Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerjaprestasi
perusahaan. Jadi bukan pada factor-faktor makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan
manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi Negara, politik atau kebijakan pemerintah.
2.6 Tujuan dan Risiko Investasi
Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan
harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Farid Harianto dan Siswanto Sudomo, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi, hal 2
. Berdasarkan pengertian tersebut maka menempatkan kas pada tabungan di bank merupakan investasi karena tabungan memberikan penghasilan atau
return dalam bentuk bunga. Demikian pula pembelian saham merupakan investasi karena saham memberikan penghasilan dalam bentuk deviden, serta
nilainya dapat diharapkan meningkat dimasa dating. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan, investasi adalah
suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa , untuk
apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui
perdagangan
Perusahaan melakukan investasi yang berbeda beda. Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan
beberapa perusahaan lainnya melakukan perdagangan investasi untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.
Apapun yang menjadi motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, semuanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan, baik
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Dalam melakukan investasi, seorang investor akan memprediksi
tingkat pengembalian yang diharapkan expected return atas investasinya untuk suatu periode tertentu dimasa mendatang. Namun, setelah periode
investasi berlalu, belum tentu tingkat pengembalian yang terealisasi realized return akan sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh
investor. Ada kemungkinan tingkat pengembalian yang terealisasi lebih besar ataupun lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Ketidakpastian
tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan inilah yang disebut resiko investasi. Resiko investasi dikatakan sebagai inti dari investasi yang harus
dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi. Investor lebih menykai kepastian dari pada ketidakpastian, Jika
investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, dimana keduanya menjanjikan tingkat pengembalian yang sama, namun untuk investasi pertama kemungkinan
tidak terealisasi tingkat pengembalian yang diharapkan sangat tinggi,