perusahaan. Mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham baru dan pengeluaran kas untuk pembayaran hutang.
Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam SAK adalah sebagai berikut ;
Arus Kas dari aktivitas operasi: •
Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa. •
Penerimaan Kas dari royalty, fee, komisi dan pendapatan lain. •
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa •
Pembayaran Gaji Karyawan •
Penerimaan dan pengeluaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
• Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan
• Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan transaksi
dan perdagangan.
Arus Kas dari aktivitas Investasi •
Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang
• Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan
• Perolehan saham atau instrument keuangan lain
• Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya. •
Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts.
Arus Kas dari aktivitas pendanaan •
Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument lainnya. •
Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik dan menebus saham perusahaan.
• Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan
pinjaman lainnya. •
Pelunasan pinjaman •
Pembayaran kas pleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha.
2.4 Pola Normal Arus Kas
Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas keluar negative yang dilaporkan pada laporan arus kas berbeda-beda dari tiap aktivitas. Dari aktivitas
operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila arus kas negative dari aktivitas operasi pada suatu periode adalah indicator adanya
masalah yang serius atau sebagai akibat besarnya kas keluar untuk peluncuran
produk. Mengutip dari Y.W Karsono 2001;51 bahwa apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus mencari sumber
dana dari luar untuk membiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki cadangan saldo kas yang dibawa dari periode sebelumnya.
Arus kas dari aktivitas investasi biasanya berpola negative, menunjukkan bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan
menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya. Sebuah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi
berarti menjual aktiva jangka panjangasset yang tidak terpakai melebihi dana lebih cepat daripada menukarnya dengan yang baru.
Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif
atau negative. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan
ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini bias
diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham. Arus kas negative dari aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang
sudah mapan yang telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias digunakan untuk membayar hutang atau membayar