Tujuan dan Risiko Investasi

Perusahaan melakukan investasi yang berbeda beda. Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lainnya melakukan perdagangan investasi untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun yang menjadi motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, semuanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Dalam melakukan investasi, seorang investor akan memprediksi tingkat pengembalian yang diharapkan expected return atas investasinya untuk suatu periode tertentu dimasa mendatang. Namun, setelah periode investasi berlalu, belum tentu tingkat pengembalian yang terealisasi realized return akan sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Ada kemungkinan tingkat pengembalian yang terealisasi lebih besar ataupun lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Ketidakpastian tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan inilah yang disebut resiko investasi. Resiko investasi dikatakan sebagai inti dari investasi yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi. Investor lebih menykai kepastian dari pada ketidakpastian, Jika investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, dimana keduanya menjanjikan tingkat pengembalian yang sama, namun untuk investasi pertama kemungkinan tidak terealisasi tingkat pengembalian yang diharapkan sangat tinggi, sedangkan untuk investasi kedua kemungkinan relatif rendah, maka investor akan lebih memilih investasi yang kedua. Pada umumnya investor baru mau mengambil investasi yang beresiko tinggi apabila investasi tersebut menjanjikan penghasilan yang lebih tinggi dari pada investasi yang beresiko rendah. Dengan demikian investor menuntut tambahan kompensasi dengan semakin tingginya risiko investasi.

2.7 Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan saham

Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti factor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manajemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi Negara bersangkutan. Tetapi disini volume perdagangan saham dilihat secara mikro yaitu kinerjaprestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi dari laporan arus kas. Laporan arus kas diterbitkan oleh suatu perusahaan dan setiap perusahaan berbeda-beda laporan arus kas sesuai dengan bisnis perusahaan masing-masing. Mengutip dari Y.W Karsono 2001;55, disebutkan bahwa dari laporan arus kas, pembaca dapat mendapatkan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, keberhasilan manajemen dalam mengelola kegiatan investasi, efektivitas dalam menjalankan strategi investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Semakin tinggi kemampuan menghasilkan kas, diharapkan dapat meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividend an melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber dari luar. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung. Mengutip dari Livnat dan Zarrowin 1990 dari penelitian Dilah Utami 1999 menyatakan bahwa kenaikan investasi memungkinkan timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktifitas ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjamanhutang atau penjualan saham apabila dana dari aktifitas operasi tidak mencukupi untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan. Dan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya dan pembayaran dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan