Analisa dan Evaluasi Konsep-Konsep Modal Kerja

Komponen modal kerja tahun 2007-2007 jika dilihat dari konsep kuantitatif yaitu perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp. 259.092.396,07 atau 26,40. Ini disebabkan karena jumlah aktiva lancar semua komponen aktiva lancar Tahun 2007 sebesar Rp. 1.240.212.034,88 pada perusahaan meningkat dibandingkan aktiva lancar tahun 2006 sebesar Rp. 981.119.638,81. 2. Konsep Kualitatif Pengertian modal kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa melakukan likuiditas perusahaan. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut juga dengan modal kerja netto Net Working Capital . Pada konsep kualitatif modal kerja perusahaan tahun 2006-2007 juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 131.770.434,03 atau 27,28. Ini disebabkan aktiva lancar sebesar pada tahun 2006 sebesar Rp. 981.119.638,81 dan hutang lancar sebesar Rp. 498.172.306,83. Sedangkan pada tahun 2007 aktiva lancar sebesar Rp. 1.240212.034,48 dan hutang lancar sebesar Rp 625.494.268,87. 3. Konsep Fungsional Konsep ini berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan income, dimana setia dana yang digunakan atau dihasilkan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Konsep ini lebih menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki dalam usahan menghasilkan keuntungan baik bagi periode sekarang current income maupun untuk menghasilkan dimasa yang akan datang. Pada konsep fungsional modal kerja tahun 2006-2007 juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 432.843.671,58 atau 27,23. Hal ini disebabkan karena jumlah modal kerja pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.589.144.103,07 dan pada tahun 2007 jumlah modal kerja sebesar Rp. 2.021.957.774,65.

B. Analisa dan Evaluasi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dalam penyusunan laporan perubahan modal kerja seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama periode yang bersangkutan. Informasi tentang sumber dan penggunaan modal kerja ini sangat penting tidak hanya bagi pihak manajemen perusahaan tetapi juga sangat berguna bagi kreditur jangka pendek, karena dengan mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan yang bersang bersangkutan akan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh banker atau kreditur tersebut. Pada perubahan modal kerja jika dilihat dari tahun 2006-2007 sumber modal kerja terdiri dari laba bersih sebesar Rp. 331.428.878,42 yang berasal pada laporan laba rugi tahun 2007 sebesar Rp. 331.428.878,42. Akumulasi penyusutan yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 173.721.275,43 dimana tahun 2006 akumulasi penyusutan sebesar Rp. 608.024.464,26 dan pada tahun 2007 sebesar Rp. 781.745.739,77. Bertambahnya hutang jangka panjang sebesar Rp. 146.749.793,18 dimana pada tahun 2006 hutang jangka panjang sebesar Rp. 701.398.735,86 dan pada tahun 2007 hutang jangka panjang sebesar Rp. 848.148.526,04. Dan juga bertambahnya biaya sebesar Rp. 3.621.833,25 dimana pada tahun 2006 biaya sebesar Rp. 94.549.927,50 dan pada tahun 2007 sebesar Rp. 98.171.760,75. Sedangkan pada penggunaan modal kerja terdiri dari pertambahan aktiva tetap sebesar Rp. 398.394.731,24 dimana pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.015.716.763,24 dan pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.414.651.494,48. Dan juga bertambahnya modal kerja sebesar Rp. 271.432.460,04.

C. Analisa dan Evaluasi Berdasarkan Ratio Perusahaan

Dalam menganalisa rasio modal kerja perusahaan ini, digunakan rasio- rasio yang telah dikemukakan pada bab II sebelumnya. Dimana rasio yang dipergunakan untuk dianalisa terbagi atas dua yaitu : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio ...... 100 tan = = x Lancar g Hu Lancar Aktiva Ratio Current Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio 2006 981.119.638,81 498.172.306,83 196,9 2007 1.240.212.034,88 625.494.268,87 198,2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa current ratio tahun 2006 adalah 196,9 ini berarti bahwa setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin Rp. 1,969 aktiva lancar dan untuk tahun 2007 adalah 198,2 dimana setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin Rp. 1,982 aktiva lancar. Jadi pada tahun 2006 dan 2007 dapat dilihat bahwa perusahaan mempunyai kemampuan membayar sedemikian rupa sehingga memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid. Apabila