Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1 Tinjauan Pustaka

Endraswara, 2008 : 101. Terdapat id, ego dan superego dalam diri manusia yang menyebabkan manusia selalu berbeda dalam keadaan berperang dalam dirinya, resah, gelisah dan tertekan. Suatu karya sastra dianggap bermutu kalau dia mampu menggambarkan kekalutan dan kekacauan batin manusia karena hakikat kehidupan manusia adalah perjuangan dalam menghadapi kekalutan batinnya sendiri. Di dalam novel Kitchen dialami oleh Mikage Sakurai tentang tekanan batin seorang gadis terhadap sebuah dapur yang membuat dia merasa nyaman. Karena sifatnya yang aneh maka dia pun diminta untuk tinggal disebuah apartmen temannya agar dia tidak merasa kesepian.

1.4.2. Kerangka Teori

Meneliti perwatakan tokoh melalui karya sastra berarti harus menggunakan teori sastra. Dalam menganalisis ini, teori yang digunakan adalah teori semiotik dan psikologis. Semiotik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sistem tanda. Hal ini sesuai dengan pengertian semiotik sebagai ilmu tanda, yang memandang fenomena sosial dan budaya sebagai sistem tanda Preminger dan Pradopo dalam Wiyatmi, 2009 : 92. Dalam ilmu tanda secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem-sistem lambang dan proses-proses perlambangan Luxemburg, 1992 : 44. Penulis menggunakan Teori Semiotik karena adanya tekanan batin dari seorang gadis yang suka dengan keadaan dapur dan bisa tidur diruangan itu dekat kulkas setelah orang terdekatnya satu persatu meninggal dunia. Setelah mendapatkan tekanan batin tersebut, penulis melakukan analisis dengan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD pendekatan Psikologis yang mengacu teori Psikologis khususnya teori Freud. Psikologis sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Psikoanalisis pertama dimunculkan oleh Freud, dia mengatakan bahwa kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan sebagian besarnya adalah ketidaksadaran atau tak sadar. Prinsip-prinsip Psikologis yang dibuat oleh Sigmund Freud dalam Semi 1989 : 46 adalah sebagai berikut: 1. Lapisan kejiwaan yang paling rendah inilah yang disebut dengan lapisan bawah sadar Libido dengan kata lain libido mempengaruhi keinginan yang mendorong manusia untuk mencapai tingkat pemenuhan kepuasan kesenangan, kebahagiaan dan kegairahan. 2. Pengalaman-pengalaman sewaktu bayi dan sewaktu kanak-kanak biasanya banyak mempengaruhi sikap hidup usia dewasa. 3. Semua buah pikiran betapa pun kelihatannya tidak berarti, masih tetap lebih penting gagasan sederhana dari pada pandangan bawah sadar. 4. Konflik emosi. Menurut Freud konflik emosi terjadi karena adanya konflik antara bawah sadar. 5. Emosi itu sendiri bersifat Dwirasa benci tapi rindu, marah tapi sayang. Biasanya akan terlihat dalam tingkah laku tokoh cerita. 6. Sebagian konflik dapat diselesaikan dengan cara yang tidak dapat diterima. Psikologis sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Psikoanalisa pertama dimunculkan oleh Freud, dia mengatakan 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD bahwa kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan sebagian besarnya adalah ketidaksadaran atau tak sadar. Psikoanalis kepribadian menurut Freud terdiri dari id, ego dan super ego. Ketiga sistem itu saling berkaitan antara satu sama yang lain. Id adalah sistem kepribadian manusia yang paling dasar. Id adalah aspek kepribadian yang gelap dalam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai. Dalam perkembangannya tumbuhlah ego yang perilakunya didasarkan atas prinsip kenyataan. Sementara super ego berkembang mengontrol dorongan- dorongan buta Id tersebut. Hal ini berarti Ego merupakan sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Ego adalah kepribadian implementatif yaitu berupa kontak dengan dunia luar. Adapun Super Ego adalah system kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang bersifat evaluative menyangkut baik buruk. Dengan pendekatan psikologis yang dikemukakan oleh Freud, penulis akan menunjukkan struktur Id, Ego dan Super Ego dari prilaku yang dialami oleh tokoh utamanya di dalam novel Kitchen. Dalam hal ini penulis menganalisa kondisi psikologis tokoh utama dari novel Kitchen yang kemudian dihubungkan dengan pendekatan semiotik yang digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang terdapat dalam novel tersebut. Oleh karena itu, analisis ini akan menjelaskan tentang kondisi psikologis tokoh utama dalam novel ini. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian