i. Mengutamakan kepentingan perusahaan
Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.
10. Fasilitas Penyediaan Tenaga Listrik PLN
a. Kapasitas Terpasang
Pada akhir Desember 2010, total kapasitas terpasang dan jumlah Unit Pembangkit PLN Holding dan Anak Perusahaan mencapai 26.895 MW dan 5.023
unit, dengan 19.057,29 MW 70,86 berada di Jawa. Total kapasitas terpasang meningkat 4,91 dibandingkan dengan akhir Desember 2009, sedangkan diluar Jawa
mengalami peningkatan 10,35. Presentase kapasitas terpasang per jenis pembangkit adalah sebagai berikut : PLTA 3.523 MW 13,10, PLTD 3.268 MW 12,15,
PLTG 3.224 MW 11,99, PLTGU 6.951 MW 25,85, PLTP 439 MW 1,63, dan PLTU 9.452 MW 35,14, sedangkan sisanya adalah PLTS dan PLTB.
b. Transmisi dan Distribusi
Pada akhir tahun 2010, total panjang jaringan transmisi mencapai 43.641 kms, atau meningkat 24,86 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdiri atas jaringan
500 kV sepanjang 4.923 kms, 275 kV sepanjang 9.505 kms, 150 kV sepanjang 24.380 kms, 70 kV sepanjang 4.724 kms dan 25 dan 30 kV sepanjang 108 kms. Total
panjang jaringan distribusi sebesar 681.762,35 kms, terdiri atas JTM sebesar 275.613,31 kms dan JTR sebesar 406.149,04 kms. Kapasitas terpasang trafo gardu
induk sebesar 65.669 MVA, meningkat 3,61 dari tahun sebelumnya. Jumlah trafo
Universitas Sumatera Utara
gardu induk sebanyak 1.188 unit, terdiri atas trafo sistem 500 kV sebanyak 40 unit, sistem 275 kV sebanyak 4 unit, sistem 150 kV sebanyak 939 unit, sistem 70 kV
sebanyak 200 unit, dan sistem 30kV sebanyak 5 unit. Kapasitas terpasang dan jumlah trafo gardu distribusi menjadi 35.703 MVA
dan 298.357 unit. Kapasitas terpasang dan jumlah trafo mengalami kenaikan masing- masing
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Di Indonesia, setiap organisasi baik organisasi yang sangat sederhana maupun organisasi yang sangat luas dan kompleks, masalah penyusunan organisasi menjadi
hal yang penting dan sangat diperlukan. Hal ini dilakukan agar setiap karyawan mengetahui tugasnya dan bertanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing.
Suatu organisasi yang jelas struktur informasinya biasanya digolongkan organisasi formil, sedangkan keorganisasian informasi terjadi dengan adanya jalinan
hubungan kerja yang tidak ditetapkan dengan resmi dalam organisasi tersebut. Dalam sebuah pemahaman umum, struktur organisasi setiap organisasi
terdapat beberapa unsur, yaitu : 1.
Adanya sekelompok orang 2.
Adanya sekelompok orang yang saling bekerja sama 3.
Adanya suatu tujuan tertentu 4.
Satu sama lain terkait secara formil 5.
Mempunyai atasan dan bawahan
Universitas Sumatera Utara