Inisiatif Masyarakat Sekitar Wilayah Kawasan Pantai Cermin

21

2.3. Inisiatif Masyarakat Sekitar Wilayah Kawasan Pantai Cermin

Pembangunan pariwisata alam bertujuan mengelola dan mengembangkan sumber daya alami dan hayati bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Pembangunan pariwisata harus mampu menunjang dalam pembangunan ekonomi lokal masyarakat. Terlaksananya pembangunan pariwisata dapat membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat dari sektor perdagangan maupun jasa. Sehebat apapun perkembangan suatu tempat wisata tidaklah ada artinya bagi masyarakat jika tidak dapat mendongkrak sektor ekonomi lokal dari tempat wisata. Masyarakat lokal memiliki peranan penting dalam pariwisata, jika pariwisata diletakkan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi dan memakmurkan masyarakat. Oleh karena itu kehadiran masyarakat merupakan faktor utama sebagai pendukung hal-hal yang berhubungan dengan sektor pariwisata. Kehadiran masyarakat yang kita maksud adalah inisiatif sebagai pendukung sektor pariwisata harus juga sejalan dengan sosial kemasyarakatan dan kebudayaannya. Masyarakat Pantai Cermin pada umumnya adalah masyarakat Melayu, selain itu terdapat juga suku-suku lain seperti suku Jawa, Karo dan lain sebagainya. Masyarakat Melayu sangat kental dengan agama serta hukum adatnya. Namun demikian masyarakat Melayu ini memiliki sifat yang terbuka, sehingga sikap keterbukaan inilah yang membuat Melayu mudah menerima perbedaan-perbedaan. Universitas Sumatera Utara 22 Kita memaklumi bahwa daerah wisata itu akan dikunjungi oleh beranekaragam budaya. Hal lain yang mendukung adalah karena adanya beberapa etnis di sekitar Pantai Cermin yang hidup berdampingan. Keanekaragaman etnis ini mendorong sifat keterbukaan. Disamping kedua faktor diatas, Pantai Cermin sebagai objek wisata agak jauh dari pemukiman sehingga masyarakat setempat tidak merasa terganggu dengan keberagaman itu. Sementara di pihak pengunjungwisatawan pun tidak merasa terkekang dengan tradisi setempat. Para wisatawan bisa lebih leluasa untuk mengekspresikan dirinya untuk kepentingan sendiri. Demikianlah proses pertumbuhan Pantai Cermin sebagai objek wisata yang lama-kelamaan memberikan sebuah keuntungan. Dengan demikian objek wisata ini mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Kecamatan Pantai Cermin merupakan bagian dari Kabupaten Deli Serdang dan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang memiliki kekayaan alam berupa pantai yang indah, salah satunya adalah Pantai Cermin. Objek wisata Pantai Cermin merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan untuk berkunjung. Objek wisata harus dirancang, dibangun dan dikelola secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang. Dalam pengembangan Pantai Cermin sendiri tidak terlepas dari peranan masyarakat setempat. Peranan tersebut berupaya melaksanakan program atau proyek pembangunan yang diikuti oleh partisipasi dari masyarakat, sehingga proyek ataupun Universitas Sumatera Utara 23 program pembangunan tersebut tepat sasaran sehingga dapat mencapai target yang sudah ditentukan atau direncanakan sebelumnya. Menurut Raharjo 1985, partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam program-program pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk fisik, material, dan sumbangan pikiran dalam proses pembangunan nasional, dan telah disadari bersama bahwa partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam setiap bentuk dan proses pembangunan. Pada tahun 1980-an masyarakat setempat mulai melirik Pantai Cermin sebagai tempat untuk mendapatkan penghasilan. Dengan banyaknya orang-orang yang datang ke Pantai Cermin tersebut membuat masyarakat mulai mendirikan kedai-kedai, tenda- tenda peristirahatan di sekitar pantai, lahan parkir, tempat hiburan dan makanan. Masyarakat di kawasan ini pada saat itu mulai menyadari potensi dari alam mereka. Sehingga dalam hitungan bulan saja sudah lahir usaha-usaha kecil yang menjual makanan yang bernuansa makanan laut sea food, kedai-kedai kelontong yang menjual keperluan masyarakat dan turis domestik, tenda-tenda di sekitar pantai dan yang paling banyak adalah lahirnya tempat-tempat lapak parkiran tanpa ijin. Keinginan untuk mengubah hidup dan mendapatkan penghasilan yang lebih tentunya menjadikan alasan bagi masyarakat giat mengeksploitasi keadaan alam mereka. Universitas Sumatera Utara 24

2.4. Dukungan Pemerintah