38 c.
Sifat kegiatan merupakan pengembangan berbagai kemampuan dasar anak, oleh karena itu pengetahuan terhadap dunia sekitar
merupakan alat yang dipilih oleh guru untuk penngembangan kemampuan dasar.
Faktor lain yang harus diperhatikan dalam pembelajaran di Taman
Kanak-kanak adalah
dasar pembelajaran
bagi anak.
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak perlu memperhatikan prinsip belajar
yang berorientasi
perkembangan dan
bermain yang
menyenangkan, didasarkan pada minat dan pengalaman anak, mendorong terjadinya komunikasi baik secara individual maupun
kelompok, dan bersifat fleksibel. Masitoh 2003: 7 mengungkapkan prinsip dasar pembelajaran bagi anak usia dini sebagai berikut:
a. Anak aktif melakukan sesuatu atau bermain dalam situasi yang
menyenangkan. b.
Kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan minat.
c. Mendorong terjadinya komunikasi serta belajar secara bersama dan
individual. d.
Mendorong anak untuk mengambil resiko dan belajar dari kesalahan.
e. Memperhatikan prinsip perkembangan anak.
f. Bersifat fleksibel.
39 Dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak peran guru lebih
bersifat sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator. Guru perlu menyiapkan lingkungan, bahan-bahan, kegiatan yang menantang dan
dapat menstimulasi anak agar terlaksananya pembelajaran yang optimal tidak terlepas dari karakteristik perkembangan anak, prinsip belajar dan
kurikulum yang sesuai dengan minat dan kebutuhan. Dalam pembelajaran di TK, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi
kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan
tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Tema yang dipilih sesuai dengan hasil belajar dan
indikator dalam kurikulum, dan menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema tidak terlalu luas dan sesuai sub tema antara
lain: a.
Diri sendiri Aku dan Panca Indera b.
Lingkunganku Keluargaku, Rumah dan Sekolah c.
Kebutuhanku Makanan, Pakaian, Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan
d. Binatang
e. Tanaman
f. Rekreasi Kendaraan, Pesisir dan Pegunungan
g. Pekerjaan
h. Air, Udara, dan Api
40 i.
Alat Komunikasi j.
Tanah airku Negaraku, Kehidupan dikota dan didesa k.
Alam Semesta Matahari, Bulan, Bintang, Bumi, Langit dan Gejala Alam
Tema-tema ini kemudian disesuaikan dengan hasil belajar atau indikator pada bidang pengembangan dalam program semester.
Perencanaan program semester merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan-jaringan tema yang ditata secara urut dan sistematis,
olokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya kedalam semester 1 dan 2. Penyusunan silabus pembelajaran
dituangkan dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan
dan perencanaan harian. 5.
Karakteristik Program Pembelajaran
Pengembangan program pembelajaran pendidikan taman kanak- kanak memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Program pembelajaran di taman kanak-kanak dilaksanakan secara
terpadudengan memperhatikan kebutuhan terhadap kesehatan, gizi, stimulasi sosial dan kepentingan terbaik bagi anak.
b. Program pembelajaran di tamman kanak-kanak dilaksanakan secara
fleksibel sesuai dengan karakteristik anak TK dan layanan pendidikan.
c. Program pembelajaran di taman kanak-kanak berdasarkan prinsip
belajar melalui bermain memperhatika perbedaaan individual,
41 minat, dan kemampuan masing-masing anak, soial budaya, serta
kondisi dan kebutuhan masyrakat Pedoman Pengembangan Proram Pembelajaran Di TK : 2010
D. Kain perca
Kain perca adalah kain sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian,kerajinan atau produk tekstil lainya. Kain perca yang sudah terbuang
ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan dalam membuat topi . Sebelum melakukan penempelan kain perca yang belum diberi warna ini
direndam kedalam pasta makanan yang sudah dicampur dengan air, kain perca direndam selama kedalam pasta makanan yang sudah dicampur dengan
air , kain perca direndam selama dua hari agar warna yang dinginkan terlihat jelas, setelah selesai direndam kain perca dijemur agar mudah dalam proses
menempelkannya di kertas yang sudah diberi pola. www.google.co.idkain
perca
E. Kerangka berpikir
Pada proses pembelajaran di Taman kanak-kanak ABA Kricak Kidul 61 yogyakarta khsusnya kelompok B2 dalam pelaksanaan kegiatanya belum
berkembang motorik halus anak baru melakukan seperti menggambar sebuah gambar yang sederhana, memegang pensil, menggunting, dan melipat. Hal
ini disebabkan kurangnya alat atau media dalam pengembangan motorik
42 halus anak. Motivasi yang di berikan guru kepada anak dalam melaksanakan
kegiatan juga belum maksimal. Selain itu juga masih ada kemampuan motorik halus anak belum
berkembang atau meningkat dengan baik ini terbukti masih ada anak yang belum bisa menulis dengan rapi, bahkan masih ada anak yang belum bisa
memegang pensil dengan benar. Hal ini dipengaruhi karena motorik halus anak belum meningkat dengan baik. Banyak cara untuk meningkatkan
motorik halus anak yaitu dengan cara menempel dengan tehnik mozaik di kelompok B2 ABA kricak Kidul 61 yogyakarta.
Teknik mozaik merupakan strategi pembelajaran yang berpijak pada kemampuan motorik halus anak, karena anak dilatih dalam kegiatan
menempel jika kegatan anak dapat menempel dengan baik, dan bersih, maka motorik halus anak dapat berkembang dengan baik. Salah satu media untuk
menempel menggunakan teknik mozaik adalah menggunakan media kain perca. Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka berpikir dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 1. Kerangka Berpikir Upaya
Peningkatan Morotik Halus
Anak Kegiatan
Menenmpel dengan Kain
Perca Menggunakan
Teknik Mozaik
43
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan meruakan jawaban sementara atau kesimpulan
sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan . Jawaban sementara
tersebut baru di dasarkan atau teori yang relevan belum di dasarkan pada fakta empiris di peroleh dari pengumpilan data .
Dari uraian diatas maka di ajukan hipotesis tindakan sebagai berikut, bahwa
“kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan menempel menggunakan teknik mozaik di kelompok B2 Tk ABA
Kricak kidul 61 Yogyakarta ”.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Agung 2012:24 menyatakan, penelitian tindakan kelas atau
Clasroom Action Research
CAR merupakan penelitian yang bersifat aplikasi terapan, terbatas, segera, dan hasilnya untuk memperbaiki dan
menyempurnakan program pembelajaran yang sedang berjalan. Sedangkan menurut Wardhani Wihardit 2008:1.4, penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada anak kelompok B semester II tahun pelajaran 20142015. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20142015 dalam penentuan waktu yang disesuaikan dengan
kalender pendidikan di Taman Kanak-Kanak ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta
C. Subjek Penelitian
45 Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B2 Taman Kanak-Kanak
ABA Kricak Kidul 61 Yogyakarta tahun pelajaran 20142015. Jumlah subjeknya yaitu, 23 orang dengan 18 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Adapun, prosedur pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan yang dilaksanakan guru adalah: 1
Membuat RKH sesuai dengan tema 2
Mempersiapkan dan membuat media pembelajaran 3
Menyiapkan lembar kerja anak 4
Menentukan alokasi waktu yang akan digunakan 5
Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi b.
Pelaksanaan 1
Kegiatan awal 30 menit a
Anak diajak berbaris sebelum masuk kelas, guru menyapa memberi salam dan mengajak berdoa sebelum
memulai aktivitas. b
Anak aktif ikut bernyanyi bersama sambil olahraga mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga