Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

mereka atau dengan kata lain sedang mengikuti pengembangan profesi. Penulisan KTI belum bisa terprogram secara rutin karena kegiatan ini membutuhkan waktu luang yang begitu luas, sedangkan para guru memiliki beban tugas yang cukup pdat dalam proses pembelajaran. Namun berbeda dengan sekolah lain SMA N 1 Magelang telah memprogramkan kepada para gurunya untuk menulis karya tulis ilmiah dalam usahanya untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik sesuai target yang harus dicapi untuk mewujudkan sekolah bertaraf internasional. Lebih lanjut Drs. Widodo menjelaskan: “Kepala Sekolah selaku pimpinan di SMA N 1 Magelang telah mengintruksikan kepada para guru untuk membuat karya tulis ilmiah rutin setiap tahun. Karya ilmiah ini dapat berupa artikel, makalah ataupun hasil penelitian. Hal ini dilakukan untuk menigkatkan angka kredit profesi guru disamping untuk memenuhi standar kompetesi SDM sekolah bertaraf internasional.” Dari paparan di atas menunjukkan bahwa seluruh sekolah telah melakukan perannya dalam pengembangan kompetensi guru dalam hal ini penulisan karya tulis ilmiah. Walaupun dalam pelaksanaannya beberapa sekolah hanya bersifat menghimbau belum menginstruksikan dan kegiatan ini belum terprogram secara rutin. Dengan menghimbau kepada guru untuk menulis karya tulis ilmiah berarti sekolah telah melakukan kegiatan pengembangan kompetensi terutama dalam aspek profesi guru secara baik.

c. Kegiatan Penulisan Buku.

Buku merupakan media pembelajaran yang sangat vital. Dari buku pelajaran siswa dapat memperoleh ilmu dan bagi guru dapat mempermudah dalam penyampaian informasi pembelajaran. Data hasil penelitian untuk mengungkap pelaksanaan penulisan buku yang diselenggarakan di sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam rangka mewujudkan sekolah bertaraf internasional dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Pelaksanaan penulisan buku. No. Sekolah Penerapan Sasaran Waktu 1 SMA N 1 Magelang Ya Semua guru Tidak terprogram 2 SMK N 1 Magelang Ya Semua guru Tidak terprogram 3 SMK N 2 Magelang Tidak - - Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sekolah belum mengintruksikan kepada para guru untuk menulis buku ajar. Hal ini dikarenakan pihak sekolah merasakan penulisan buku merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi yang sangat berat bebannya, kegiatan ini sangatlah menguras perhatian para guru baik dari segi waktu maupun pikiran. Selain itu sekolah masih bisa mengandalkan buku paket yang dibagikan dan lembar kerja siswa LKS yang dipilih oleh masing-masing guru pelajaran sebagai pegangan dalam proses pembelajaran. Namun berbeda dengan sekolah lain SMA N 1 Magelang sudah menghimbau kepada para guru untuk menulis buku walaupun belum terprogram dan hanya dilakukan oleh mereka yang berminat. Drs. Widodo selaku penanggung jawab program RSBI di SMA N 1 Magelang menjelaskan: “Penulisan buku pelajaran telah diinstruksikan oleh Kepala Sekolah kepada semua guru, disamping untuk meningkatkan angka kredit profesi juga bisa dijadikan buku pegangan dalam kegiatan pembelajaran, namun kegiatan ini hanya dilaksanakan sekali oleh guru, apabila guru tersebut sudah pernah menulis buku maka untuk kedepannya sudah tidak dikenakan kegiatan tersebut.” Dari pemaparan di atas sangat jelas bahwa beberapa sekolah belum menerapkan program penulisan buku kepada para guru sebagai upaya pengembangan kompetensi guru kompetemsi profesi. Dari sini juga dapat diartikan bahwa konsep CPD pengembangan profesi berkelanjutan belum diterapkan dengan baik karena penulisan buku termasuk komponen dari konsep CPD.

d. Kegiatan Penulisan Diktat.

Diktat atau modul pembelajaran adalah salah satu media pembelajaran yang disusun oleh guru untuk membantu dalam proses pembelajaran. Diktat biasa berisi tentang materi-materi pelajaran yang dirangkum oleh guru untuk diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Data hasil penelitian untuk mengungkap pelaksanaan penulisan diktat yang diselenggarakan di sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam rangka mewujudkan sekolah bertaraf internasional dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8. Pelaksanaan penulisan diktat. No. Sekolah Penerapan Sasaran Waktu 1 SMA N 1 Magelang Ya Semua guru Setiap guru sekali sesuai bidang peajarannya 2 SMK N 1 Magelang Ya Semua guru Setiap guru sekali sesuai bidang peajarannya 3 SMK N 2 Magelang Ya Semua guru Setiap guru sekali sesuai bidang peajarannya Berdasarkan tabel di atas dapat dijabarkan di sekolah-sekolah tersebut telah dilaksanakan program penulisan buku diktat. Dapat diartikan sekolah menganjurkan kepada para guru untuk menulis diktat sebagai acuan dalam proses pembelajaran walau dalam pelaksanaannya