Sedangkan latar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa 2008 : 794 adalah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya
lakuan dalam karya sastra. Latar memiliki fungsi untuk memberi konteks cerita. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa sebuah cerita terjadi dan dialami oleh tokoh disuatu tempat tertentu, pada suatu masa dan lingkungan masyarakat tertentu.
Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam yaitu latar tempat, waktu dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis. Di lokasi mana
peristiwa terjadi, di desa apa, kota apa dan sebagainya. Latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam maupun historis. Latar sosial berkaitan dengan
kehidupan manusia menurut Sayuti dalam Wiyatmi 2009 : 40. Latar tempat dalam novel Kitchen ini berada di Tokyo. Dan latar waktu
terjadi pada selama menjalani kehidupan sebagai pramusaji. Sedangkan latar sosialnya menggambarkan hidup seorang wanita muda yang tinggal di Tokyo dan
setelah kematian neneknya dia hidup sebatangkara. Mikage hanya tinggal sendirian dan tidak mampu mengatasi kenyatan ini. Setiap malam, ia tidur di dapur, satu
ruangan yang membantu kesepakatan dia dengan rasa sakit saat ia mampu mendengarkan suara bergetar kulkas yang besar dan dingin.
2.4 Unsur Ekstrinsik
Tidak ada sebuah karya sastra yang tumbuh otonom, tetapi selalu pasti berhubungan secara ekstrinsik dengan luar sastra, dengan sejumlah faktor
kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan dari karya sastra tersebut. Secara lebih khusus dapat dikatakan sebagai unsur yang mempengaruhi
bangun cerita sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik karya sastra cukup berpengaruh terhadap totalitas keterpaduan cerita yang dihasilkan oleh pengarang.
Di dalam unsur ekstrinsik juga memiliki beberapa unsur diantaranya keadaan subjektifitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan
pandangan hidup yang semuanya itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya. Unsur ekstrinsik merupakan segala faktor yang melatarbelakangi penciptaan karya
sastra yang merupakan milik subjektifitas pengarang yang berupa kondisi sosial, motivasi dan tendensi yang mendorong dan mempengaruhi kepengarangan
seseorang. Unsur-unsur ektrinsik meliputi tradisi dan nila-nilai, struktur kehidupan
sosial, keyakinan dan pandangan hidup, suasana pollitik, lingkungan hidup, agama dan lain-lain.Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik diperlukan
bantuan ilmu- ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat dan lain-lain.
2.5 Psikoanalisa Sigmud Freud Dalam Kajian Sastra
Menurut Sigmund freud
http:www.anneahira.compsikologi-sastra.htm psikologi dan sastra memiliki hubungan yang erat. Dia juga mengungkapkan bahwa
hubungan sastrawan dengan gejala psikologis, baik yang terlihat maupun yang terungkap akan dituangkan lewat dalam karya sastra. Hal Ini semua akan dilihat
dari pendekatan psikoanalisis. Menurut Frued, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar, prasadar, dan tak sadar. Topografi atau peta kesadaran ini
dipakai untuk mendiskripsikan unsur cermati dalam setiap event mental seperti
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
berfikir dan berfentasi. Freud mengemukakan gagasannya bahwa kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan bagian besarnya
adalah keteksadaran atau tak sadar. Berbagai kelainan tingkah laku dapat disebabkan karena faktor-faktor yang terdapat dalam alam ketidaksadaran ini.
Karena itu untuk mempelajari jiwa seseorang kita harus menganalisa jiwa orang itu sampai kita dapat melihat keadaan alam ketidaksadarannya yang terletak jauh di
dalam jiwa orang tersebut, tertutup oleh alam kesadaran. Freud percaya bahwa faktor-faktor yang berada dalam ketidaksadaran bukan
merupakan faktor-faktor yang statis melainkan masing-masing
mempunyai kekuatan yang membuatnya dinamis, jadi di dalam alam ketidaksadaran selalu
terdapat pergeseran-pergeseran, gerakan-gerakan akibat saling mempengaruhi antara faktor-faktor dalam alam ketidaksadaran tersebut.
Psikoanalisis dalam karya sastra berguna untuk menganalisis secara psikologis tokoh-tokoh dalam drama dan novel. Terkadang pengarang secara tidak
sadar maupun secara sadar dapat memasukan teori psikologi yang dianutnya. Sedangkan dalam psikoanalisis menurut Freud, prilaku manusia merupakan hasil
interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang berupa:
a. Id