Pembagian Perkembangan Motorik Anak

14 Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan anak. Alasan tentang fungsi perkembangan motorik anak berdasarkan usia Depdiknas. 2007:2 adalah : a Karena tubuh anak lebih lentur daripada tubuh anak remaja, sehingga amat mudah menerima pelajaran. b Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbentuk. 3 Hal-hal penting dalam mempelajari keterampilan anak Keterampilan anak tidak akan berkembang melalui kematangan saja melainkan keterampilan tersebut harus dipelajari. Hal-hal penting dalam mempelajari keterampilan anak menurut Sukamti, 2007:2-3 yaitu sebagai berikut : a Kesiapan belajar anak-anak yang sudah memiliki kesiapan belajar akan lebih unggul dibanding anak yang belum memiliki kesiapan belajar. b Kesempatan belajar, banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari keterampilan motorik karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan belajar atau bisa saja orang tua merasa takut akan melukai anaknya. 15 c Kesempatan berpraktek, anak harus diberi kesempatan untuk dapat berpraktek semaksimal mungkin kualitas praktek lebih penting dari kuantitasnya. d Modal yang baik, anak dalam mempelajari keterampilan motorik suka meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk dapat mempelajari keterampilaan seharusnya mendapatkan model yang baik pula e Bimbingan, untuk dapat meniru model yang betul maka membutuhkan bimbingan, bimbingan dapat membantu anak membetulkan suatu kesalahan sebelum kesalahan terlanjur melekat dan dipelajari. f Motivasi, sumber motivasi umum adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kelompok sebayanya, serta kompetensi terhadap perasaan kurang mampu dalam bidang lain. Motivasi bias datang dari diri sendiri juga dari orang lain di sekitarnya. g Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu, keterampilan gerak anak berbeda-beda dan keterampilan mempunyai perbedaan tertentu, sehingga harus dipelajari secara individu misal memegang sendok. 16 h Keterampilan sebaiknya dipelajari secara bertahap dan satu persatu sehingga tidak membosankan dan hasil maksimal. Dengan demikian hal-hal yang penting dalam mempelajari keterampilan anak, sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah setiap keterampilan atau kemampuan motorik anak perlu dievaluasi, agar guru dapat mengetahui dan memantau tingkat perkembangan kemampuan motorik anak 2. Pengertian Motorik Halus Perkembangan gerak motorik halus adalah meningkatnya pengkoordinasian gerak tubuh yang melibatkan otot dan saraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot dan saraf inilah yang nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus seperti meremas kertas, menyobek, menggambar, menempel, dan sebagainya Hurlock, 1999 : 25. Menurut Nursalam 2005: 45 perkembangan motorik halus adalah “Kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil , memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.” Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito 2007 keterampilan motorik halus yang paling utama adalah: 17 a. Pada saat anak usia 3 tahun, kemampuan gerak halus anak belum berbeda dari kemampuan gerak halus anak bayi. b. Pada usia 4 tahun , koordinasi motorik halus anak secara subtansi sudah mengalami kemajuan dan gerakanya sudah lebih cepat, bahkan cenderung sempurna. c. Pada usia 5 tahun , koordinasi pada motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata. d. Pada akhir masa anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagai mana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil. Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ke trampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan dan tangan yang cermat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia PAUD, antara lain adalah anak mulai bisa menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan sebagainya. Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motoric kasar anak belajar menggerakan seluruh atau bagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus pada anak belajar ketepatan koordinasi 18 tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak dan anak belajar bekreasi, seperti menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas, menganyam kertas, tapi tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama. Santrock 2012:50, menyatakan bahwa keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan motorik halus pada anak usia dini misalnya kegiatan menggambar, melipat, meronce, membentuk, menggunting yang memerlukan keterampilan jari-jari dan pergelangan tangan. Motorik halus juga memerlukan kecermatan dan koordinasi dalam bergerak. Susanto dalam Indraswari 2012:1:10, menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga. Gerakan motorik halus memerlukan koordinasi cermat yaitu antara mata dan tangan. Semakin baik gerakan motorik halus, maka dapat membuat anak lebih berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Anak-anak memiliki kematangan motorik halus yang berbeda-beda sehingga perkembangan motorik halusnya juga berbeda. 19 Suyanto dalam Indraswari 2012:12-13, mengatakan bahwa karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting dan melipat. Gerakan-gerakan tersebut berkembang melalui latihan-latihan yang tepat, sehingga anak-anak menjadi terampil dalam melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk penyesuaian dirinya. Menurut Hilgard 2002:14-15, anak usia PAUD 3-6 telah memilih kemampuan koordinasi motorik yang baik, koordinasi motorik halus antara tangan dan mata dikembangkan melalui permainan seperti membentuk tanah liat, melipat, mewarnai, meronce, mengunting dan bermain plastisin. Pengembangan keterampilan motorik halus akan berpengaruh pada kesiapan menulis anak, melatih kegiatan motorik halus anak sangat dianjurkan meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin tercapai. Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan motorik halus yang dapat melatih kemampuan melihat ke arah kiri dan kanan yang sangat diperlukan dalam persiapan membaca. Pengembangan keterampilan motorik pada dasarnya merupakan kegiatan yang mengaktualisasikan seluruh potensi berupah sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk isi dan arah menuju kebulatan peribadi yang sesuai dengan cita-cita kemanusian atau diri seseorang. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan motorik halus dapat diartikan sebagai bagian dari 20 pendidikan terutama melalui pengalaman-pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan pengembangan anak secara menyeluruh Sumantri, 2002:109. Motorik halus adalah gerakan otot-otot kecil seperti gerakan jari jemari tangan yang sering berhubungan atau berkaitan dengan koordinasi panca indera terutama mata dengan tangan Pramareta, 2013:20. Dari definisi di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa motorik halus merupakan keterampilan mengontrol otot-otot kecil atau halus seperti jari-jemari yang menggunakan kecermatan gerak melalui pengindraan mata. Selain itu juga perkembangan motorik merupakan perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai umur lima tahun yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan keterampilan motorik.

3. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus

Menurut Vela 2009:21 ada beberapa tujuan pengembangan motorik halus pada usia 3-6 tahun yaitu : a. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. b. Mampu mengerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari. c. Mampu koordinasi indera mata dan aktivitas tangan. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus anak usia dini 3-6 tahun adalah agar anak dapat menunjukan kemampuan 21 menggerakkan anggota tubuhnya terutama tangan dan jari-jemari. Sedangkan, fungsi pengembangan motorik halus adalah mendukung aspek pengembangan aspek lainnya seperti pengembangan kognitif, bahasa, seni, sosial emosional dan aspek moral agama karena pada hakikatnya setiap pengembangan tidak terdapat atau mempunyai kesamaan antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. 4. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Karakteristik perkembangan motorik halus anak dapat dijelaskan dalam Depdiknas 2007: 10 adalah sebagai berikut : a. Pada saat anak berusia tiga tahun Pada saat anak berusia tiga tahun kemampuan gerakan halus pada masa bayi. Meskipun anak pada saat ini sudah mampu menjumput benda dengan menggunakan jempol dan jari telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri masih kikuk. b. Pada usia empat tahun Pada usia empat tahun koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung ingin sempurna. c. Pada usia lima tahun Pada usia lima tahun koordinasi motorik halus anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah koordinasi mata. Anak juga telah mampu membuat dan 22 melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, seperti kegiatan proyek. d. Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun ia telah belajar bagaimana menggunakan jari jemarinya dan pergelangan tangannya untuk menggerakkan ujung pensilnya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik perkembangan motorik halus anak terbagi atas 4, yaitu : pada umur 3 tahun, pada umur 4 tahun, pada umur 5 tahun dan pada umur 6 tahun 5. Faktor-Faktor Meningkatkan Motorik Dan Fungsi Motorik Anak Faktor-faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang dapat di lakukan oleh guru : a. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan motoriknya. b. Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan. c. Aktivitas fisik anak bervariasi yaitu, aktivitas fisik untuk bermain dan bergembira sambil menggerakan anggota tubuh. Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang di harapkan sesuai dengan perkembanganya. 23 Fungsi Perkembangan Motorik Halus Menurut Mudjito 2007 mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik halus yaitu : a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpenness tidak berdaya pada bulan-bulan pertama kehidupannya. c. Melalui keterampilan Motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.

6. Pendekatan Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

Ada beberapa prinsip yang hendak diperhatikan dalam pendekatan perkembangan motorik halus sebagai berikut : a. Belajar sambil bermaian Upaya stimulasi yang diberikan seorang pendidik terhadap anak usia dini 3-6, hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan menggunakan pendekatan bermain anak diajak untuk bereksplorasi. b. Kreatif dan Inovatif Kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah dengan melakukan pembaharuan adalah aktivitas kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, 24 membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal- hal baru. c. Berorentasi pada kebutuhan anak Kegiatan pengembangan anak usia dini harus senantiasa berorentasi pada kebutuhan anak. d. Lingkungan kondusif Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik sehingga anak akan betah dalam bermain dan belajar. e. Tema Jika kegiatan yang dilakukan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema hendaknya disesuaikan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana dan menarik minat anak. f. Pengembangkan keterampilan hidup Proses pembelajaran perlu diarahkan untuk pengembangan keterampilan hidup, penggembangan keterampilan hidup didasarkan dua tujuan yaitu: memiliki kemampuan untuk menolong diri sendiri self help disiplin dan sosialisasi. g. Kegiatan berorentasi pada prinsip Perkembangan anak. 1 Siklus belajar anak selalu berulang. 2 Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEGIATAN MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS Pengaruh Kegiatan Menempel Gambar Dengan Teknik Mozaik Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak TK Kelompok B Di TK Pertiwi IV Banaran Sambungmacan Sragen Tahun

0 3 18

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 15

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK PADA ANAK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 12

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

0 1 15

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak 02 Karanglo Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/201

1 4 13

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE Upaya Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Metode Role Game Pada Anak Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN TEKNIK JUMPUTAN DI TAMAN KANAK-KANAK.

13 65 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN TANAH LIAT.

0 2 33

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI MENEMPEL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK BINA INSAN

0 1 15

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK AT TAWAKAL KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 2 132