Perumusan Masalah Tujuan Dan Manfaat Penelitian LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui peran penting modal kerja bagi kelancaran kegiatan operasional setiap perusahaan termasuk PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pers dan menghasilkan produk yaitu koran, yang sampai sekarang tetap berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu membahas permasalahan dalam modal kerja dilakukan penelitian dengan judul: “ANALISA KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN“.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam skripsi minor ini yakni : “Bagaimana penggunaan modal kerja dan cara pemenuhan modal kerja yang dilakukan oleh PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN?”

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan a. Untuk mencoba mengaplikasi serta mengembangkan teori yang penulis terima di bangku kuliah, menerapkan teori tersebut dan membandingkannya dengan data yang penulis peroleh dari penelitian. b. Untuk mendapatkan data dari perusahaan sebagai bahan bagi penulis dan penulisan skripsi minor guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Manfaat a. Bagi Penulis Untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan pada program diploma III Fakultas Ekonomi USU, dan juga untuk memperluas wawasan dan pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisa sumber dan penggunaan modal kerja. b. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai dasar pertimabangan dalam membuat perencanaan dan kebijaksanaan yang tepat pada masa yang akan datang. c. Bagi Lembaga pendidikan Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi yang memerlukannya untuk diperbandingkan dengan teori-teori yang ada.

D. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, yang terdiri dari :

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Jl. Prof. H.M. Yamin SH. No. 352 Medan.

2. Sumber Data

a. Jenis Data Jenis data yang penulis gunakan berupa data yang bersifat kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder • Data Primer, data ini diperoleh dengan mengadakan peninjauan langsung ke objek penelitian dengan wawancara dan observasi, data yang diperoleh yaitu meliputi Sejarah singkat perusahaan, Struktur organisasi perusahaan, laporan keuangan tahunan serta laporan biaya-biaya. • Data Sekunder, yaitu data yang didukung data primer, berupa literatur-literatur yang berhubungan dengan perusahaan. b. Responden Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah staf-staf yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dilakukan. c. Alat pengumpulan data Karena data yang penulis kumpulkan berupa angka-angka maka alat yang digunakan adalah alat-alat tulis, kertas dan kalkulator.

3. Metode Pengumpulan Data

a. WawancaraInterview Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan dengan objek penelitian yang mempunyai wewenang dalam memberikan informasi tentang keadaan perusahaan. b. Pengamatanobservasi Pengamatan langsung mengenai objek penelitian.

4. Metode Analisis Data

Penulis menggunakan metode analisis deskiptif yaitu mengumpulkan data, menganalisis, menyusun, mengklasifikasikan dan menyajikan data yang diperoleh penulis dari perusahaan tersebut.

BAB II PT.PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN

B. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Surat kabar Mimbar Umum Medan Didirikan pada tanggal 6 November 1945 beberapa bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannyapada tanggal 17 Agustus 1945. PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN, sekarang berkedudukan di Jl. Prof. H. M. Yamin No. 352 Medan - Sumatera Utara. Pendirinya dipelopori oleh Bapak Abdul Wahab Siregar, Bapak Mohammad Saleh Umar SURAPATI, Bapak Yunus Nasution, Bapak Udin Siregar, dan Bapak Daud Malik Batubara. Setelah mengalami beberapa kali pembaharuan pada SIUPP Surat Izin Usaha Penerbitan Pers kini surat kabar Mimbar Umum memegang izin terbit dari Departemen Penerangan dengan nomor SIUPP : 009 Menpen SIUPP A 7 1986 Jakarta 18 3 86. Surat kabar Mimbar Umum yang terbit pada masa itu tahun 1945 merupakan surat kabar tekemuka di Sumatera bahkan di Indonesia. Dicetak di Indonesia Jl. Sei Rengas yang sekarang menjadi Jl. Madong Lubis. Dengan misi sebagai surat kabar perjuangan yang mengabdikan diri kepada kepentingan bangsa melawan penjajah asing yang ingin kembali menguasai tanah air. Surat kabar Mimbar Umum telah menjadikan dirinya bagian dari kekuatan bangsa melalui berita-beritanya. Sebagai surat kabar perjuangan pada masa revolusi fisik, surat kabar Mimbar Umum menjadikan semua pihak menjadi sasaran pasarnya. Dengan demikian semua konsumen pembaca merupakan pasar yang potensial. Pada tanggal 6 November 1947 penerbitan surat kabar Mimbar Umum dilanjutkan Bapak Arif Lubis dibantu Bapak Bustaman dan Bapak Syamsudin Manan. Saat politik di Indonesia bergolak dekade tahun 1950 sampai 1965 surat kabar Mimbar Umum mencapai puncak kesuksesan. Keberhasilan surat kabar Mimbar Umum mencapai kesuksesan pada zaman pergolakan politik di Indonesia tidak terlepas dari kepekaan membaca situasi pada waktu itu. Pada tanggal 6 November 1975, Bapak Arif Lubis menyerahkan manajemen Harian Mimbar Umum kepada Bapak H. Hasbullah Lubis, Direktur FA. Percetakan Offset HASMAR. Tujuannya untuk lebih meningkatkan penampilan media cetak Harian Mimbar Umum, dari tehnik cetak letter press ke cetak offset yang lebih bersih cetakannya. Tahun 1983, Bapak H. Hasbullah Lubis meninggal dunia dan jabatan Pimpinan Umum dipegang oleh putranya H. M. Fauzi Lubis,. Upaya untuk tetap akses di dunia pers,lalu Bapak H. M. Fauzi Lubis mengadakan Joint Manajemen dengan PT. Surya Pelindo yang dipimpin oleh Bapak Surya Paloh yang juga Pimpinan Umum Harian Media Indonesia di Jakarta. Saat itulah Harian Mimbar Umum dengan cetak offset full colour setiap terbit.

3. Struktur Organisasi PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan

Struktur orgasnisasi adalah susunan yang stabil dari jabatan-jabatan dan hubungannya dengan jabatan yang lain. Merupakam salah satu faktor yang mempengaruhi orang-orang yang bergabung dari organisasi itu sendiri. Struktur organisasi yang baik adalah yang menunjukkan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Pimpinan perusahaan adalah manusia biasa yang mempunyai waktutenaga dan pengetahuan yang terbatas terpaksa mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain atau bawahannya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan banyak. Agar pimpinan itu dapat dengan mudah mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya yang telah ditetapkan dan meminta pertanggungjawaban dari setaip bawahannya, maka diperlukan suatu struktur organisasi. Struktur organisasi suatu perusahaan tentu berbeda dengan struktur organisasi perusahaan lainnya, hal ini tergantung pada besar kecilnya perusahaan. PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan membutuhkan suatu struktur organisasi yang tepat agar dapat secara efektif dan efisien mengatur dan menjelaskan tugas-tugas anggotanya, hubungan dan wewenang setiap anggota organisasinya. Struktur organisasi yang diterapkan PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan adalah struktur organisasi garis, yang mana tugas dan wewenang berjalan dari pimpinan tertinggi sampai kepada karyawan. Berikut ini diuraikan tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1.Pimpinan Umum Redaksi • Bertanggung jawab atas pencapaian proyeksi pendapatan serta pemanfaatan sumber dana perusahaan secara efektif dan efisien. • Mendelegasikan wewenang pengelolaan keredaksian dan usaha sejauh rincian tugas yang ditentukan serta tidak terkait dengan urusan yang bersifat yuridis formal kepada Redaktur Eksekutif dan Wakil Pimpinan Umum Redaksi. • Berwewenang dalam menanda tangani cheque dan bilyet giro yang dikeluarkan bersama-sama dengan Wakil Pimpinan Umum Redaksi. • Menciptakan dan mengembangkan iklim kerja yang kooperatif, sehat dan berprestasi pada segenap jajaran usaha maupun bidang redaksi. • Menegakkan integritas dan loyalitas seluruh karyawan pada jajaran usaha maupun bidang redaksi. 2.Wakil Pimpinan Umum Redaksi • Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber dana perusahaan secara efisien dan efektif dilengkapi laporan pertanggung jawaban kepada Pimpinan Umum Redaksi. • Memelihara hubungan baik dengan lembaga keuangan tempat perusahaan menjadi nasabah dan segenap perusahaan periklanan serta penyalur utama yang menunjang mekanisme perusahaan. • Berwewenang dalam menandatangani cheque dan bilyet giro yang dikeluarkan bersama-sama dengan Pimpinan Umum Redaksi. • Berwewenang dalam memferifikasi selurh dokumen perusahaan baik intern maupun ekstern. • Memegang teguh kerahasiaan data perusahaan secara menyeluruh dan membantu hal-hal yang bersifat rahasia.

3. Redaktur Eksekutif

Bertanggung jawab secara struktur kepada Pimpinan Umum Redaksi dan membawahi Wakil Redaktur Eksekutif serta redaktur-redaktur dan staf direksi. Tugasnya adalah bertanggung jawab atas hubungan baik atas instansi berwenang dan jajaran pers sejauh terkait dengan tugas dan tangung jawab yuridis formalnya.

4. Kepala Bagian Produksi

Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakl Pimpinan Umum Redaksi dan membawahi administrasi produksi beserta staf-stafnya. Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah : • Melaksanakan kegiatan proses sebelum percetakan dimulai yang meliput i pengetikan berita, koreksi berita, penyusunan berita dan pembuatan plat sebelum cetak. • Mengadakan pengawasan percetakan surat kabar di percetakan. • Mempersiapkan desain produk untuk penerbitan selanjutnya.

5. Kepala Bagian Sirkulasi

Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakil Pimpinan Umum Redaksi dan membawahi administrasi, sirkulasi, staf distribusi dan penjualan. Tugas dan tanggung jawab bagian sirkulasi adalah : • Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pendistribusian koran, sehingga sedapat mungkin mencaopai jumlah proyeksi. • Bertanggung jawab atas kredibilitas dan piutang yang tertunggak dari para agen maupun langganan serta langkah pengamanannya yangdikoordinasikan dengan penagihan.

6. Kepala Bagian Iklan

• Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kuota penjualan iklan berdasarkan target penerimaan iklan. • Bertanggung jawab untuk mengirimkan bukti pemuatan iklan kepada biro iklan maupun kepada pemasang iklan langsung. • Bertanggung jawab atas putang iklan yang tertunggak dan langkah- langkah penyelesaiannya. • Mengadakan sensor terhadap materi iklan yang dapat berakibat membahayakan pihak penerbit disesuaikan dengan peraturan tata cara periklanan Indonesia .

7. Kepala Bagian Keuangan

• Bertanggung jawab mempersiapkan data untuk menyusun anggaran dan laporan realisasi anggaran secara bulanan maupun tahunan. • Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan secara bulanan tahunan, terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, sumber dan penggunaan dana, dan analisa ratio. • Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembukuan dan memegang teguh kerahasiaan data keuangan perusahaan. • Bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut perpajakan.

8. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

• Bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan sumber daya manusia bagi kepentingan perusahaan. • Memelihara dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan instansi Departemen Tenaga Kerja serta lembaga resmi terkait. • Bertanggung jawab atas tegaknya disiplin kerja karyawan. • Memegang teguh kerahasiaan data karyawan perusahaan.

9. Bagian Umum

• Membina, menggerakkan dan mengawasi seluruh kegiatan personalia dan umum. • Mengurus permasalahan dibidang umum. • Mengatur perjalanan bagian transformasi dan penagihan.

B. Pengertian Dan Jenis Modal Kerja

Modal Kerja memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Apabila sebuah perusahaan tidak memiliki modal kerja maka perusahaan tersebut tidak dapat beroperasi. Ada dua sifat utama dari modal kerja yaitu sebagai berikut: 1.Umurnya singkat 2.Berbentuk uang tunai atau “mudah” untuk dikonversasikan menjadi uang tunai. Modal Kerja adalah merupakan aktiva dengan umur yang terbatas yaitu kurang dari satu tahun. Hal inilah yang membedakan modal kerja work capital dengan aktiva tetap. Parentahen Purba,2002 Adanya modal kerja yang cukup dalam suatu perusahaan memungkinkan bagi suatu perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan-kesulitan. Mengenai pengertian modal kerja ini dapatlah dikemukakan tiga konsep yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini berdasarkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya sehari-hari yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana untuk jangka pendek. Dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar atau sering disebut modal kerja bruto gross working capital.

2. Konsep Kualitatif

Pada konsep ini pengertian modal kera juga dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera dilunasi oleh perusahaan. Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dilakukan. Oleh karena itu, maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa melakukan likuiditas perusahaan. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja netto net working capital. Pada konsep kualitatif ini melukiskan tentang tingkat keamanan perusahaan dan bagi kreditur jangka pendek dapat menjamin kesinambungan usaha dimasa mendatang, serta menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Konsep Fungsionil

