Analisa dan Evaluasi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Rp. 98.171.760,75. Sedangkan pada penggunaan modal kerja terdiri dari pertambahan aktiva tetap sebesar Rp. 398.394.731,24 dimana pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.015.716.763,24 dan pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.414.651.494,48. Dan juga bertambahnya modal kerja sebesar Rp. 271.432.460,04.

C. Analisa dan Evaluasi Berdasarkan Ratio Perusahaan

Dalam menganalisa rasio modal kerja perusahaan ini, digunakan rasio- rasio yang telah dikemukakan pada bab II sebelumnya. Dimana rasio yang dipergunakan untuk dianalisa terbagi atas dua yaitu : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio ...... 100 tan = = x Lancar g Hu Lancar Aktiva Ratio Current Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio 2006 981.119.638,81 498.172.306,83 196,9 2007 1.240.212.034,88 625.494.268,87 198,2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa current ratio tahun 2006 adalah 196,9 ini berarti bahwa setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin Rp. 1,969 aktiva lancar dan untuk tahun 2007 adalah 198,2 dimana setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin Rp. 1,982 aktiva lancar. Jadi pada tahun 2006 dan 2007 dapat dilihat bahwa perusahaan mempunyai kemampuan membayar sedemikian rupa sehingga memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid. Apabila dibandingkan pada tahun 2006 ke tahun 2007 dapat dilihat current ratio perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1,3. b. Cash Ratio ...... 100 tan = + = x Lancar g Hu Efek Kas Ratio Cash Tahun Kas+Efek Hutang Lancar Cash Ratio 2006 183.544.441,22 498.172.306,83 36,8 2007 56.868.034,47 625.494.268,87 10 Cash ratio pada tahun 2006 yaitu 36,8 mempunyai arti setiap hutang lancar Rp. 1 dijamin kas dan efek Rp. 0,368. Begitu pula pada tahun 2007 cash ratio yaitu sebesar 10 yang mempunyai arti kemampuan untuk membayar hutang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek yang tersedia dalam perusahaan yaitu setiap hutang lancar Rp. 1 dapat dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp. 0,1. Pada rasio ini kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan kas dan efek ternyata lemah, ini dapat dilihat pada jumlah kas yang tersedia pada tahun 2006 dan 2007 tidak cukup untuk menutupi atau membayar hutang lancarnya. Perusahaan juga harus mengetahui kapan hutang-hutangnya yang akan jatuh tempo sehingga dapat menyediakan dana untuk membayarnya. Jadi bila dibandingkan cash ratio perusahaan pada tahun 2006 ke tahun 2007 terdapat penurunan sebesar 26,8. c. Quick Ratio ...... 100 tan tan = + + = x Lancar g Hu g Piu Efek Kas Ratio Quick