Pola Normal Arus Kas

produk. Mengutip dari Y.W Karsono 2001;51 bahwa apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus mencari sumber dana dari luar untuk membiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki cadangan saldo kas yang dibawa dari periode sebelumnya. Arus kas dari aktivitas investasi biasanya berpola negative, menunjukkan bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya. Sebuah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jangka panjangasset yang tidak terpakai melebihi dana lebih cepat daripada menukarnya dengan yang baru. Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif atau negative. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini bias diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham. Arus kas negative dari aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang sudah mapan yang telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen tunai yang besar. Pola arus kas merupakan gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan dalam siklus hidupnya.

2.5 Volume Perdagangan Saham

Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan dalam seluruh aktivitas dibidang jual-beli saham di bursa efek. Informasi misalnya profil perusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya sangat mempengaruhi jumlah transaksi saham dan sensitive terhadap terjadinya fluktuasi membuat para investor mampu mengantisipasi keadaan. Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal- hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi factor yang mempengaruhinya. Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerjaprestasi perusahaan. Jadi bukan pada factor-faktor makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi Negara, politik atau kebijakan pemerintah.

2.6 Tujuan dan Risiko Investasi

Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Farid Harianto dan Siswanto Sudomo, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi, hal 2 . Berdasarkan pengertian tersebut maka menempatkan kas pada tabungan di bank merupakan investasi karena tabungan memberikan penghasilan atau return dalam bentuk bunga. Demikian pula pembelian saham merupakan investasi karena saham memberikan penghasilan dalam bentuk deviden, serta nilainya dapat diharapkan meningkat dimasa dating. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa , untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui perdagangan