Kegiatan Seminar. Peningkatan Kompetensi Guru

“Pemberian tugas belajar kepada guru tidaklah dengan mudah dapat dijalankan, selain terkendala oleh finansial yang tentu saja membutuhkan dana tidak sedikit, kegiatan tersebut juga akan berimbas pada kegiatan pembelajaran. Perhatian guru akan terpecah belah pada beban mengajar yang ditanggungnya dan tugas belajar yang diembannya. Walaupun sekolah telah mengupayakan dengan mencarikan sumber dana dan berusaha menjalin hubungan dengan pihak perguruan tinggi namun kegiatan tersebut tidak berjalan rutin dan hanya bisa dilaksanakan jika ada kesempatan.” Dari paparan tersebut dapat dijelaskan bila pengembangan kualifikasi guru melalui tugas belajar belum terprogram secara baik dikarenakan masih tergantung pada penawaran pihak luar.

2. Hambatan-hambatan Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru.

Dari pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi profesional guru rata-rata sekolah tersebut memiliki hambatan yang hampir sama. Dari hasil penelitian ditemukan hambatan-hambatan dari upaya peningkatan kompetensi profesi guru sebagai berikut: a. Ketidaksiapan guru untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi Seorang guru adalah mediator dari proses pembelajaran. Mereka dituntut untuk bisa menjalankan fungsi dan perannya sebagai media transfer ilmu secara baik. Untuk itu dibutuhkan seorang guru yang memiliki kompetensi maupun kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman. Di era globalisasi saat ini telah diterapkan konsep sekolah bertaraf internasional dimana dalam penyelenggarannya sekolah dituntut untuk memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan, salah satunya tentang kualifikasi tenaga pengajar atau guru. Para guru yang ada dituntut untuk memenuhi persyaratan tersebut yakni berijazah S2S3. Hal ini dirasa memberatkan bagi para guru, banyak diantara mereka yang belum siap untuk menyiapkan diri dari segi dana, mental maupun waktu mereka. Mereka belum siap untuk mendayagunakan otak mereka kembali di bangku perkuliahan, mereka merasa tugas mereka sehari-hari sebagai seorang guru sudah sangat berat apalagi jika harus ditambah beban mereka jika harus belajar kembali di bangku perkuliahan akan sangat berpengaruh pada mental dan fisik mereka. b. Ketidakmampuan guru dalam segi finansialdana Tidak dapat disangkal bahwa kesejahteraan merupakan salah satu pendorong prestasi kerja. Kesejahteraan dapat digolongkan atas kesejahteraan lahir dan batin. Kesejahteraan lahir tercapai bila kebutuhan minimal akan pangan, sandang dan papan serta kebutuhan social lainnya dapat terpenuhi, sedangkan kesejahteraan batin tercapai bila ada kepuasan dalam melaksanakan tugas. Kesejahteraan batin berkaitan erat dengan kesejahteraan lahir yang tidak terpenuhi. Hal tersebut berlaku untuk kehidupan guru. Kenyataan menunjukkan bahwa penerimaan guru berupa gaji, honorarium, dan tunjangan lainnya masih jauh lebih rendah dari biaya untuk memenuhi kebutuhan minimalnya. Para guru harus mencari tambahan, baik melalui pekerjaan yang sesuai dengan profesinya atau melalui berbagai jenis pekerjaan yang dapat menghasilkan uang. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa untuk mencukupi kebutuhan minimalnya sehari-hari saja para guru sudah mengalami kesulitan apalagi kalau ditambah untuk mencukupi kebutuhannya untuk meningkatkan kompetensinya sebagai tenaga pendidik. Kegiatan peningkatan kompetensi