Uji Validitas Uji Reliabilitas

t = Purwanto, 2004:466 Dimana: t : Nilai t-hitung r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Didalam bidang pengukuran dikenal dua konsep besar yang digunakan oleh peneliti sebagai syarat lanjutan agar instrumen-instrumen analisis lanjutan maupun dalam pengumpulan data bisa diterima, yaitu : Validitas dan Reliabilitas Ferdinand, 2006. Penjelasan lebih lanjut mengenai dua konsep tersebut adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Pada dasarnya kata valid memiliki makna yang bersinonim dengan kata “good” dan validity mengandung arti ”to measure what should measured” Ferdinand, 2006. Oleh karena itu dapat dikatakan,uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen dalam hal ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner juga dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2005. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini menggunakan content validity yang dapat menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang diukur Ferdinand, 2006. Adapun kriteriapenilaian uji validitas adalah: a. Apabila r hitung r table, maka item kuesioner tersebut valid. b. Apabila r hitung r table, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Menurut Ferdinand 2006 sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen tersebut secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabiltas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu : a. Apabila hasil koefisien Alpha taraf signifikansi 60 atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable. b. Apabila hasil koefisien Alpha taraf signifikansi 60 atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable. Universitas Sumatera Utara

I. Pengujian Hipotesis

Langkah-langkah pengujian hipotesis H0 : b1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik prabayar dengan listrik pascabayar H1 : b1 = 0 Ada pengaruh yang signifikan tingkat kepuasan pelanggan listrik prabayar dengan listrik pascabayar Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Kota Medan

1. Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan menjadi kota terbesar serta ibukota provinsi. Secara geografis kota Medan terletak di antara 2 27-2 47 Lintang Utara dan 98 35-98 44 Bujur Timur. Posisi Kota Medan ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi kota Medan cenderung miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan dengan jumlah penduduk 1.899.327 jiwa Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor, menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Sebagai sebuah kota, Medan mewadahi berbagai fungsi, yaitu sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional. Bandara Internasional Polonia Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peramalan Produksi Listrik PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Pada Tahun 2013 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik Di Sumatera Utara

1 41 56

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan

4 66 92

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

9 63 111

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

0 0 10

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

0 0 1

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

0 0 32

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

0 1 5

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Perbedaan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Konfensioal (Pascabayar) pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Ranting Medan Sunggal

0 0 25

Perbedaan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Konfensioal (Pascabayar) pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Ranting Medan Sunggal

0 1 10