58
Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam angket penelitian adalah rating scale. Ary, Jacob, dan Razavich 2007: 274 menyatakan bahwa rating
scale digunakan untuk mengukur dan menggambarkan ciri tingkah laku atau penampilan orang lain. Dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono 2011: 141 bahwa
dalam skala model rating scale responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Selain itu rating scale sifatnya lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk mengukur sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, misalnya skala untuk mengukur status
sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini semua butir pernyataan positif. Adapun skor nilai
untuk jawaban penelitian sebagai berikut. 1.
Skor 4 untuk pilihan jawaban “selalu”. 2.
Skor 3 untuk pilihan jawaban “sering”. 3.
Skor 2 untuk pilihan jawaban “kadang-kadang”. 4.
Skor 1 untuk pilihan jawaban “tidak pernah”.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Kerliger Sugiyono, 2011: 61 mendefinisikan variabel sebagai konstrak atau sifat yang dipelajari. Sedangkan Sugiyono 2011: 61 menyatakan bahwa
variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempuunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
59
Y
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah konsep atau atribut yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan
bervariasi serta menjadi obyek dalam penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dikemukakan dua variabel
yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel bebas Independent Variable, yaitu variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan demokratis kepala sekolah, variabel ini disimbolkan dengan
huruf X. b. Variabel terikat Dependent Variable, merupakan variabel yang dipengaruhi
karena adanya variabel bebas. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru, variabel ini disimbolkan dengan huruf Y.
Untuk mengetahui tentang pengaruh tipe kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Cangkringan
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1. Paradigma Sederhana
Di mana: X = Tipe Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah
Y = Kinerja Guru
X
60
2. Definisi Operasional Variabel
Untuk menyamakan persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah, maka perlu ditegaskan beberapa istilah berikut:
a. Tipe kepemimpinan demokratis kepala sekolah adalah kepemimpinan yang di dalamnya terjadi interaksi dinamis antara kepala sekolah dengan guru dan
karyawan lain, karena kepala sekolah memberikan kesempatan pada orang- orang yang dipimpin untuk turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
b. Kinerja guru adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar meliputi aspek
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran agar hasilnya dapat mencapai standar yang telah ditetapkan, sebagai upaya untuk mencapai tujuan
sekolah.
F. Instrumen Penelitian