Dukungan Pemerintah LATAR BELAKANG MUNCULNYA OKJEK WISATA PANTAI CERMIN

24

2.4. Dukungan Pemerintah

Pembangunan kepariwisataan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan daerah secara keseluruhan mengingat berwisata sudah menjadi kebutuhan dan tidak lagi dipandang oleh masyarakat sebagai fenomena yang mewah, akan tetapi juga memiliki potensi dan keunggulan dalam sektor perekonomian daerah. Untuk kabupaten Deli Serdang sendiri memiliki potensi wisata daerah seperti Pantai Cermin, Pantai Gudang Garam, dan lain sebagainya yang merupakan objek wisata yang bagus di kabupaten Deli Serdang. Pada tahun 2004 jumlah kunjngan lokal sebanyak 106.724 orang, domestik 395 orang dan wisatawan mancanegara 123 orang. 14 Sasaran yang diinginkan Pemkab Sergai terhadap daerah wisata adalah meningkatkan promosi budaya dan pariwisata, meningkatkan aksesbilitas menuju daerah tujuan wisata , mengembangkan potensi bahari, mengembangkan sistem informasi pariwisata yang handal juga mengembangkan kerjasama luar negri, dan mendukung pelaksanaan even-even dan hiburan wisata. Melihat perkembangan di atas maka Pantai Cermin pun dikembangkan sebagai objek wisata. Hal ini sejalan dengan yang direncanakan GBHN 1993, adapun isi dari GBHN yang diungkapkan yaitu : 1. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk 14 Sumber arsip Dinas Perhubungan , Pariwisata dan Infokom Sergai. Universitas Sumatera Utara 25 kegiatan sektor lain yang terkait sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, daerah dan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan potensi kepariwisataan nasional. 2. Dalam pembangunan kepariwisataan harus dijaga tetap terpeliharanya kepribadian serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup. Kepariwisataan perlu ditata secara menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan sektor yang terkait dalam suatu keutuhan usaha kepariwisataan yang saling menunjang dan saling menguntungkan baik yang berskala kecil, menengah maupun besar. 3. Pengembangan pariwisata nusantara dilakukan sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa serta menanamkan jiwa semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, terutama dalam bentuk penggalakkan pariwisata remaja dan pemuda dengan lebih meningkatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kepariwisataan. Daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan wisata mancanegara perlu ditingkatkan melalui upaya pemeliharaan benda khazanah bersejarah yang menggambarkan ketinggian budaya dan kebesaran bangsa serta didukung dengan promosi memikat. 4. Upaya pengembangan objek dan daya tarik wisata serta kegiatan promosi dan pemasarannya, baik di dalam maupun di luar negeri terus ditingkatkan secara terencana, terarah, terpadu dan efektif, antara lain dengan memanfaatkan secara optimal kerjasama kepariwisataan regional dan global guna meningkatkan hubungan antar bangsa. Universitas Sumatera Utara 26 Hal ini didukung oleh undang-undang telah menerapkan sejumlah kebijakan sebagai pemandu dalam setiap perencanaan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 Tantang Kepariwisataan khususnya pada Pasal 2, Pasal 3 huruf d dan Pasal 30. 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 67 Tahun 1996 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan khususnya pada Pasal 2, 105, 106 dan 107. 3. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM.5UM.209MPPT-89 Tanggal 18 Januari 1989 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sapta Pesona khususnya pada Pasal 3, 4, 5 dan 7. 4. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM.98PW.102MPPT-87 Tanggal 23 Desember 1987 Tentang Ketentuan Usaha Objek Wisata dan lain-lain. Pariwisata merupakan kegiatan yang sifatnya dinamik, banyak memerlukan sarana dan prasarana untuk kemudahan. Karena sifatnya sementara, maka tiap waktu kemungkinan besar sering berganti pengunjung yang berbeda atau mungkin saja orangkelompok yang sama untuk menikmati kembali suasana wisata ditempat tersebut. Citra baik dari objek wisata adalah membuat rasa puas orang lain sehingga orang tersebut merasa ingin kembali pada objek wisata tersebut di kesempatan lain. Bahkan terkadang suka mempromosikan kepada orang lain atau kerabatnya untuk berkunjung ketempat wisata tersebut agar dapat menikmati kesenangan yang sama ditempat tersebut. Universitas Sumatera Utara 27 Dengan demikian secara tidak langsung mereka telah bertindak sebagai agent of promotion dengan menyampaikan pengalaman yang menarik dalam kunjungan wisata yang mereka lakukan kepada orang lain di daerah atau negaranya. Bahkan terkadang pengalaman mereka akan mereka tulis pada media cetak yang ada di negerinya. Suasana demikian akan dapat menumbuhkembangkan citra wisata daerah dan akan sangat membawa dampak positif terhadap kemajuan dan perkembangan pariwisata. Sehingga dalam proses modernisasi, dinamika Industri Pariwisata akan berkembang dalam suatu konsep pendekatan dalam kegiatan kepariwisataan yang dikategorikan menjadi salah satu kegiatan industri jasa pariwisata dengan jangkauan ruang lingkup yang lebih luas untuk memperkaya output dari pariwisata, pembangunan pariwisata perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga akan menimbulkan manfaat : a. Memperbesar penerimaan devisa. b. Memperluas dan membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja. c. Mendorong pembangunan daerah. d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. e. Memperkaya kebudayaan nasional tanpa menghilangkan ciri kepribadian bangsa dan terpeliharanya nilai-nilai agama. f. Memupuk persaudaraan antar bangsa. g. Memupuk dan melestarikan kecintaan terhadap tanah air dan lingkungan hidup. Universitas Sumatera Utara 28

BAB III PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI CERMN 1960-2003