Konsep ini berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan income, dimana setiap dana yang digunakan atau dihasilkan dalam perusahaan dimaksugkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang dugunakan dalam suatu periode tersebut current income dan hanya sebagian dana lain yang juga digunakan untuk menghasilkan pendapatan untuk periode- periode berikutnya future income. Konsep ini lebih menekankan kepada fungsi dari dana yang dimiliki dalam usaha menghasilkan keuntungan baik bagi periode sekarang current income maupun untuk menghasilkan dimasa yang akan datang future income. Jenis-jenis Modal Kerja Modal lerja yang cukup memang sangat penting bagi suatu perusahaan. Maka dari pada itu untuk menentukan jumlah modal keja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa jenis sebagai berikut: A. Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital Modal kerja permanen adalah modal kerja harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan atas: 1. Modal Kerja Primer Primary Working Capital yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk dapat menjamin kontinuitas usahanya. 2. Modal Kerja Normal Normal Working Capital yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. B. Modal Kerja Variabel Variabel Working Capital Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan atas: 1. Modal Kerja Musiman Seasonal Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musiman. 2. Modal Kerja Siklus Cyclical Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjuktor. 3. Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya ada pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi yang mendadak. Modal kerja terdiri dari beberapa unsur. Unsur-unsur modal kerja antara lain adalah sebagai berikut: a. Kas b. Piutang c. Persediaan d. Surat-surat berharga a Kas Kas atau uang tunai merupakan harta lancar dengan tingkat kecairan yang paling tinggi dan dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan atau di bank. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehati-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap maupun penambahan aktiva tetap. Karena itu setiap perusahaan harus mempunyai persediaan uang kas. Sebab perusahaan akan mengalami kesulitan atau tidak mungkin bafi perusahaan untuk menjalankan usahanya tanpa adanya persediaan uang kas sebanyak- banyaknya, sebab halitu berarti akan mengakibatkan pengorbanan rentabilitasnya. Suatu perusahaan sulit atau hampir tidak mungkin berjalan tanpa adanya persediaan kas. Sehingga adanya persediaan kas dalam perusahaan merupakan hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Persediaan kas biasanya ditetepkan oleh manajer keuangan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu yang lalu. Tetapi cara yang baik untuk mengelola uang kas biasanya dipergunakan sistem budget kas yaitu ramalan tentang penerimaan dan pengeluaran untuk masa yang akan datang sehingga dapat diketahui kapan akan terjadi defisit dan kapan akan terjadi surplus. b Piutang Piutang merupakan bahagian dari aktiva lancar yang menunjukkan jumlah terhutang pada pada perusahaan akibat dari penjualan kredit. Dengan adanya piutang ini berarti perusahaan telah menanam atau menginvestasikan modalnya dalam piutang yang diberikan pada pihak lain. Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar terus-menerus untuk menjadikan piutang sebagai kas piutang memerlukan jangka waktu untuk merubah kembali menjadi uang kas. Hal ini terlaksana tergantung dari kelancaran pengumpulan dari para langganan. c Persediaan Istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang berwujud yaitu: • Barang yang tersedia untuk dijual barang dagangan, barang jadi • Barang yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan, kemudian dijual barang dalam proses pengolahan • Barang yang akan dipergunakan untuk diproduksi, dan barang-barang jadi yang akan dijual bahan baku dan bahan pembantu dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan Persediaan barang-barang tersebut diatas meliputi baik yang ada dalam perusahaan, maupun dalam penjualan yang dilenyapkan pada pihak lain. Dengan menyimpan persediaan, perusahaan memilih suatu landasan yang dapat diperlukan sebagai alat untuk mengatur proses pembelian, produksi dan penjualan. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha agar dapat mencapai persediaan optimal yaitu suatu keadaan dimana persediaan sekecil-kecilnya tetapi kelancaran dan keamanan operasi perusahaan tidak terganggu. Apabila dana yang disimpan pada persediaan terlalu besar akan menimbulkan kerugian berupa bunga serta akan mempengaruhi likuiditas intern perusahaan. Sedangkan persediaan yang terlalu kecil dapat menimbulkan kelancaran produksi. d Biaya Dibayar Di Muka Yang termasuk dalam perkiraan ini adalah pembayaran dimuka yang berjangka pendek untuk biaya operasi perusahaan dalam suatu siklus periode perputaran misalnya: pembayaran dimuka atas premi asuransi, pembayaran pajak pada akhir periode akuntansi, pembayaran dimuka bunga dan sewa gedung, alat dan mesin, peralatan kantor, dan lainnya. Atas dasar Laporan Keuangan tersebut diatas dapatlah ditetapkan besarnya modal kerja PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN menurut beberapa konsep sebagai berikut: A. Konsep Kuantitatif Tahun Aktiva Lancar 2006 Rp. 981.119.638,81 2007 Rp. 1.240.212.034,88 Kenaikan Rp. 259.092.396,07 B. Konsep Kualitatif Uraian 2006 2007 Peningkatan Penurunan Aktiva Lancar Rp. 981.119.638,81 Rp. 1.240.212.034,88 Rp. 259.092.396,07 Hutang Lancar Rp. 498.172.306,83 Rp. 625.494.268,87 Rp. 127.321.962,04 Modal Kerja Rp. 482.947.331,98 Rp. 614.717.766,01 Rp. 131.770.434,03 C. Konsep Fungsional Uraian Tahun 2006 Rp. Tahun 2007 Rp. A. Modal Kerja Working Capital - Kas 44.278.049,73 55.938.384,07 - Bank Negara Indonesia 139.266.361,49 929.650,40 - Petty Cash 280.000.000,00 2.800.000,00 - Piutang Lain-lain 10.433.895,00 27.599.964,00 - Piutang Iklan 239.980.119,75 396.252.038,50 - Piutang Koran 468.462.063,30 722.619.157,26 - Piutang Karyawan 11.103.645,00 17.823.171,24 - Persediaan Kertas Koran 5.732.944,49 4.984.500,85 - Persediaan RCLay-out Paper 1.328.250,00 1.154.475,00 - Persediaan Bahan Lainnya 4.667.827,32 3.802.605,50 - Uang Muka Perjalanan Dinas 95.865.000,00 1.132.950,00 - Pendapatan YHMD 1.738.318,75 312.860.800,00 - Uang Muka Asuransi 1.457.610,00 0,00 - Uang Muka Perbaikan Rumah 43.647.744,00 0,00 - Uang Muka Sewa Gudang 3.499.999,99 0,00 - Uang Muka Lainnya 175.413.000,00 2.046.485,00 - Akm. Penyusutan 608.024.494,26 781.745.739,77 - Jumlah Modal Kerja 1.589.144.103,07 2.021.957.774,65 - Kenaikan Working Capital 432.843.671,58 B. Non Working Capital - Inventaris kantor 275.625.700,00 830.201.529,15 - Kendaraan 275.625.700,00 275.625.700,00 - Peralatan 848.221.115,00 1.090.570.005,00 Jumlah Non Working Capital 162.374.122,50 2.196.397.234,15 Kenaikan Working Capital 2.034.023.111,65

C. LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubugan dengan posisi keuagan dari suatu perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan pada pihak diluar perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai perusahaan tersebut. Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari penyajian data yang dibandingkan untuk dua periode atau lebih, sehingga dapat diperoleh data yang diambil. Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan tersebut perlu melakukan analisa-analisa tertentu terhadap laporan keuangan agar memperoleh informasi yang digunakan. Untuk pihak penganalisa harus mempunyai pengertian yang mendalam tentang bentuk-bentuk maupun prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan, serta masalah-masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan keuangan tersebut. Dalam prinsip-prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia menyatakan bahwa pengertian laporan keuangan adalah : Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain sumber dan pengunaan dana. SR. Soemarso, 1993 : 53 Laporan keuangan dipersiapkan untuk memberikan lembaran yang jelas secara periodik yang dilakukan pihak manjemen yang bersangkutan. Laporan keuangan bersifat periodik serta menyeluruh sebagai suatu proses report laporan keuangan. Laporan keuangan mempunyai keterbatasan-keterbatasan seperti : a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report dan bukan merupakan laporan yang final. b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang memungkinkan. c. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan, karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang yang pasti misalnya reputasi dan prestasi perusahaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi dipersiapkannya laporan keuangan adalah untuk menyajikan dan memberikan gambaranlaporan. Kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progresif report, laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara : 1. Fakta yang telah tercatat 2. Prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi keuangan 3. Pendapat pribadi Pada umumnya ada 2 dua laporan keuangan yang utama yaitu : A. Daftar neraca Balance Sheet B. Daftar perhitungan rugi laba Income Statement Dari laporan keuangan yang telah disajikan oleh perusahaan pada suatu masa akuntansi yang merupakan pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan perusahaan, akan terlihat gambaran dari perkembangan perusahaan tersebut dalam suatu periodik. Sesuai dengan poin-poin permasalahan diatas yaitu mengenai bentuk-bentuk laporan keuangan, maka penulis akan menjelaskan lebih lanjut dibawah ini :

A. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku itu ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut juga dengan balance sheet. Neraca ialah suatu daftar yang terdiri dari aktiva dan passiva hutang dan modal dari suatu perusahaan pada suatu saat atau tanggal tertentu