27 bahan bahan bertekstur dan benda-benda menarik lainnya, bisa dua
dimensi atau tiga dimensi.
2. Menempel untuk anak usia dini
Menempel untuk
anak usia
dini dilakukan
dengan memperhatikan beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut dibuat untuk
dapat memaksimalkan
anak mengoptimalkan
segala aspek
perkembangannya. Anak diberi kebebasan untuk membentuk apapun sesuai dengan imajinasi dan kreativitasnya. Peran pendidik atau guru
dalam mengoptimalkan kemampuan anak tersebut adalah dengan bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pendidik sebagai fasilitator
dimaksudkan untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Keanekaragaman bahan yang disediakan oleh pendidik dapat
mempengaruhi pengembangkan
kreativitas anak.
Bahan yang
beranekaragam tersebut juga membantu pendidik untuk memberi semangat kepada anak dalam` mencegah rasa bosan yang dialami anak.
Pendidik harus berusaha mengumpulkan bahan-bahan yang unik dan belum pernah digunakan anak untuk menempel.
Bahan yang didapat dari barang bekas membuat kegiatan menempel semakin menarik. Barang bekas untuk menempel bisa
didapatkan dari kardus susu bekas, kantong belanja, majalah, kaleng, sarung, buah, biji-bijian, tutup botol, perca, serbuk gergaji, dan lain
sebagainya. Semakin beragam bahan yang disediakan akan semakin baik. Bahan menempel bisa juga dibuat sendiri oleh anak atau sudah
28 tersedia. Anak membentuk kertas gambar dengan kuas dan cat kemudian
mengeringkannya dan memotong kertas tersebut sesuai dengan
keinginan. 3.
Pengertian Mozaik
Menurut Soemarjadi
dkk dalam
Indraswari, 2012:4,
menyatakan mozaik adalah elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di atas sebuah permukaan bidang. Elemen-elemen mozaik berupa benda
padat dalam bentuk lempengan-lempengan, kubus-kubus kecil, petongan-potongan, kepingan-kepingan, atau bentuk lainnya. Ukuran
elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun bentuk potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik dibuat dari bahan-bahan
yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik memerlukan
kecermatan, koordinasi tangan dan mata untuk memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.
Menurut Munandar 2005:23, mozaik adalah karya gambar atau desain yang dibuat dari susunan potongan-potongan, batuan- batuan,
kaca berwarna, porselin, dalam perkembangannya mozaik telah memperkaya keragaman karya seni rupa seperti lukisan dinding
Fresco, karya seni kaligrafi, benda-benda kerajinan tangan, dekorasi, seni bangunan dan lainnya.
Dari definisi mozaik di atas dapat disimpulkan bahwa mozaik adalah pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang
29 menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja
dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara
dilem.
4. Tujuan dan Manfaat Teknik Mozaik
Ada beberapa tujuan dan manfaat teknik mozaik menurut Yohana 20013:35:
a. Tujuan Mozaik Bagi Anak
1 Agar anak mampu menggerakan fungsi motorik halus untuk
menyusun potongan-potongan bahan kain, kertas, kayu dan bij - bijian dan merekatnya pada pola atau gambar.
2 Anak dapat mempraktikkan langsung.
b. Manfaat Mozaik Bagi Anak
1 Dapat meningkatkan kreativitas seni pada anak
2 Dapat meningkatkan pemahaman anak melalui penglihatan
3 Dapat meningkatkan daya pikir, daya serap, emosi, cita rasa
keindahan menempel mozaik. 5.
Menempel Media Kain perca dengan Teknik Mozaik
Setelah guru sudah membuat rencana gambar di atas bidang datar. Guru memperagakan cara menempel kain perca pada gambar topi,
seperti warna merah, kuning, hijau. Pertama-tama guru membagikan gambar atau pola yang disediakan guru, membagikan kain perca itu