa konsep dasar, yaitu :
a. Sumber dana dari potongan wajib 5 dari gaji pokok setiap bulan.
b. Program dikelola oleh badan khusus, semi otonom di lingkungan Departemen
Kesehatan yaitu “ Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan atau BPDPK.
c. Cakupan pesertanya adalah Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya, penerima
pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau disingkat ABRI beserta keluarganya
Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010.
Setelah berjalan 16 tahun, banyak hal yang perlu diperbaiki dan tidak mungkin untuk tetap dipertahankan sebagai BPDPK, dan melalui PP No 22 dan
23 tahun 1984 dimulai periode Perum Husada Bhakti atau PHB pada tanggal 23 1986 dengan dilantiknya Direktur PHB.
PP 221984 berkaitan dengan penyelenggaraan program pemeliharaan kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun beserta keluarganya
berdasarkan managed care, sementara PP 231984 berkaitan dengan pengelolaan program.
Profesionalisme dan efisiensi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan peserta, merupakan landasan dalam berbagai upaya dan program yang dilakukan
pada masa Perum Husada Bhakti, antara lain : a.
Penerapan sistem rujukan, konsep wilayah dan konsep dokter keluarga, dimulai sejak tahun 1986.
b. Pemberlakuan Daftar dan Platform Harga Obat DPHO, dimulai sejak tahun
1967 dan dievaluasi atau direvisi setiap tahun, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
c. Penerapan sistem kapitasi bagi pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
nasional, dimulai sejak tahun 1988. d.
Penerapan tarif paket pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan di rumah sakit dimlai sejak 19871988.
Direksi Perum Husada Bhakti mendapat penarahan untuk mengembangkan kepesertaannya di luar Pegawai Negeri Sipil, yaitu kepada pegawai badan usaha
dan badan lainnya.
Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010.
Perum Husada Bhakti memerlukan fleksibilitas usaha untuk melakukan pengembangan terhadap sistem pelayanan kesehatan dan pembiayaannya. Hal ini
harus dilakukam dengan pertimbangan sebagai berikut : a.
Makin berkembangnya teknologi kedokteran dan pengobatan. b.
Makin luasnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan, dan c.
Makin tingginya tingkat kesadaran peserta akan mutu pelayanan, dimana secara keseluruhan hal tersebut tidak sejalan dengan jumlah pendanaan yang
relatif terbatas. Kemudian dilakukan penyempurnaan PP 221984 menjadi PP 691991
dimana dalam PP 691991 terdapat perkembangan kepesertaan, yaitu : a.
Peserta wajib terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, penerima dana pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya, peserta sukarela terdiri
dari pegawai badan usaha dan badan lainnya. b.
Untuk menyelenggarakan program kerja yang mencakup peserta wajib dan sukarela, diperlukan perubahan status perusahaan,sehingga melalui PP
No.61992 dimulailah periode PT. Persero Asuransi Kesehatan Indonesia atau PT.ASKES.
Aktivitas-akivitas yang berlangsung di PT. Askes Persero Kantor Cabang Utama Medan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya kantor regional dan kantor
cabang. b.
Menyusun marketing plan Askes Comersial. c.
Menyusun setting premium produk regional dan lokal.
Nafir Robihan Pohan : penerapan psak no. 16 dan 17 tentang aktiva tetap pada PT. Askes Persero Cabang Utama Medan, 2010.
d. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan program Askes Komersial dan Askes
Sosial. e.
Melalui bimbingan dan pengendalian pelaksanaan program pemeliharaan kesehatan dan kepesertaan.
f. Melaksanakan kegiatan underwriting.
g. Melakukan pengelolaan keuangan dan akuntansi.
h. Melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dan
administrasi kepegawaian. i.
Melakukan pengelolaan sarana dan prasarana operasional. j.
Melakukan pemeliharaan sistem informasi perusahaan. k.
Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan operasional lainnya. l.
Melaksanakan Program Kemitraaan dan Bina Lingkungan PKBL. m.
Melaksanakan tugas kehumasan dan telaah hukum. n.
Menyusun rencana dan laporan Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan P3 waskat.
o. Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu International Standard Organization
atau SMM ISO 9001-2000.
2. Struktur Organisasi Perusahaan.