2.2 Setting Novel Kitchen
Abrams dalam Nurgiantoro 1995 : 216, mengungkapkan bahwa setting dan latar disebutkan juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian
tempat, hubungan waktu dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan.
Setting memberikan pijakan cerita secara konkrit dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realitas kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu
yang seolah-olah sungguh ada dan terjadi. Pembaca dengan demikian merasa dipermudah untuk menggunakan daya imajinasi, di samping itu memungkinkan
untuk berperan serta secara krritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang setting.
Nurgiantoro 1995 : 227 mengatakan setting dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur itu masing-masing
menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
a. Latar Tempat
Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa
tempat-tempat dengan nama terrtentu, inisial tertentu, lokasi tertentu tanpa nama jelas. Deskripsi tempat secara teliti dan realitias penting untuk mengesani pembaca
seolah-olah hal yang diceritakan itu sungguh ada dan terjadi yaitu tempat dan waktu yang diceritakan.
Adapun latar tempat dalam novel kisah Kitchen ini adalah di Tokyo. b.
Latar Waktu
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
L atar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut
biasanya dihubungkan dengan ewaktu factual. Latar waktu juga dikaitkan denagn latar tempat dan latar social sebab pada kenyataannya memang saling berkaitan.
Dalam novel Kitchen, latar waktu dari cerita dalam novel ini dari selama menjalani kehidupan sebagai pramusaji.
c. Latar Sosial